Tolong, Belikan Icha Tissue Magic

Kalau ada ajang Orang Paling Sering Minta Maaf Nggak Penting Awards 2015, kayaknya Icha yang berhasil membawa pulang piala dari ajang itu. 

Oh iya, bagi yang belum tau siapa saya, bisa baca postingan Icha yang ini dan ini.

Icha, saudara alter ego saya, sering minta maaf untuk hal yang sebenarnya nggak perlu. Padahal saya sudah sering mengingatkan, 

"Muka tembok saja, seperti biasa."

Tapi dia masih saja suka merasa bersalah dan nggak enakan. Sedangkan ada hal-hal lain yang harus dia pikirin atau minta maafin. Sudah pasti sebagai manusia yang tidak sempurna, ada orang-orang yang sakit hati karena dia tapi dia nggak sadar. 

Maka dari itu, waktu saya baca postingan Icha kemarin, saya pengen menyemburkan tawa di hadapannya. Sok-sok an sekali dia membawa kata excelsior untuk dijadikan resolusi. Entah bakal tercapai apa nggak. Yang jelas saya tau, dia masih merasa kesulitan untuk menghilangkan kimochi-nya yang suka berlebihan.

Ya. Kimochi.

Kata Icha, kimochi itu nggak selalu berarti mesum. Kalau dilihat dari terjemahan lagu Wherever You Are-nya ONE OK ROCK, kimochi itu artinya perasaan. Dilihat dari liriknya yang, 

"Whatever you say, kimi wo omou kimochi."

Yang kalau nggak salah artinya, 

"Apapun yang kau katakan, perasaan itu aku rasa untukmu"

Jadi, ketika dia curhat ke saya soal itu, dia suka menyebut punya perasaan bersalah berlebihan dengan kimochi yang berlebihan. 

Please, kasih tau Icha kalau misalnya arti kimochi itu bukan perasaan, ya. 

Dan dari sekian kasus kimochi berlebihannya Icha, saya tulis beberapa disini. 


1. Minta maaf berlebihan sama Nina
Nina adalah teman akrab Icha dari SMP. Bersama Shela, Wilda, dan Lelly, Icha dan Nina berjanji buat masuk ke sekolah yang sama. Sayangnya, hanya Icha dan Nina yang lulus tes. Jadilah Icha dan Nina tambah akrab dan makin lengket. Walaupun mereka akhirnya beda kelas. 

Sampai akhirnya mereka ngalamin insiden nasi kuning. 

Waktu itu di tengah pelajaran, Icha kirim SMS ke Nina, yang isinya tentang minta tolong belikan nasi kuning yang dijual sama teman sekelas Nina. Sahabat Icha itupun menyanggupi. 

Begitu jam istirahat. Icha menyambangi kelas Nina, lalu mergokin Nina sedang asik menggerayangi laptop bersama temannya. Dipanggil-dipanggil sama Icha juga nggak denger. Icha pun kembali ke kelasnya. 

Untungnya sebelum dia mati kelaparan, Ariesta, wirausahawati muda penjual nasi kuning itu, mangkal di kelas Icha. Tanpa pikir panjang lagi, dia langsung membeli nasi kuning. 

Nggak lama kemudian, Nina dengan riangnya datang ke kelas Icha sambil membawa nasi kuning pesanan Icha, lalu kaget ngeliat Icha lagi lahap-lahapnya makan. Nina langsung balik badan kembali ke kelasnya. Nggak lama bel pertanda masuk kelas berbunyi.

Dan disitulah Icha mulai dramatis. Nina tau sebentar lagi bakal masuk kelas, makanya dia memilih pergi. Tapi Icha nganggapnya Nina marah. Dia merasa bersalah sama Nina, tapi di sisi lain juga merasa Nina yang salah. Siapa suruh dipanggil nggak denger, batin Icha waktu itu. 

Besoknya, dia bingung harus gimana sama Nina. Maka dengan dramatisnya, dia datangin Nina yang lagi ngobrol sama teman-temannya, melukin Nina. Sambil nangis sesenggukan. Sambil ngomong maaf berkali-kali. 

Mungkin waktu itu Nina udah maafin, atau bahkan nganggap insiden nasi kuning itu bukan masalah. Tapi begitu ngeliat Icha yang lebay gitu, dia malah nggak maafin.

Nina dengan sok jual mahalnya mau ngelepasin diri dari pelukan Icha, sambil nahan ketawa. Ngerjain Icha gitu. Ujung-ujungnya. mereka musuhan sampai tiga bulan.

Untung cuma tiga bulan sih. Dan untung itu musuhan, bukan telat datang bulan. 

Tiap ketemu Nina dan nyeritain soal itu. Icha dengan bodohnya tertawa sendiri. Nina biasanya cuma geleng-geleng kepala, sebagai ekspresi memaklumi temannya yang hobi paranoid nggak jelas itu. 


2. Maksud hati mau ngambek, malah minta maaf
Kalau hubungan lebih dari sekedar teman itu diibaratkan datang bulan, Icha dan Zai itu dua 'benda' yang berbeda, yang dipakai untuk menjalani 'datang bulan' itu. 

Icha itu bagaikan pembalut, dan Zai adalah tampon. Fungsinya sama, tau sendiri kan? Tapi bentuk serta cara kerjanya beda. 

Singkatnya, tampon itu jauh lebih simple dan makenya nggak ribet (katanya sih, belum pernah nyoba), daripada pembalut.

Dan ya, Zai jauh lebih simple dan nggak mau ambil pusing daripada Icha. 

Sebelum LDR, mereka memang jarang komunikasian. Kalaupun SMS-an atau chat, paling biasanya soal Zai ngasih tau udah di depan rumah. Zai berpikir kalau udah lumayan sering ketemu, untuk apa sering komunikasian lagi. Beda dengan Icha yang pengen mereka komunikasian setiap hari. Benar-benar pasangan yang tidak kompak. 

Pas LDR, komunikasian tetap jarang. Pas lagi komunikasian, Icha minta dikirimin voice note, minta dikirim foto Zai lagi ngapain, minta video call-an. Manja dan alay sekali. Minta dikirim doa gitu kek, Cha. 

Zai selalu menolak halus permintaan Icha dengan alasan lagi ngumpul sama teman kerja, lagi ngerjain laporan, lagi nonton bareng. Berbulan-bulan kayak gitu. 

Mungkin karena Icha enek, di suatu malam dia minta lagi dan nggak dikasih, dia ngambek. Chat dari Zai cuma di-read. Sampai akhirnya karena dia kesel Zai nggak ngeh kalau dia lagi ngambek, dia langsung marah-marah nggak jelas. Kirim chat bertubi-tubi.

Malam besoknya, Icha berharap Zai bakal chat minta maaf bertubi-tubi. Tapi harapannya itu pupus. Nggak ada chat dari Zai. 

Icha langsung curhat sama temen blognya, Wulan. Sesi curhat itu berlangsung sampai dini hari. 

"Setau aku kamu kuat deh, Cha. Nggak kayak gini." Hanya itu chat dari Wulan yang sempat saya baca, dari hapenya Icha. 

Hasil sesi curhatan itu, Icha nggak boleh ngambek sama Zai. Mau nggak mau dia harus ngertiin yang lagi kerja disana. Memang sudah sifat makhluk cuek itu begitu, males buat romantis-romantisan. Dan Icha memang sudah tau hal itu. Lagian, Zai sudah nyempetin buat ngehubungin di saat lagi sibuk atau capek-capeknya, seharusnya Icha udah senang. 

Besoknya lagi, Icha kembali chat Zai bertubi-tubi. Minta maaf karena udah ngambek. Nggak ada tanggapan. dia tetap aja chat, tapi nggak minta maaf lagi. Nggak lama Zai ngebalas chat seolah nggak terjadi apa-apa. 

"Kamu masih marah kah?" Dengan bodohnya dia kembali ngebahas soal itu.

"Enggak. Biasa aja. Aku aja nggak ngerti kamu marah kenapa. HAHAHAHAHA."

Icha langsung teriak-teriak menyumpah sambil ngakak. Saya cuma bisa terkekeh, membayangkan Zai yang udah ngakak duluan sebelumnya, gara-gara baca chat minta maaf dari Icha. Dasar Icha aneh. 

Aneh. Padahal awalnya dia mau ngambek, tapi malah kepikiran, ngerasa bersalah, minta maaf. Dan ternyata itu bukan jadi masalah buat orang yang diminta maafin. 

Aneh, karena membuat masalah dan menyelesaikan masalah itu sendiri. Aneh, mereka berdua berbeda pikiran tapi mau-maunya menyatu. 

Aneh, Wulan bukannya melarikan diri dari curhatan Icha, malah ngebantuin dan kasih saran. Buat Wulan, kuat-kuatin iman ya jadi temannya Icha. 


3. Minta maaf karena Yoga kurang tidur. 
Beberapa hari yang lalu, Yoga, teman blognya Icha, curhat kalau belakangan ini kurang tidur. Cuma sekitar 4 jam aja. 

Ngebaca chat itu, muka Icha yang udah jelek tambah jelek. Dia mengerutkan keningnya, memasang tampang cemas, menatap saya, sambil berkata,

"Kasihan Yoga. Dia sampe kurang tidur gara-gara ngurusin cerpen project WIDY, Zhem." 

Icha merasa bersalah atas kurang tidurnya Yoga. Dia pun menyuruh Yoga buat banyak istirahat dan makan. Perasaannya benar-benar nggak enak waktu itu. 

"Nanti kalau Yoga jadi sakit, gimana?"

"Siapa yang membimbing kami buat ngelarin project ini?"

"Siapa yang bakal nge-bully Darma dan mesum di grup?"

Tanya Icha waktu itu ke saya. 

Tapi ternyata Yoga kurang tidur karena banyak project menulis lainnya. Juga karena balasin komentar serta blogwalking balik. Bukan cuma karena ngurusin cerpen WIDY aja. 

HAHAHAHAHA. Dasar Icha, kimochinya sungguh berlebihan.

Btw, cerpen WIDY bagian pertama sudah ada di blognya Wulan, di postingan berjudul Sepotong Hati di Segelas Milkshake Coklat. Selamat membaca. Semoga suka seperti saya ya! :))


4. Kepikiran gara-gara voice note. 
Kimochi berlebihannya Icha ternyata masih nggak kapok-kapoknya berlanjut di grup WIDY. 

Kemarin, Icha chat di grup sama Wulan. Karena dia merasa tangannya pegel habis berkutat dengan pekerjaan awal tahun, tapi tetap pengen chat, akhirnya mereka berdua saling berkirim voice note. Nggak ada bedanya dengan chat biasa, Icha dan Wulan juga suka ngomong ngalor ngidul saat saling berbalas voice note waktu itu.

Obrolan itu makin berlanjut ke bagian, 

"Lan, coba ngomong Bahibak Darma." 

"Bahibak itu apa, Cha?" Balas Wulan. 

Dengan polosnya, Wulan mengikuti instruksi dari Icha. Yang ngasih instruksi puas banget waktu itu. Makin semangat buat nyie-nyiein Wulan dan Darma. 

Btw, bahibak itu bahasa Libanon yang artinya aku cinta kamu. 

Tapi voice note langsung read aja. Berhubung Yoga waktu itu tidur dan Darma lagi nugas, dia pikir pasti Wulan yang read voice note-nya yang terakhir itu. 

"Wulan kamu kemanaaaaaaa? Kamu marah kah? Maaf yaaa aku becanda ajaaaa."

Voice note Icha yang itu juga sama, nggak ada balasan. 

Icha jadi panik. Dia langsung telpon Wulan. Nggak ada jawaban. Lantas dia mutusin buat telpon Darma via Line. Darma pake ngancam segala bakal ikut marah kalau Wulan sampe marah. Tambah panik. 

Dan ternyata yang read itu bukan Wulan. Wulan nggak marah. Hapenya lowbat. Wulan ngerasa lucu sama Icha yang berpikir kalau dia marah. 

Seperti biasa, Icha cuma ketawa ngakak sambil cengengesan. Menertawakan kebodohannya sendiri.

Sementara itu, di grup WIDY malah bertebaran voice note dari Darma dan Yoga. Darma ngomongin kuntilanak. Yoga niruin voice note Icha dan Wulan. 

Konyol sekali. Lagi-lagi saya dibuat ketawa heran karena ulah anak itu. Heran, sudah 2016 masih aja punya pikiran kejauhan kayak gitu. 


Makanya, saya jadi meragukan apakah resolusi Icha soal sifatnya itu bisa tercapai di 2016 ini. Mungkin soal terbuka lagi sama orang, bisa. Tapi soal bisa nggak ngerasa bersalah berlebihan, kayaknya... entahlah. Sedih saya. 

Tapi kalau seandainya resolusi Icha yang itu nggak bisa tercapai, ada bagusnya juga. Seenggaknya lebih baik dia merasa bersalah dan langsung mengungkapkannya seperti di atas, daripada diam aja memendam rasa bersalah nggak jelas itu. Seenggaknya itu upaya kecil dari dia buat mengerti perasaan orang lain.

TAPI TETAP AJA SIH. KELIHATAN KONYOL, CHAAA. 

Oh iya, ada yang pernah ngalamin gitu? 

Syukurlah kalau nggak ada. Beliin Icha tissue magic, gih. Bukan buat 'barangnya', tapi buat mentalnya. Supaya mentalnya nggak letoy. Supaya mentalnya jadi keras, tegak, kaku, dan perkasa.

-Alzhema-

You Might Also Like

69 komentar

  1. Whatever you say, kimi wo omou kimochi.
    i promise you forever
    right now
    uuu yeeeaaah

    BalasHapus
  2. bener ini pasti menang si icha kalo ada penghargaan sering minta maaf.. niatnya ngambek kok bisa malah jadi minta maaf.
    kenapa contohnya di ibaratkan pembalut gitu?? tapi kreatif juga meng-ibaratkanya. baca ini cuma ngangguk, oohh, terus senyum ada lucu juga jadi icha orangnya gitu.

    tissue magic gak tissue basah aja?? jitak aja biar kuat jidatnya *gak nyambung yah.
    wuiih cerpenya udah mucul toh.. baca ah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huahaha. Untung aja nggak ada penghargaan macam itu. Kalau ada ngerugiin pihak penyelenggaranya aja :D
      Soalnya sebagai wanita, cuma itu yang terpikirkan. Ohahaha makasih udah senyum bacanya :D
      Tissue magic juga basah deh kayak tissue basah. Kayaknya. Belum pernah liat. Haha.
      Sini aku jitak kepalanya Adi :D
      Mariiiiiii. Semoga suka! :))

      Hapus
  3. Alzhema ini cool banget ya, Cha.

    Tissue magic itu tisu yang dipakai Uya Kuya sulap kan ya? Magic kan artinya sulap. Beneran nggak ngerti. Saya masih polos.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku kirain juga awalnya itu. mau ngehipnotis orang pake tissue magic. ditungguin paragraf yg ada hipnotisnya, malah kagak muncul-muncul... aku emang gak ngerti kalo urusan kimochinya perempuan...

      trus, itu... tissue magic bukan untuk"barangnya", maksudnya barang apa, sih, Cha?

      Hapus
    2. Kamu nggak tau tissue magic ya How?

      Hapus
    3. "ketika anda melihat apa, anda harus tertidur"

      wkwkwkwkw :v

      Hapus
    4. barang... barang dagangan yang didagangin temen si ica selain nasi kuning, haw :v

      Hapus
    5. Huahahaha. Ini gimana balasnya. Satu persatu deh ya keluarnya. Keluar komen balasannya maksudnya.

      Bang Har: Makasih, Bang Har. Alhamdulillah beda jauh sama aku berarti :D
      Ngg... ngg... aku malah nggak pernah tau Uya Kuya pake tissue. Ah, Bang Har pura-pura polos :(

      Hapus
    6. Haw: Sialaaaan. Mau ngehiptonis siapa juga, Haw? T___T
      Iya, aku percaya kamu nggak ngerti kimochinya perempuan. Apalagi kimochi yang di JAV. Aku percaya kamuuuu~
      Ngg... nggg..... nggg......... *keyboard rusak*

      Hapus
    7. Wulan: Iya tuh, Lan. Tapi syukurlah, berarti Haw masih polos :D YEAAY~ HORAY~ *nari-nari ngelilingi api unggun*

      Hapus
    8. Wahyu pemuja kasur: Apa itu apa maksudnya? *mikir keras*

      Hapus
    9. Erdi: Nsh iya! Itu maksudnya. Duuuuh, ponakan Tante pinter. Huahaha.

      Hapus
    10. kimochi yang di JAV, kayak gimana ? adek gatau :(

      Hapus
  4. Ternyata masih ada ya cewek yang sifatnya nggak enakan gini .. icha yang harusnya kesel dan ngambek malah ujung2nya yang minta maaf..

    Andai aja gebetan gue yang udah ditikung orang sifatnya juga gampang minta maaf kayak Icha gini .. pasti gue dulu nggak capek2 buat nyari alesan buat minta maaaf ke dia kalo gue ada salah .. hmmm .. pasti dulu itu gue ... *ditendang Icha*

    maaf2 .. malah curhat di rumah orang .. hmm btw sifat nggak enakan kek Icha gitu, kadang gue juga punya sih .. hehe .. hehehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huahahahaha. Iya, aneh banget kan, Ka :D

      Duuuuh, ciyeee susah move on dari mantan gebetan. Sini sini, aku tendang sampe ke rumah mantan gebetan kamu itu. Huahahahaha. *ditendang balik sama Azka*

      Nah tuh keluar sifat nggak enakkannya. :D Nggak papa, Ka. Kalau ada yang curhat di komentar aku bukannya nggak enak, malah jadi enak. Enaaa enaa. Enak buat akrab maksudnya. Huehehe.

      Hapus
  5. Wah ini tulisan yang ngetik bukan Ichanya ya. Malah orang lain. Hahaha keren keren..
    Duh, tissue magic mana ada ateuh eneng. Adanya tissue bekas, mau? Cuma dipake lap iler kok :((

    Aduhh itu si Yoga ngapain dikasihanin. Udah gapapa dia mah kalong banget emang pantes tidur 4 jam doang. Gak usah tidur sekalian dia bisa bertahan hidup kok. Soalnya nyimpen banyak air di tubuhnya kayak kaktus. Hahahhaa. *dibaca Yoga* *diblokir dari semua sosmed*

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan mau Cha dipanggil eneng.
      eneng bahasa sunda artinya anak kambing Huahahah :D

      Hapus
    2. Deva: Ya Allah gue disamain sama kaktus? Cry. :(

      Hapus
    3. Deva: Sebenarnya aku juga sih. Tapi aku pake alter egoku selama nulis. Namanya Alzhema. Huahaha. Kurang kerjaan banget kan :D
      Sini mana tissue bekasnya? Kali aja bisa dikasihkan ke bekas. Bekas pacarku, Dev. Huahaha.
      Huahahaha. Yoga kayak kaktus :D

      Chisanak: Oh iya? Nggak papa deh. Daripada anak haram. *ini apa dah*

      Yoga: #YogaNggakSukaDisamaSamain #YogaMauJadiDirinyaSendiri #Yoga2016MasihSendiriAja

      Hapus
  6. Kalo icha dapet penghargaan paling sering minta maaf ntar aku mau nonton di tipi.
    eh ini gimana si? masih melanjutkan kebiasaan alter ego yang sampai sekarang mengganggu pikiranku kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo Adibah dapat penghargaan remaja putri yg menghabiskan tahun baru dgn oseng oseng buncis. Wkakaka

      Hapus
    2. Penghargaan yang kalo mamah saya denger bisa nangis sedih.

      Hapus
    3. Adibah: Nonton di tipi? Nggak langsung nonton di studio, Dibah? Sambil teriak-teriak alay kayak Wulan gitu. Huahahaha. Ampuuun, Laaaan XD
      Wulan: Kok kamu tau? Kamu jadi jurinya ya? Waaaaaaaah. Selain jadi penyanyi sama istri Zayn Malik, juga jadi juri. Multitalent! *kecup kening Wulan*

      Hapus
  7. Kimochi emang artinya perasaan kok, lebih tepat'a mood atau sensasi seseorang
    Nah kalo ditambah kata "Ikkeh Ikkeh" baru deh jadi mesum artinya :p

    Biar mentalnya keras, tegak, kaku, dan perkasa bukan dikasih tisu magic, tapi kasih air mineral + semen empat roda Huahahah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh gitu ya, Chisanak. Nah aku taunya yang ditambah dua kata itu aja. Huhu. :(
      Itu mau bikin mental jadi kuat apa mau bangun rumah :D Mending bangun rumah tangga aja sekalian. Eeeh.

      Hapus
  8. hai cha! I do really know how it feels

    Aku juga tukang minta maaf, sampe lama lama gaenak sendiri. Sampe si lawan bicara aku ngerasa, apa aku selalu bener kok kamu selalu mint maaf ?
    gitu

    But I still dont know what todo

    emang paling gaenak adalah jadi orang yang gaenakan yah,,

    btw saling follow blog hayuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai juga Laili! Huaaaa senengnya ada yang memahami danmengerti perasaaanku :$

      ((TUKANG MINTA MAAF)) Hahahaha. Aku juga pernah dibilangin kayak gitu, saking seringnya kadang si lawan bicara nggak ngeheranin aku kalau minta maaf :'D

      Huhuhu. Bener. Tapi mau gimana kalau memang sudah jadi watak dan tabiat dari lahir.

      Udah aku follow ya, Laili :))

      Hapus
  9. ICHAAAAA YAOLOH SUMPAH TOLONG AKU. INI ALZHEMA TULISANNYA BIKIN AKU KETAWA HAHAHAAAAAAAAA
    NGGAK KUAT BHAHAHAAAAAAHAHA

    Segitunya Icha sampe ngerasa bersalah. Itu yang minta maaf ke Nina kamu beneran sampe nangis-nangis gitu? Cuma karena nasi kuning dan salah paham. wkwkwk
    Kamu cepet banget ngerasa nggak enakan dan bersalah sm orang. Lucu dehh, Cha. Habis baca ini aku sampe mikir, '' Ini anak LDRnya kuat.Macho abis. Dewasa banget. Tapi giliran masalah hati, cepet banget ngerasa nggak enakan dan bersalah ke orang. '' HAHHAHAAAA ICHAA

    Iya itu aku kaget juga kamu sampai call Darma di line. Sampai sekhawatir itu. Huhuuu aku terharu, Cha.
    eh betewe waktu itu aku bilangnya, ''Bahibab '' loh Cha. Berarti artinya bukan Aku cinta kamu dong, hahahaa

    Iya Alzhema. Aku selalu kuatin iman berteman dgn Icha. Hahaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. HAHAHAHAAHAHA MAKASIIIIIH. YA ALLAH WULAN KALAU NGGAK KUAT LAMBAIKAN TANGAN AJA TRUS CEPAT NIKAH *LOH?

      Iya, Lan. Beneran. Aku awalnya cuma merengek biasa gitu eh lama kelamaan ngucur tuh airmata. Sungguh memalukan :D

      Iya (lagi), Lan. Faktor aku takut kehilangan kali ya. Huahahaha. Sama nggak pedean juga. Minderan. Jarang punya teman jauh. Duh ngenes amat. Pokoknya gitu deh. HUAAAAAA MACHO. YO OLOH AKU NGEBAYANGINNYA AKU JADI PUNYA BISEP GITU YO OLOH WULAN :'D

      Itu aku takut banget tauk. Soalnya pas banget kamu read-nya. Aku takut kamu marah gitu aku gituin. Trus aku telpin Darma, dia pake ngancam segala lagi. Sialaaaaan. Tambah bikin panik aja. Huhuhu. Aku juga terharu ternyata kamu nggak marah. :')

      Hah? Bahibab? Yaaaaah gagal deh. Ntar aku coba lagi aaah. Huahahha.

      Yak, bagus. Sering-sering istigfar sama elus dada ya :D

      Hapus
  10. Bisa pake kata yabg sesungguhnya aja gak sih, jangan pake kata kimochi. Ini ganggu banget di kepala gue. Kan jadinya pengen, aaah sudahlah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm. Udah terlanjur nih. Pengen apa? Pengen makan kuaci? :(

      Hapus
  11. Pernah ngerasain gini juga sih, kadang disaat gak bersalah aku malah minta maaf, eh tapi pas lagi bersalah malah ngerasa gak terjadi apa-apa, jadinya gak ada kata maaf.

    Kasian Icha sampe di ancam sama darma, sabar ya chahahahaha. Etdah pada ngomongin kuntilanak :'v

    Setujuu, lebih baik kita ngungkapin rasa bersalah daripada di pendem, walaupun kita belum tentu bersalah sih. Semangat chaaa. \:D/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, ada temannya lagi! :D

      Iya bener, aku juga sering nggak tau-tau kalau emang beneran salah. Manusia macam apa ini. Huhu :(

      Iya tuh, sialan si Darma pake ngancam segala. Tambah takut kan aku. Iya itu gara-gara ngomongin mau coblos muka Darma eh dia bilang kok kayak kuntilanak, gitu :D

      Iyaaaa. Semoga nggak ada yang enek kalau aku kumat buat kayak gitu lagi. Makasiiih. Semangat juga Noviyana Isyana! :D

      Hapus
  12. Kurang lebih sifat dasar ga enakaannya icha ya mirip kayak aku, toast cha..eh ini yg nulis zema dink, hihi
    Mau gimana lg yaaa klo uda jd karakter,
    begitu peduli ama orang lain, kadang mlh ngira orang tsb marah e ternyata dianggapnya biasa aja wkwk..tp klo uda gitu si pd skhirnya lega , seperti abis buang hajat #eh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe. Ada temennya lagi. Toooos manja siniii, Mbak Nit! :D

      Iya, gimana ya cara nyembuhin 'penyakit ini, Mbak Nit? :( Masalahnya kalau emang salah beneran malah nggak tau-tau. Huhuhu.

      Iya bener, Mbak Nit. Lega banget kalau tau ternyata dia nggak marah. Ketawa juga habis itu. Kayak nahan boker berhari-hari trus akhirnya boker juga. Hahahaha

      Hapus
  13. Sebenarnya, dari puluhan komentar yang gue baca, entah kenapa gue sendiri bingung sama tulisan ini. Apa cuman gue yang gagal paham? -_-

    Hallo, cha. Apa kabar? Maaf, Pangeran baru bisa mampir. Maklumlah, sibuk pake banget kemaren.

    Btw, gue sempet mikir lo bakalan bahas Sulap gitu. Jadi, dengan Tissue Magic, ICha bakalan nyulap Yoga jadi mantan (contoh). Hahaha

    Satu lagi yg gak gue ngerti, ini yg nulis siapa ya? Icha atau Ahci? Atau Kimochi?? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bingung kenapa, Pangeran? Bingung karena aku suka nyama-nyamain diri sama Emma Stone padahal nggak mirip sama sekali? *ini apa dah*

      Halo juga, Pangeran Wortel. Baiiiik. Iya nggak papa. Sibuknya yang positif kan? bukannya sibuk showeran mikirin status sebagai jom....... *langsung kabur naik buraq*

      Hahahaha. Kalau tissue sulap gitu aku mau nyulap Yoga jadi cewek, biar enak bisa bahas soal datang bulan bareng *ini apa dah*

      Pangeran nggak tau tissue magic? Hmm. Bagus. Pertahankan ya, Pangeran.

      Inii.... ini..... ini alter egoku, Pangeran. Ceritanya sih punya alter ego. Yang ceritanya nulis soal aku, padahal mah intinya aku yang nulis, cuman dari pandangan alter egoku namanya Alzhema. Dia punya sifat yang kebalikannya dari aku. Oke, disana ada kasur, sofa, sama lantai. Silahkan pingsan karena pusing sama penjelasanku yang nggak jelas ini, Pangeran :'D

      Hapus
    2. Ternyata oh ternyata. Ini dirimu juga yg nulis, tapi sudut pandangnya beda. Alter Egomu. "Baru deh paham.."

      Kenapa gak tau harus dipertahankan cha? Pangern pengen sama2 tau, biar kita bisa mempertahankan. "Lah, ini salah ketik." :D

      Hapus
    3. Iya bener gitu. Dan dirimu pasti sudah tau apa itu alter ego, Pangeran :D

      Huahahaha. Iya nggak papa. Biar polosnya terjaga. Coba diketik di google aja, Pangeran :D

      Hapus
  14. Halo, salam kenal ya, Icha.
    Sama ih, aku juga orangnya gak enakan banget. Seharusnya biasa aja, malah minta maaf gak ketulungan. Seharusnya bersalah, malah merasa tanpa dosa. Duh jadi curcol kan haha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga, Awaldi Rahman :))
      Yak, itu juga aku banget. Nggak enak banget ya? :(
      Hahaha. Nggak papa kalau mau curcol. :D

      Hapus
    2. Iya terkadang benci sama perasaan semacam itu :(

      Hapus
    3. Iya. Makanya harus diubah deh sifat ini. Haha. Huhuhu. :(

      Hapus
  15. Kok kayak ada yang beda di blog ini? Ngerasa beda aja gitu sama tulisannya. Belum terbiasa dengan Icha. Ah, mana yang bener dah. Tauk lah~

    Set dah, anak sekolah nggak tau apa-apa soal tissue magic, nih. Langsung nyari di Google, kan jadinya. Kacau :(

    Duh, kasian sama bang Yoga. Tidur cuma 4 jam, pasti dia jadi loyo gitu. Kayaknya butuh tissue magic deh buat dijadiin koyo. :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hohoho. Ini yang nulis aku juga, tapi pake alter egoku namanya Alzhema. Dia itu kepribadianku yang lain, yang beda sama kepribadianku ini. Oke, Robby. Aku harap kamu nggak minum obat sakit kepala habis baca kalimatku barusan.

      BUAHAHAAHHAHAHA! KENA JEBAKAN BATMAN! Jadi gimana, Nak? Berminat punya tissue magic? :D

      Huahahahahahaha. Leh uga. Tissue magicnya dielapin ke muka, atau ditempelin ke mata kayak timun. Duuuuh. Pasti langsung perkasa deh. Matanya :D

      Hapus
  16. Emang lu sendiri tau tisu magic, Cha? Itu aja gue yang ngasih tau. WAKAKAKA.
    Duileh, segala nggak enakan sama gue. Woles-woles. :))

    Eniwei, makasih, Cha. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, dulunya aku nggak tau apa itu benda bernama tissue magic. Sampe akhirnya aku bertanya pada empunya skala 999 yaitu dirimu dan voilaaaaa! Sekarang aku jadi tau. HUHUHUHUHUHUHU. Makaseeeh ya, jadi kepengen deh gara-gara kamu.

      Huahaha. Iya, waktu itu dramatis juga. Nggak enak. Takut kamu jatuh sakit, Yog. Ntar yang mesum di grup siapa? :(

      Makasih buat? Iya deh, sama-sama :D

      Hapus
  17. .Aku juga gitu. -_- Ntah kenapa, suka ngerasa bersalah sendiri padahal temen nganggap biasa aja.
    .Apalagi kalau sama temen cewek/ciwai/wanita/perempuan/ladies/woman,- niat becanda, responnya jadi kayak marah gitu, eh taunya respon becanda juga. :3
    .Sampe sekarang masih gitu sih, ntahdeh, apakah ini yang namanya kutukan? #AcemBetulAja

    .Icha, ntar kalau ada tissue magicnya kita bagi 2 yah. :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huahahahaha. Dapat lagi satu teman yang punya kimochi berlebihan juga. :D
      Ciyeeee, Dandy si cowok nggak enakan. Trus kalau sama cabe-cabean, nggak enakan juga kah? *pertanyaan macam apa ini*
      Kutukan? Yo olooooh jangan lah. Sedih amat. Aku nggak mau juga ini sifat sampe nurun ke anak cucuku. Huhu.
      Huahahaha. Oke deeeeh. Tapi kamu pake sendiri ya, nggak usah minta pakein. Hahaha. :D

      Hapus
    2. .Ciee ada temennya. ( -_-) :v
      .Dih, icha bahas cabe-cabean. Depan rumah aku banyak tuh tiap malam nongkrong.(PAS DEPAN RUMAH)+Bising. Ya olohhh :3

      .Hihi, Iya jangan sampe ah, yang benar aja. -_- hiks

      .Pakein dong cha, biar mesra. :v ixixixixi

      Hapus
    3. Kamu nggak mau jadi temanku? OKE FINE.
      Hahaha. Jangan-jangan aku tergabung dalam perkumpulan cabe-cabean itu juga? Ciyeeeeee :D
      Huahahaha. Biar manja deh lebih tepatnya. Ya kan Dandy? :D

      Hapus
    4. .Iya gak mau, maunya lebih! OKE FINE :v #Miaaaww (Kucing Berantam),-
      .Eitsss, kagak dong. Kalau icha tergabung dengan mereka, tetap aja kecoak liar tau, -
      mana yang bukan cabe-cabean. :D Ciyeeee:p

      .Hihihi, ya ya bisa jadi bisa jadi. :v

      Hapus
  18. Maksud hati mau ngambek malah minta maaf... huahahahaa...!! Ups

    Orang biasanya kalo ada yang mau marah dimarahin duluan biar gak jadi marah.. hahaha

    Kadang ada bagusnya juga ngerasa bersalah tapi kalo keseringan dan minta maaf yang berlebihan jadi keliatan gimana gitu.. Hehehe

    Cha.. Icha... :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Rum. Lemah amat ya aku. Hahaha. Huhuhu.

      Nah iya. Biasanya gitu sih orang-orang.

      Iya, kadang ada bagusnya. Tapi sering ada nggak bagusnya ya, Rum. Beresiko buat jadi bahan kerjaan juga sama orang yang diminta maafin. Haha.

      Rum.. Arum. Makasih ya masih mau baca curhatan anehku :D

      Hapus
    2. Gpp.. yang penting kelemahan itu gak dimanfaatkan orang, bahaya.

      Iya tuh, curang. Biasanya orang yang salah dia malah yang marah. Ckckk

      Iya, ntar malah kamu dikerjain orang gegara keseringan merasa bersalah hahaha..

      Iya, kadang akupun merasa berada seperti di posisi itu.. Hehehe

      Kadang aku baca curhatanmu seperti baca curhatanku sendiri hehehe

      Hapus
  19. Icha! Kamu pasti bisa, kok!
    Terkadang, punya kepribadian yang sering merasa gak enakan sama orang itu ribet, ya, Cha.
    Aku juga punya temen yang mirip kamu gini.
    Padahal aku gak kenapa-napa, tapi dia malah minta maaf terus sepanjang hari.
    Kan jadi capek ngeyakinin kalau aku gak kenapa-napa...

    Cha, ini tissue, maksudnya paan sih? Beneran gak tau...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Dara. Semoga aja. Makasih yaaaa! :))

      Bener banget. Ribetin diri sendiri sama orang lain ya. :(

      Waaaah paraaah. Itu sama kayak aku waktu jaman sekolah :D Huahahaha. Tapi nggak sampe kesel kan, Dar? :D

      Ngg.... ini tissuenya para lelaki, Dar. Aku nggak tega kasih taunya. Coba tanya Yoga deh. :D

      Hapus
    2. .Dara manisku, kau selalu didalam impianku. Syalala :v

      #NumpangLewat :p

      Hapus
  20. Teh Icha lucu banget sih! Gemezin! :(
    Uluuuh, marahan 3 bulan... Kan itu nggak boleh :(
    Teteh berarti mirip-mirip ya sikapnya kayak aku, gampang ngambek tapi gampang minta maaf. Sekalinya sensi orang cuek juga tetep minta maaf. Yaa lebih baik gitu daripada cuek tapi nggak sadar kesalahan sendiri. :)

    Intinya kak, kakak harus bersyukur. Menurut aku, kakak unik kok. Be the way u are. Be yourself. Kalo mau berubah juga jangan dipaksa kak, :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lucu dan gemesin darimana, Ris? Yo oloooooh. Huahahaha.

      Iya tiga bulan. Bener, kalau nggak salah lebih dari tiga hari itu nggak boleh ya. Huhuhu.

      Huahahaha. Ada dapat teman senasib lagi. Iya, Ris. Ada baiknya sih ya kalau dipikir-pikir. Tapi kayaknya sedikit ya. Huhu.

      Huaaaa unik. Setiap orang punya keunikannya tersendiri sih ya. Iya, ini mau dikurangin dikit sih. Iya kalau bisa. Tapi kayaknya nggak bisa. Haha. Makasih ya, Riska. :))

      Hapus
  21. Saya pernah mengalami hal yang sama...saya sebagai ZAI

    BalasHapus
  22. Kampret. Aku baca tuisan ini karena di grupku lagi bahas tissue magic yang aku nggak tau itu apa, terus kebetulan baca judul tulisan ini yang harapannya bisa menjelaskan apa itu tissue magic, ternyata enggak menjeaskan sama sekali. HAHAHA.

    Untung aku nggak punya sifat gitu Cha. Parnoan banget. :D
    Tapi pernah sih kayak gitu. Bedanya, kalo aku langsung nanyain ke orangnya dia marah apa enggak, bukannya minta maaf. Hehehe.

    Wiiih keren ada project cerpen segala. Salut salut sama blogger-blogger keren ini! Tak pikir apa lho Widy itu. Di blognya Yoga ada, disini ada, di Wulan juga ada. Besok baca ahhh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. BAHAHAHAHAA. Itu grup kamu keren banget bahas tissue magic. Iya memang nggak menjelaskan sama sekali ya, Rih. Tapi ada sih aku jelasin dikit di kalimat terakhir :'D

      Iya, beruntung banget yak. Hidupnya tenang, nggak resah gelisah. Nah iya sih, bagusnya tanyain aja langsung, baik-baik, bukannya langsung terjang dengan minta maaf. :D

      Makasih, Rih. Itu di blog Yoga udah ada bagian keempatnya. Mohon kritik dan sarannya yaaaa :))

      Hapus
  23. Suka banget ama tulisan" ka icha "bahibbak"

    BalasHapus