Aku bilang alzhemeir, Mama bilang pikun

Ngantor hari ini biasa aja. gak ada kerjaan malah, paling banter motokopi dan ngarsipin polis yang baru datang.  Pagi-pagi pas aku datang, Kartini lagi ngobrol sama Wariyah yang lagi ngelapin vas bunga. Aku juga ikutan ngobrol. 

Bu Lilis akhirnya bangun dari cuti panjangnya setelah kurang lebih seminggu dia gak turun kerja. 

Waktu bengongku ku habiskan dengan ngerjakan LKS IPA. Bu Margaret ngasih tugas kerjakan semua soal-soal yang ada di LKS IPA yang baru, tanpa terkecuali. Satu buku penuh boo. Jadi pas udah turun sekolah habis PSG, tinggal periksa-periksa trus ambil nilai aja. Enak banget Ibunya nyuruh, mana soalnya susah-susah lagi. Aku kan gak suka IPA, jadinya pertamanya rada malas gitu. Tapi, daripada aku nganggur terus bengong terus kesurupan nantinya, yaudah ku kerjain.

"Ada angin apa kamu ngerjakan Cha? Tumben mau, biasanya makan nungguin punya orang yang udah selesai.."

"Angin kentut Kar. Eh kamu udah ngerjakan kah emang?"

"Belum sama sekali. Males aku, banyak jawabannya yang gak ada di buku sih. Ntar aku tunggu punya Selvi aja, punyanya dikerjakan sama Rocky. Nyaman punya pacar anak AK."

"Oh. Oke. Deh. Kar."

Sebenarnya aku pengen sih ngikutin jejak Kartini, nyalin aja jawaban punya orang. Apalagi punya Selvi, si cantik baik hati, yang LKS nya pasti udah rampung dikerjakan sama ayayangnya tercinta, Rocky si anak jurusan Akutansi. Enak ya punya pacar otak brilian. Memang, rata-rata soalnya tuh susah, cari jawabannya di LKS nya itu gak nemu-nemu. Tapi setelah dua jam an aku ngerjakan, ada kok jawabannya, ya meski gak semuanya sih., tapi lumayan lah udah nyapai setengah buku. Soalnya nih pada ngejebak, kita harus teliti dan mau ngebaca sampai tuntas uraiannya, sampe terselip-selip tuh jawabannya. Trus juga harus pintar nyimpulin, ngeringkas dari uraian yang panjang ke kesimpulan yang singkat padat. Alhamdulliah hampir separo dari bab 1 udah ku kerjakan. LKS IPA cuma dua bab, tapi satu bab bisa tiga sampe empat uji kompetensi, yang satu uji kompetensi isinya 25 soal piihan ganda, 10 soal isian titik-titik, dan 5 soal uraian.

Gak kerasa deh waktu pulang. Aku puas aja bisa ngerjakan LKS IPA sendirian, ya walaupun belum selesai, tapi minimal ada gitu nah yang aku kerjakan, bukannya ngebiarin LKS ku kosong haha.

Pulang ngantor, rencananya aku mau ke Perpustakaan Daerah, mau nyelesain ketikanku yang tentang Koperasi, yang disuruh Bu Yuli itu loh, nah habis aku ketik terus sekalian mau kukembalikan bukunya. Mau nyari-nyari referensi tentang jawaban-jawaban LKS IPA yang belum ketemu juga sih. Jadi gadis perpus lagi deh~~

Pas nyampe di depan gerbang Pusda, terlihat rame-rame mobil begelimpangan. orang-orang berkumpulan. Bukan, ini bukan tragedi Afriyani. Mobilnya tuh ada mobil polisi, dan mobil yang ada bunganya di atasnya. Mobil orang penting. Tapi siapa? Ada apa?

Aku nekat ngedatangin satpam yang lagi berdiri mengarahkan mobil bebunga itu keluar dari area Pusda.


"Pak, itu ada apa ya rame-rame?"

"Ada menteri datang, De."

"Oh iya makasih Pak."


Oh, pantas aja gegap gempita gitu. Semua orang Pusda pada bebaris di depan menyaksikan kepergian sang menteri, entah menteri apa. Kelar rame-ramean itu, aku langsung masuk ke Pusda. Pas mau nitip tas, ada mahasiswa gitu yang juga nitip tas, tapi anehnya dia gak jadi nitip. Tasnya dibawa naik ke atas. Cuek, aku langsung aja narih tasku di meja penitipan, minta disimpenin.

"Maaf De gak bisa, ini kami udah mau tutup"

"Yah Pak... kok tutup? Bentar aja nah Pak saya ada perlu banget"

"Kalau mau ngembalikan buku bisa, ini bawa aja tasnya."

"Ta-tapi Pak saya... Yaudah deh."

Aku naik tangga ke lantai dua. Udah siap mau ngembalikan buku, aku baru ingat kalau aku belum selesai ngetik pake buku yang kupinjam ini. Padahal rencanaku kan mau kuselesaikan di Pusda ini, jadi langsung ku kembalikan. Hhhhhhh lemes deh, capek-capek kesini ternyata hari Senin juga ngembalikannya. Mana jatuh tempo pengembaliannya tanggal 31 lagi, hari Selasa. Mepet beudzzz.

Pulang-pulang aku gak langsung ganti baju. Capek boo, pengen mainan sama Tasya juga sih. Nah, siang-siang gitu biasanya bubuhan Ndese pada ngumpul. bubuhan rumah kami gitu. Aku, Mama, Kak Fitri, Kak Iin, Kak Dayah, dan Tasya duduk di ruang tamu nonton tv. Obrolan kami macam-macam. Sampe akhirnya nyerempet ke kelakuan-kelakuanku sama Nanda yang bikin Mama bari muar.

"Nanda tu nah pina kebiasaan betul di kamar bejoget-joget, sampe begerak lantai, gatau maghrib joget-joget, tipi dinyalakan nyaring-nyaring ya allah aeeee." Mama buka suara perihal kelakuan Nanda, pek acara niruin Nanda lagi joget ala boyband girlband Korea lagi. Apa kami gak langsung ketawa. Lucu banget sumpah.

"Udah biasa itu mak, sering ae kalau lagi dikamar tuh, nonton korea tu pang."

"Kenapa gak kamu tegur? Orang kalau adeknya salah tuh ditegur, ini didiamkan aja. Apa jar."

"Ya kirain gak kedengaran sampe bawah Mak."


"Ah, kamu tuh jawab terus, sama haja nang kayak Nanda."


Satu hal yang gak ku suka pas lagi ngumpul-ngumpul sekeluargaan begini ialah, pasti ada acara buka aib. Mama dengan lugasnya ngungkap kesalahan yang udah aku dan Nanda perbuat. Nanda terkenal sebagai anak yang mucil, gak bisa dibilangin, sampe-sampe Kak Eddy sama Kak Kris heran. Dia anaknya nekatan, kalau udah punya keinginan pokoknya harus diturutin. Paling anti dilarang ini itu. Tangannya kreatif banget, udah berapa hape gitu kah yang sukses dibantainya, rusak.

Sedangkan aku..

"Kamu tu nah kenapa gerang Cha, sudah dibilangin jemur handuk di luar pas selesai mandi, matikan lampu kalau turun, tutup pintu kalau malam, gak dilakukan. Udah berapa kali kah itu Mama liat handuk gak ditaroh lampu gak dimatikan. Seharian tuh lampunya gak dimatikan. Tiiiiiiaappppp hari dibilangin. Makanya Bapak malas lajarin kamu naik motor, kamu tuh pelupa pang pelupa! Nanti nabrak anak orang gara-gara lupa ngerem lah, lupa ngeklakson lah, kayak Afriyani nanti kamu baru tau!"


"Gak bakal lupa pang Mak, orang pelupa tuh memang harus dibiasain tiap hari. Orang pelupa juga manusia..."


"Alala tiap hari dibilangin, gak pernah ingat!!!!"


Well, seperti yang Mama udah bilang, aku ini pelupa akut. Setiap hari diingatkan ini itu. Aku juga suka lupa naroh barang-barang itu dimana, lupa kalau ada PR, lupa nama orang yang baru dikenal. Mungkin karena itu kali ya aku suka nulis, karena segala sesuatu yang penting itu biasanya kucatat di buku saku. Beneran, kayak peer apa segala macam gitu aku suka nyatet. Kalau kerjaan rumah yang menurutku gak begitu penting dan bisa diingat, gak ku catat. Tapi ternyata, aku lupa telak. Ingatnya tuh kalau udah nyampe di tempat kerja. Arrrggghh. Padahal Mamak sering banget ngingatin aku.Biasanya orang kalau udah sekali diingatin, udah pasti bakal ingat terus, lah aku harus berulang-ulang kali dibilangin. Kalau dipesanin sesuatu apakah gitu, aku ngangguk-ngangguk, gak lama dua menit kemudian aku lupa tuh tadi apa yang dibilang Mama.

Aku berasumsi kalau aku ngidap penyakit alzhemeir, sakit lupa hal-hal gitu, amnesia ringan gitu. 
Aku search di Google, dan ini yang kudapatin.




Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah suatu kondisi di mana sel-sel saraf di otak mati, sehingga sinyal-sinyal otak sulit ditransmisikan dengan baik. Gejala penyakit Alzheimer sulit dikenali sejak dini. Seseorang dengan penyakitAlzheimer punya masalah dengan ingatan, penilaian, dan berpikir, yang membuat sulit bagi penderita penyakitAlzheimer untuk bekerja atau mengambil bagian dalam kehidupan sehari-hari. Kematian sel-sel saraf terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun. Gejala mungkin tidak diperhatikan sejak dini. Sering anggota keluarga penderita menyadari adanya gejala ketika sudah terlambat.

Gejala umum penyakit
 Alzheimer meliputi:
  • Gangguan memori dan berpikir, yaitu penderita penyakit Alzheimerkesulitan mengingat informasi baru. Pada tahap akhir penyakit, memori jangka panjang menghilang, dan penderita penyakitAlzheimer tidak dapat mengingat informasi pribadi, seperti tempat tanggal lahir, pekerjaan, atau nama-nama anggota keluarga dekat.
  • Kebingungan. Penderita penyakit Alzheimer dapat tersesat ketika keluar rumah sendirian dan kadang tidak dapat mengingat dimana dia atau bagaimana dia bisa sampai disana.
  • Lupa tempat menyimpan sesuatu, seperti kacamata, kunci, dompet, dll.
  • Berpikir Abstrak. Penderita penyakit Alzheimer merasa tugas kantor atau studi-nya lebih sulit dikerjakan daripada biasanya.
  • Kesulitan mengerjakan kebiasaan sehari-hari, seperti makan, mandi, berpakaian, dll.
  • Perubahan kepribadian dan perilaku penderita penyakit Alzheimer. Menjadi mudah marah, tersinggung, gelisah, atau jadi pendiam. Kadang-kadang, menjadi bingung, paranoid, atau ketakutan.
  • Penilaian yang buruk, seperti meninggalkan rumah pada malam hari yang dingin tanpa jaket atau sepatu, atau bisa pergi ke toko memakai baju tidur.
  • Ketidakmampuan penderita penyakit Alzheimer untuk mengikuti petunjuk.
  • Adanya masalah dengan bahasa dan komunikasi, seperti tidak dapat mengingat kata-kata, nama benda-benda, atau memahami arti kata-kata umum.
  • Memburuknya kemampuan visual dan spasial, seperti menilai bentuk dan ukuran suatu benda.
  • Kehilangan motivasi atau inisiatif.
  • Kehilangan pola tidur normal.
Ada kondisi lain seperti depresi, cedera kepala, ketidakseimbangan bahan kimia tertentu atau vitamin, atau efek dari beberapa obat dapat menghasilkan gejala yang mirip dengan penyakit Alzheimer. Konsultasikan pada dokter anda jika muncul gejala-gejala tersebut. Sebagian besar kondisi-kondisi tersebut dapat disembuhkan.

Kasus penyakit
 Alzheimer sangat bervariasi dari para penderita. Lamanya penyakit Alzheimer bisa pendek (2-3 tahun) atau panjang (hingga 20 tahun). Biasanya bagian-bagian otak yang mengontrol memori dan berpikir yang terganggu terlebih dahulu, tapi seiring waktu, sel-sel akan mati di bagian lain dari otak. Yang pada akhirnya akan menyebabkan kehilangan fungsi otak dan juga kematian.

Karena penyebab pasti penyakit
 Alzheimer belum diketahui, maka tidak ada yang dapat dilakukan untuk pencegahan. Namun ada beberapa hal yang diyakini bisa mengurangi resiko terserang penyakit Alzheimer seperti pola makan sehat, berolahraga, berhenti merokok, dan tidak minum alkohol.

Keliatannya parah banget ya? Aku bergidik ngeri pas ngebacanya. Alzhemeir, penyakit lupa yang kuanggap keren selama ini ternyata nyimpan efek dan dampak sedahsyat itu. 


Padahal aku ngarepnya aku ini ngidap penyakit alzhemeir aja, kan keren tuh kedengarannya. Iya sih aku memang kesulitan ngikutin petunjuk, apalagi petunjuknya ribet. Trus suka sakit kepala juga kalau udah disuruh ngingat hal yang pengen diingat tapi gak bisa diingat. Apa aku beneran alzhemeir? 


Mama pernah cerita, kalau waktu kecil pas aku masih bayi, aku diayun sama Bapak terus kelempar gitu sampe jauh tekeluar dari ayunan. Waktu itu  Bapak ngayunnya sekuat tenaga gitu, karena kelebihan tenaga dan kekurangan kehati-hatian maka aku langsung tepelanting jauh. Kepalaku ngebentur lantai, trus nangis owek owek ala bayi. Untung gak gegar otak, cuma rada geser dikit kali ya.

Pas aku bilang ke Mama kalau aku ini alzhemeir, Mama malah ketawa.

"Hahahahaha ngeramput kamu tu Cha ae... Hahahhahahahhaha. Eh, aljemir itu apa lah artinya?


"Alzhemeir Mak ALZHEMEIR.... Itu loh penyakit lupa, orang amnesia kayak di tipi-tipi gitu tapi ringan aja, bentar aja, nah Icha kayak gitu lok suka lupa-lupa,"


"Alah haratnya ae, pake penyakit-penyakit segala. Kamu tuh pikun Cha ae. Hhhh masih muda sudah pikun, apa hak diolah."


PIKUN?
 Sumpah gak terima!!!! Masih murni begini, baru aja nginjak umur 17 tahun, arrrrgggghhhh.

Pokoknya aku mau alzhemeir. Titik.

You Might Also Like

0 komentar