Makhluk Berkakak Tiga

Bener kata Rahayu Wulandari Ibrahimelya Raisawati Gedumbrang Gedembrung, soal Mamaku luar biasa keponya.


Kekepoan beliau terbukti sekali lagi, waktu aku asik stalking akun Instagram-nya Ria Ricis. Aku yang asik ketawa ngakak ngeliat postingan dubmash-nya Ricis spontan kaget tiba-tiba ada suara di belakangku,


"Siapa tuh, Cha?"


"Anu Ma, Ria Ricis. Adeknya Ustadzah Oki Setiana Dewi." jawabku kalem. Habis itu langsung lanjut ngeliat postingannya Ricis yang lain.


"Hah? Ustadzah Uki? Yang pagi-pagi sama Ustadz Maulana itu? ADINGNYA USTADZAH UKI?" Tau-tau Mama udah ada di depanku. Menatapku dengan tatapan seolah-olah aku habis ngomong Ma-aku-telat-dua-bulan-Ma.


Note: Ading itu artinya adek, bahasa Banjar. Uki itu maksudnya Oki. Maklum, lidah Banjar, Huruf O diucapin U. Untungnya Mamaku gak tau sama istilah onani. Ntar jadinya unani kan gak lucu. Eh, Astagfirullah, gak boleh ngatain orangtua, Cha!


"Coba pang liat lagi Mama, Cha. Masa sih adeknya Ustadzah Uki? Mana coba liat." Dan hapeku tau-tau udah ada di tangan Mama.


Giliran Mama yang asik jadi stalker-nya Ricis, sambil komat-kamit ngeluarin ocehan.


"Astagfirullah, sama aja kayak Icha ni, mulut dimacam-macamin."

"Mirip muhanya dengan Uki. Tapi kelakuannya beda banar."

"Nah, pake juling-juling segala mata."

"Cha, tekeluar, kayak apa mau liat yang tadi?" 

Aku spontan ngakak, sambil ngeraih hapeku dari tangan Mama. Pas mau buka Instagram lagi, Mama tetap aja ngoceh soal betapa bedanya Ustadzah Oki dan Ria Ricis. Mama kayak gak percaya gitu. Aneh, perasaan Mama udah pernah nonton episode Islam Itu Indah yang ada Ria Ricisnya, tapi masih takjub aja. Kayaknya Mama punya pikiran kalau mereka memang kakak-adek, harusnya ada persamaannya.


Aku ngedengerin ocehan Mama sambil punya pikiran juga,


APA MAMA GAK NYADAR KALAU ANAK-ANAKNYA PADA BEDA?


Ya, anak-anaknya. Lima anaknya. Secara teknis, empat anaknya sih. Mamaku punya empat anak yang brojol dari rahimnya. Yang bikin jumlahnya jadi lima adalah anak dari rahim mantan istri Bapakku, sebelum nikah sama Mamaku.


Jadi gini, Bapakku dulu pernah nikah sama Tante Mariah, punya satu anak, trus cerai. Trus nikah sama Mamaku dan memproduksi empat anak yang salah satunya adalah aku. Sebenarnya aku suka bingung sih kalau ditanya anak keberapa, bingung mau jawab anak ketiga atau anak keempat. Soalnya ya gitu, punya satu kakak beda ibu.


Lanjut ke beda-bedaan. Aku punya empat saudara. Tiga kakak dan satu adek, yang rasanya gak ada yang mirip sama aku. Baik fisik, kepribadian, maupun kesehatan psikologis. Kayaknya kesehatan psikologisku yang buruk, kalau dilihat-lihat dari yang selama ini aku curahin di blog.


Perbedaan fisik bisa dilihat dari penampakan-penampakan berikut ini.

Kak Fitri, Nanda, Kak Iin, Kak Dayah, kembaran Emma Stone
Kak Restu, Kak Dayah (yang lagi mangku anak cowok), Ibrahim (yang dipangku),
Kak Iin, Nanda (yang lagi digendong masih bayi) Kak Fitri,
kembaran Emma Stone (yang dalemannya keliatan)


Dan dari sifat, ini aku kenalin saudara-saudaraku satu persatu. Semoga bisa menemukan persamaan di antaranya.


1. Kak Iin, 37 tahun 
Ini dia kakak beda ibuku. Udah memproduksi anak sebanyak tiga ekor, yang terdiri dari Yoanda Maulidya, Khalid Artha Adha, dan Rachelia Al-Medina. Kakakku ini tinggal di sebelah rumah dari pertama dia nikah sama suaminya, Kak Iril.

Dengan umurnya yang bisa dibilang udah tua itu, tapi kelakuannya masih kayak anak muda. Kak Iin itu humoris, baik dari perkataan maupun dari tingkah lakunya. Waktu aku SMP, dia pernah joget bareng Yoanda, pas ada pengamen yang berbekal galon (ya, kalian gak salah baca, pengamen itu memang pake galon) sebagai instrumen ngamen di depan rumah. Aku yang ngeliatnya langsung speechless,

"Cha, sini nah! Ayok, kamu request lagu apa?" tanyanya begitu ngeliat aku.

Duh, pengamennya masih muda, agak ganteng juga kalau misalnya rambutnya dirapiin dikit. Selera laguku harus keliatan bagus nih, pikirku waktu itu.

"Be-belah Duren, Kak." 

Kami bertiga pun joget. Aku lupa nasib pengamen itu kayak gimana, kami kasih uang karena udah nyanyiin kami atau kami langsung bawa ke dokter buat ngobatin matanya ke dokter, karena udah ngeliat jogetan kami yang nista.

Kakakku ini punya sifat keibuan yang sangat mumpuni, sesuatu yang gak aku punya. Khansa sama Tasya aja dibikin lengket sama dia, apalagi anak-anaknya. Tapi dia sering adu mulut sama Yoanda, keponakanku yang paling beringas itu. Pernah ada kejadian Yoanda disuruh ngapainnn gitu aku lupa, trus yang disuruh itu gak mau lalu masuk ke kamarnya, ditutup dengan adegan pintu dibanting.

"Yo, Yo! Kayak sinetron aja, banting-banting pintu."  katanya santai.

Ya ampun, kalau aku punya anak kayak Iyo (panggilan buat Yoanda), aku nangis terus kali ya. Gak kuat ditindas anak sendiri.

Berhubung Kak Iin udah jadi Ibu Hajjah, dia udah gak ngajak aku joget bareng lagi, tapi ngajak aku buat ikut ke pengajian rutin tiap Jum'at malam. Sebagai adek yang baik, aku ikut aja sih. Ya sebenarnya gara-gara dipaksa Mama juga buat ikut. Trus, Kak Iin akhir-akhir ini getol ngajak aku buat berpakaian syar'i. Nyuruh kalau jalan harus pake hijab lebar nutupin sampai dada, pake gamis, punya suami keturunan Arab (yang ini bohong). Kak Iin variatif sih cara ngajaknya, mulai dari ajakan langsung, sampe gak langsung, kayak sindiran.

"Cha, cantik ya cewek itu. Masih muda tapi pede pake syar'i. Surga sudah itu ganjarannya." 

Aku cuma bisa nanggapinnya dengan senyum, sambil ngegumam dalam hati,

"Iya, Kak. Belum siap sekarang. Mulutku belum syar'i Kak."

Udah muka gak sama, sifat juga, akhlak apalagi.


2. Kak Fitri, 32 tahun
Gara-gara Kakakku yang satu ini, aku selalu kedapatan tatapan heran dari orang-orang, lebih tepatnya tatapan heran dari teman-temannya. Biasanya dilengkapi dengan pertanyaan, "Adeknya Mbak Pit kah?". 

Gimana gak heran, muka kami beda banget. Mata beda, hidung beda, bibir beda, tinggi juga beda. Matanya lebih besar, hidungnya mancung, bibirnya tipis. Singkat kata, dia merupakan produk yang lebih bagus daripada aku. Paling bagus di antara lima bersaudara. Kata orang-orang sih. HOEK.


Jangankan aku yang adeknya, Tasya yang anaknya aja juga gak luput dari tatapan heran. Pernah waktu aku sama Tasya ikut dia buat ngecek laporan SPG, salah satu SPG-nya ngomong sambil histeris pas ngeliat wujud Tasya tepat di hadapannya.

"Ini anaknya Mbak Pit kah? Ya ampun..... kok gak mirip? Kok hitam? Eh kesini sini, anaknya Mbak Pit nah! HAHAHAHAHAHA." 

Aku disitu cengo habis. Kaget, tapi habis itu langsung ikut ketawa sih. HUAHAHAHA. Bisa-bisanya ngolokin anak orang, padahal ada orangnya. Aku ngeliat ke arah Tasya yang diam aja, antara gak ngerti sama nahan tangis. Kak Fitri cuma bisa cengar-cengir kaku aja, sambil berusaha ngebawa Tasya rada jauh dikit dari si mbak SPG itu.

Nih ada fotonya mereka berdua.


Walaupun muka kami beda banget, tapi aku ngerasa paling klop sama saudaraku yang satu ini. Aku udah nganggapnya bukan kayak kakak lagi, tapi kayak Mama kedua. Dia orangnya ngemong banget, tapi tegas, juga gak panikkan kayak Mamaku. Jadi kalau ada apa-apa, aku larinya ke dia.

Aku dan Nanda, suka manggil dia dengan sebutan Mami. Makanya kadang teman-temannya suka bingung kalau aku udah manggil dia gitu. Mungkin aku dikira 'anak buahnya' dan dia itu mucika...... eh jangan sampe dikira begitu deh.

Kak Fitri juga berfungsi sebagai teman curhat, teman jalan, teman ngeghibah, teman saling pinjam-meminjam uang kalau lagi bokek maupun pinjam-meminjam baju kalau lagi mau jalan, teman nonton film semi bareng. Ya walaupun ujung-ujungnya adegan panasnya di-skip juga sama itu orang. HUHUHU.

Dan hampir setahun belakangan ini, dia jadi manager keuanganku. Dia yang ngaturin uangku. Jadi tiap awal bulan, aku nyetor uang ke dia. Buat jadi uang sakuku setiap hari. Setoran ke Mamiku itu. Kayak anak sekolahan gitu, dikasih uang saku tiap pagi. 

Aku lakuin itu semata-mata agar aku bisa bernafas sampe akhir bulan. Soalnya sering kejadian, aku suka kalap di awal bulan, dan ujung-ujungnya makan mie cup tiap hari.

Selain hidung mancungnya,  hal yang aku sirikin dari dia yaitu pembawaannya yang tenang dalam menghadapi situasi apapun. Gak nge-drama queen kayak aku. Mungkin karena faktor usia juga kali ya. Masa dia mau jejeritan kayak aku? Malu sama anak.


3. Kak Dayah, 27 tahun 
Waktu masih serumah, aku dan Kak Dayah hobi banget musuhan. Diem-dieman gak teguran kayak orang gak kenal. Dia dan aku punya sifat yang sama, yaitu pengambekkan. Tapi harus kuakui, yang lebih parah pengambekannya itu..... DIA! Dia pokoknya mah, gak mau tau. Nanti aku ngambek kalau kalian bilang yang parah itu aku! *siap-siap ngambek*

Kak Dayah punya satu anak, bernama Khansa Azka Nabilah. Tapi selalu ngaku ke orang kalau punya dua anak. Suaminya yang bernama Kak Kris itu yang diakuin sebagai anaknya. Soalnya manja banget sama istrinya.

Muka sih kayaknya gak beda jauh ya? Nah kalau soal sifat, aku sama Kak Dayah mirip sih. Walaupun cuma satu, ya pengambekkan itu tadi. Sisanya, banyak bedanya.

Aku pelupa, dia pengingatnya minta ampun. Aku suka kalap kalau belanja, dia orangnya hemat. Aku orangnya masih bisa diajak kompromi kalau soal masalah jangan-tau-kasih-tau-Mama-ya, dia orangnya ember bocor banget, pengaduan ke Mama. Aku kalau ke pengajian aja tunggu dipaksa, dia semangat banget kalau ke pengajian. Gaya pakaian kami juga beda. Walaupun sama-sama berhijab, tapi dia suka pake pakaian syar'i. Kompakan sama Kak Iin.


Kak Dayah bisa dibilang sebagai anak Mama sejati. Dia adalah anak yang paling nurut dan paling terbuka sama Mama. Soal apapun. Mama selalu tau mantan-mantannya beserta alasannya kenapa putus. Mama tau kalau Kak Dayah lagi bete sama Kak Kris. Beda banget sama aku, yang jarang curhat sama Mama, yang sering dimarahin Mama juga. Hiks.

Waktu Kak Dayah ngelahirin Khansa dengan proses pembrojolan normal alias gak melalui proses caesar, Mama dengan semangatnya ngejelasin kalau itu adalah bukti kalau Kak Dayah itu anak yang berbakti kepada orangtua.

"Cha, kamu handak kalo belahiran nyaman kayak Kakak Dayah?" tanya Mama, entah itu beneran pertanyaan atau kalimat sindiran. Aku sih cuma senyum kecut aja. Orang udah tau ngapain nanya, Ma?


4. Nanda, 19 tahun
Ini anak, udah lumayan sering aku sempil-sempilin di beberapa postinganku. Soalnya sekarang cuma tinggal bertiga ada di dalam rumah, yaitu aku, Mamaku, dan dia. Jadi ngalamin kejadian sering sama dia sih dibanding sama saudaraku yang lain.

Dari segi fisik, kami beda jauh. Dia punya hidung mancung, dan (sialannya lagi-lagi) aku gak punya. Dia punya mata yang lebih besar dan pipi yang lebih tirus. 

Perawakannya gak kayak cewek umur 19 tahun, tapi kayak anak SMP. Malah gedean badannya Yoanda daripada dia. Kalau dadanya, gak tau deh gedean yang mana. EH.

Waktu kami sesaudaraan ngehadirin pengajian, dia dapat bingkisan snack gitu, bingkisan yang sama kayak didapatin Tasya, Khansa, dan Rachel. Bingkisan buat anak kecil. Jadi, dia dikirain masih kecil. HUAHAHAHAHA! Resiko punya badan imut, bukan muka imut.


Kalau dari sifat, sebenarnya agak mikir keras sih nyarinya. Kami punya banyak kesamaan. Sama-sama sensitif, sama-sama sering diomelin Mama karena bandel, sama-sama peka sama hal gituan. 

Aku akuin kalau pengetahuannya tentang gitu-gitu lebih luas daripada aku. Dia pernah puas ngetawain aku pas aku nanya shemale itu apa. Dia dengan muka lempengnya ngasih tau kalau aktingnya Mario Maurer gak cuma di film First Love aja yang bagus, tapi di film Jandara juga. Dia hobi baca FF yadong, cerita fiksi dari fans boyband/girlband Korea yang isinya 18+. HUAAAAA NANDAAAAA!!!!! 

Untungnya dia jarang pulang kuliahnya malam-malam, jadi kemungkinan buat dia jadi ayam kampus itu kecil. EH. Astagfirullah. Jangan deh, jangan :(

Keibuan, suka anak-anak, teliti, selalu tidur malam tepat waktu, adalah hal-hal yang gak aku punya, yang sialannya ada pada dia secara alamiah. Masih ada lagi, yaitu cool. Makanya, kemesumannya itu bisa dia sembunyikan di balik muka polosnya. Dia gak suka banyak ngomong selain ngomongin hal yang dia sukai, beda banget sama aku yang kalau udah kenal baik semuanya diomongin. Kebanyakan ngomongin hal yang gak penting sih. Huhu. 

Dia cuek, agak jutek kalau pertama ketemu. Dan susah jatuh cinta. Sekali jatuh cinta, trus patah hati, jadi susah move on. Jadi, dia cuma suka ngomong kalau tentang hal yang dia suka, misalnya Korea, dan ngomong tentang mantannya.

Sebagai kakak yang baik, aku manggil Nanda dengan sebutan Nansal, Nanda Isal. Awalnya manggil itu karena rambutnya pernah ngembang ala cewek-cewek tahun 80'an, dan gaya rambut itu kayak rambutnya Acil (bahasa Banjar, artinya Tante) Isal, sepupu Mama.

Gara-gara itu, dia jadi ikut-ikutan bikin nama panggilan. Suka manggil aku dengan sebutan Ndese, bukannya manggil Kakak, Mbak, atau Yang Mulia. Entahlah dia dapat dari bencong mana itu kata-katanya.

Dia juga yang pertama kali manggil Kak Fitri dengan sebutan Mami. Manggil Mama dengan sebutan Mami Besar, walaupun cuma beraninya lewat telpon. Dan demi menyeratakan nama panggilan, maka Kak Dayah dapat nama panggilan juga dari Nanda, yaitu Kaki.

"Iya, biar sama pas disebut. Mami. Kaki." Jawab Nanda lempeng, begitu aku tanya kenapa pake nama Kaki. 

Yang dipanggil sempat marah, gak terima dipanggil seaneh itu. Apalagi pas tau ternyata Kak Kris (yang waktu itu masih pacaran sama Kak Dayah) dipanggil Kaki Ayam. Mungkin maksudnya Nanda biar couple-an kali ya, hitung-hitung buat inovasi panggilan sayang. Sayangnya, sekarang udah gak manggil gitu lagi sih. 

Tapi Nanda masih keukeh manggil mantannya dengan sebutan Anak Itu. Gak mau sebut nama setiap ngomongin mantannya. Padahal kejadian putus naas itu udah lama berlalu. Seharusnya udah gak takut galau lagi pas nyebut namanya. Mungkin dia bukannya gak takut galau lagi, tapi lupa namanya siapa. Ya mudahan mungkin lah. Ya mudahan gak ngikutin Kakaknya, yang sempat susah move on dua tahun. 


Itulah kakak-kakak dan adekku. Gak mirip sama sekali ya? HAHAHA. MAKASIH. Kayaknya aku harus cek kartu keluarga betul-betul. 

Tapi, saling berbeda satu sama lain itu gak ngenes. Kalau kata orang-orang, saling melengkapi. Aku senang punya empat saudara yang sifatnya gak sama kayak aku. Secara gak langsung, aku bisa memahami diriku sendiri dengan memahami mereka. Aku bisa menerima kekurangan diri sendiri dengan mengakui kelebihan mereka. Aku bisa menerima kekurangan mereka dengan kelebihanku. Aku bisa minjam baju mereka kalau aku lagi mau jalan tapi gak punya baju bagus. Mau berbeda gimanapun, kami tetap sedarah. Yang gak sedarah aja bisa bersatu padu, apalagi yang sedarah. 

Oh iya, walaupun udah telat sehari, tapi aku tetap mau ngucapin, Selamat Hari Pahlawan! Mari mengheningkan cipta mendoakan pahlawan yang telah gugur mendahului kita, dan mendoakan kakak-kakak yang telah dipersunting mendahului kita sehingga gak tinggal serumah lagi.

Duh, jadi kangen kakak-kakak. Udahan ya.  

You Might Also Like

69 komentar

  1. Pertamax Chaa :D

    Ichaaa.. itu kenapa link nya ke blog Robby Haryanto?
    Ngambek nih aku. Ngambek nih ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mhueheheh, Selamat yak :D
      Oh iya, Lannn. YA AMPUN BODOH BANGET ICHA IH. Itu kayaknya gara-gara aku nulis postingannya pas malam-malam. Udah aku edit tuh. Maafkan daku yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa :'D

      Hapus
    2. Kamu agak mirip ke Kak Fitri Cha. Pipinya sama sama gemes chubby. uwuwuww~
      Hahaaa ibu aku jg komen ttg Ricis. Percis kayak mama kamu Cha. Beda banget sama kakaknya Oki blablablaaa Hahahaaa padahal mah biasa aja menurut aku Cha.
      Eh berarti kamu saudaraan perempuan semua Cha?
      wkwkwkw sama Cha. Aku jg kadang suka kesusahan pas di akhir bulan. Salah aku sendiri sih. Terlalu royal -__-
      Untung ada kak Fitri yg ngatur keuangan kamu Cha..

      Nanda korea abis ya. How mana How? Lagi bahas Nanda nih. Hahaaa :D

      Duuh aku juga kangen di kakak-adek-in.

      Hapus
    3. Hahaaa iya Cha nggak apa apa.
      Ada syaratnya sih.

      Serahkan Adam Levine. BHAHAAAAHA

      Hapus
    4. Huaa... Bang How sudah incar Nanda, ya?
      Kayanya seru, tuh, Nanda diajak main.
      Tapi, gue kayanya mau kenal sama tiga saudara lu, Cha, yang sudah punya anak.
      Soalnya gue suka wanita yang pandai menyusui.
      Eh, Nanda juga punya sifat ke ibuan, kan?
      boleh juga. Pasti dia pandai menyusui.
      hehehehehe. *tawa senyum mesum.

      Hapus
    5. Ricis tu mirip artis tiara renata ga sih??

      Darma : tar wulsn cemburu loh muahahahazaa

      #kaburr naek ojek

      Hapus
    6. Betewe how haw jarang kliatan, kmana dia yak

      Hapus
    7. Ricis itu mirip nama makanan ringan, Mba Nita. Ricis nabati.

      wulsn, siapa, Mba?
      Wulan?

      Dia orangnya nggak cemburuan, yang cemburuan itu gue. :(

      Hapus
    8. Katanya leptopnya bang How lagi rusak, Mba.

      Hapus
    9. OMAIGAT INI AKU BINGUNG MAU BALASNYA MULAI DARI MANA.

      Hapus
    10. Wulan: Ya ampun, Lan. Kamu orang pertama yang bilang aku mirip Kak Fitri. Selamat lagi! Anda mendapatkan kotak tv 32 inch. Kotaknya aja.
      Para ibu kayaknya takjub banget ya sama Ria Ricis, Lan.
      Iya, cewek semua. Makanya aku pengen banget punya adek cowok.
      Huaaaa sama! Hidup cewek boros tapi muka gak boros! HUAHAHAHAHA!
      Hahaha. Haw juga ngincar kakakmu loh, Lan XD
      Ciyeee, kamu yang jadi kakaknya ya kalau kakak-adekan gitu, Lan? Huahahaha.
      TIDAK AKAN!!!!!!! *kemudian suara petir*

      Darma: Main apaan? Main tepok gambar?
      Ulala Darma ternyata suka yang udah matang~ Nanda masih dalam tahap pembelajaran, Dar. Belum pandai-pandai banget.

      Mbak Nita: Huahahaha. Iya, Mbak. Chubby nya mirip. Matanya juga :D
      Katanya Haw lagi rusak, Mbak Nit. Eh, laptopnya yang rusak. :(

      Hapus
    11. Darma: Iyaa ayo lu bersaing sm bg How demi dapatin Nanda. Yoo semangat !! HAHAHAAAA GUE NGGAK PERNAH CEMBURU :P

      Hapus
    12. Hahahaaa tv nya Chaaaa tvnya, Bukan kotaknya.

      Hahaa iya, tapi muka nggak boros. Yeay!
      Iya. Kakak aku juga diincar How. Tapi dia lebih ke Nanda Cha. Wkwk
      Kenapa tidak akan?
      Kan bagus ntar kalo How jadi adik ipar kamu Cha. :D

      Hapus
    13. Gak mau, Lan. Nanti kamu pake TV-nya buat nonton film semi terus. Huahahahaha.
      Hahahaha. Haw dighibahin mulu nih, mudahan orangnya gak keselek disana.
      Tidak akan aku serahkan Adam Levine ke kamyu maksudnya, Wulandari Gedumbrang Gedembrung~ TIDAK AKAN. Kamu sama Mas Adam Suseno aja. :D

      Hapus
    14. Hahahhahaa
      Eh iya ya Cha. Diomongin mulu How dari tadi.

      HUWAAAA ta-tapi Cha, aku kan mau Adam Levine.

      Hapus
    15. Noh, Lan. Adam Levine-nya lagi nyimak :'D

      Hapus
  2. Emma Stone = Emma (ibu) Stone (Batu) berarti Ibu Batu hahaha :D

    Kak Fitri hidung'a bener tuh mancung keluar, kenapa kmu malah mancung ke dalam Cha? XD
    Ekh Tasya kaya'a lebih cocok jadi anak kmu Cha, habis'a lebih mirip sama kamu Cha

    "peka sama hali gituan" maksud'a Cha hal gituan kaya anu gitu?
    Apa Cha nama panggilan Nanda ke kamu Ndeso? hahaha :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeaah, that's right. Ibu batu. Batu akik!

      Huhuhuhuhuhuhuhuhu. Aku kayaknya produk gagal deh, Chisanak :(
      Eh ada juga temanku yang pernah bilang gitu. Kamu nguping ya? Hah?!

      Yang plus gitu deh, Chisanak. Ah, kamu. Kan kamu juga peka sama gitu-gitu :p

      NDESE. NDESE. NDESE. NDESE. NDESE. Bukan ndeso. Biar gak dipanggil Ndeso mah semua orang juga tau kalau mukaku ndeso :|

      Hapus
    2. Gpp Cha, Cewe cantik itu memang hidung'a mancung
      tapi cewe yang hidung'a pesek jauh lebih manis
      #Asikkk

      Gtau sama yang gituan Cha, masih polos :p

      Gomen gomen, maksud'a Ndese Cha salah ketik itu :D

      Hapus
    3. Huahahahaha. Makasih ya. Ya manis karena hidung pesek ngingatin sama buah cherry. Cinta di musim cherry~

      Sok polos sih lebih tepatnya :p

      Ho'oh, Chisanak. Eh gomen tu apa?

      Hapus
    4. Emang buah Cheery manis yah? perasaan ada asem-asem kecut'a :D

      Sok polos karena emang polos lebih tepat'a :p

      Gomen itu Maaf Cha

      Hapus
  3. Perbedaan itu sebuah rahmat, Cha. Perbedaan itu mengindahkan. Bhineka Tunggal Ika.
    Anjay..

    wah.. kayanya serunya punya kakak. Pengen deh punya kakak. Lu butuh adik lagi, nggak, Cha?
    Angkat gue jadi adik lu dong. Gue butuh belaian seorang kakak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kampret bikin ngakak pagie ni si darma...
      Urus di capilnya susah dar

      Hapus
    2. Dasar lelaki yang haus akan belaian :P

      Hapus
    3. Mba NIta: Gampang, Mba. Kita tinggal main buka kancing aja. Kalau dua kancing belum mempan, baru buka semua sama celana.

      Wulan: Habis, lu jarang belai gue. Malah belai Mas Adam Levine.

      Hapus
    4. Darma: Darma edisi bijak, eh ternyata hasil dibajak.
      Seru banget :D Loh kamu anak tunggal kah?
      Butuh. Butuh adek cowok. Tapi yang masih di bawah umur biar gak protes kalau disuruh-suruh :D
      Eh, tapi kayaknya kamu enak buat disuruh-suruh deh. Disuruh nikahin Wulan, misalnya.

      Mbak Nita: Pagi-pagi Darma bikin orang yang sarapan jadi keselek, Mbak Nit. Huhu.

      Wulan: Darma kayak kucing aja ya, Lan. Haus akan belaian. :D

      Hapus
    5. Icha: HAHAHAAA NIKAHIN AKU MAS.. NIKAHIN AKUUU
      Iya cha. Kayak kucing. Kucing yg tetenya gondal gandul :D bhahaa

      Hapus
    6. Undang aku, Lan. UNDANG AKUUUUUUU....
      Kucing betina dongs? Gak macho banget Darma :D

      Hapus
    7. Iya besok aku undang ya Cha. Darma besok mau khitanan. Aku undang kamu kok, tenang aja.

      Hahahaaa yang macho cuma abang Zayn. Darma nggak macho :D

      Hapus
    8. Icha: Gue bukan anak tunggal. Tapi, anak tinggal. Anak yang tertinggal. Huaa... :(
      Waduh. jahat banget lu jadi kakak.
      Hmm. Tapi, boleh kalau disuruh nikahin Wulan, gue mau deh. Ini lagi ngumpulin maharnya. :p

      Wulan: Kenapa gue di samakan dengan kucing yang punya tete. Tete gue belum tumbuh sebesar tete lu.
      Lu mau belai gue pakai apa? Kalau pakai cinta boleh, deh. Selain itu jangan.
      Oh. Lu mau belai gue pakai guting. Lu mau khitan gue. Ih. Berarti lu lihat lihat anu gue. Dasar cabul.

      Iya gue nggak macho, karena yang macho itu Bang Adi. Kalau gue kekar.

      Hapus
    9. Kasian bener. Sini Kakak belai, pake tangannya Wulan.
      Huahahahahaha. Masih lama kan tapi? Aku gak mau dibalap sama kamu, Dar :|

      Hapus
    10. Darma: Lu kan punya tete. Duo srigala aja kalah sama lu.
      Pakai Cinta? Cinta Laura? Oh.

      Lu yang mau dikhitan yang keberapa kalinya? Sampai habis mau? :D

      Hapus
  4. Yahampuunnn sifat kak iin mirip abiz ma kakakku hihii klo ngajak2 pada kebaekan biasanya to the point gicuuu

    Ka pipit cantik ya cha...kok ga mirip ama icha nhahaha...candaa ding

    Mm itu kata pengambekan, pengingat, pembrojolan kok janggal yak pas dilafalin..hihiiii...
    Nah yg pas ma sifatku ya ka dayah ini..

    Tiati cha tar fans icha dimari siap2 pindah haluan ke nanda loh muahahahaaaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha... ternyata kita sama-sama punya kakak yang frontal soal menuju pada kebaikan ya, Mbak Nit. Tapi gapapa sih, berarti kita masih disayang sama kakak.

      Serius juga gapapa, Mbak Nit. Udah sering dikatain gitu, aku rapopo :') Memang gak mirip, Mbak. Aku gak mirip sama dia biar dia gak ada saingannya, Mbak. Huhu.

      Oh ya? Itu sebenarnya gak sesuai EYD banget deh kayaknya :|

      Fans :'D Kayaknya cuma Mbak Nita aja yang mau jadi fans. Jangan pindah haluan ya, Mbak Nit. Stay tune terus. Jangan pindah channel.

      Hapus
  5. Tambahin komen lagi ah, baca cerita ini ngingetin aku sama dongeng klenting kuning....(yg punya banyak sodara dengan nama klenting warna warna yang lain)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langsung googling. Ternyata itu nama tempat di Semarang juga ya, Mbak Nit.
      Hehehehehe. Ngingetin sama dongeng. Aku yang warna apa, Mbak? :D

      Hapus
  6. Kau cuma punya satu kakak, cewek. Itu pun udah nikah.
    Mama kamu bakal manggil aku Vinu, dong, Cha? Cedih.

    Kak Iin paling senior, ya. Udah memproduksi anak sebanyak tiga ekor.
    Btw, ekornya di depan apa di belakang? *kidding :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh, yang namanya Fitri itu juga ya, Nggo. Salam deh Kak Fitri-mu. :))))

      Trus, kamu kapan nyusul? Huahahaha.

      Hahaha. Aku jadi ngebayangin kalau itu beneran terjadi. Ciyeee, Vinu unyuuuuu.

      Kasih tau gak ya..............

      Hapus
  7. "Kau" di situ artinya aku ya, Cha. Bukan KUA.
    Sorry tpyo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ''Kau'' di situ artinya Auk Cha. Bukan aku dan KUA.

      Hapus
    2. Hahahahaha. KUA. Auk. Aku bingung pilih yang mana~

      Hapus
  8. Haalooow Kak Chaa! Salam kenaall yaa! Pertama mampir ksini nih. :D Sprtinya kak Icha ini satu spesies sama kak Wulan ya? Sama2 kocak. Jgn2... Kalian ini sodara yg tertukar??

    Mukanya kak Icha mirip banget sama temen SD ku ihh, namanya Linlin. Aku panggil Linlin aja ya? Haha

    Enak banget punya banyak saudara, rame! Aku anak tunggal. Hiks.. :')
    Kalo ade kakak mah emg bgtu ya, pasti berbeda. Biarpun mukanya mirip jg sifatnya pasti beda. Serupa tapi tak sama. Hasek
    Kalo liat di foto yg pertama kyaknya kak Icha lebih mirip sama Nanda deh.
    Yah, udh pada nikah psti sedih deh rasanya pas kakak2nya pda pindah? Berasa ada yg kurang gtu ya? Ah, tp kan nnti kalo ada acara kluarga ya ngumpul2 jg sih. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukannya icha agak agak mirip sama luluk

      Hapus
    2. Salam kenal juga, Lulu! :D

      Satu spesies? Huahahaha. Sebenarnya kami satu jiwa, Lu.
      Sodara yang tertukar? Aku maunya tukaran nasib sama Wulan, tapi Wulannya yang gak mau :(

      Udah nama pasaran, muka juga pasaran. Huahahaha. Huhuhu.

      Nah ini baru beneran tunggal, gak kayak Darma :D
      Ada enak dan gak enaknya, Lu. Jadi anak tunggal juga gitu.

      Iya, bener. Kembar identik aja bisa beda, apalagi yang gak kembar ya.

      Pas di foto pertama doang ya? Tuh kan, aku harus cek kartu keluarga kayaknya.

      Bener banget. Pas udah pisah rumah jadi kangen banget, Lu. Hehe. Iya, apalagi pas acara nikahan. Mau gak mau ngumpul semua deh :D

      Hapus
    3. Jangan, Mbak Nit. Kasian Lulunya kalau dimirip-miripin sama muka Emma Batu kayak aku :(

      Hapus
    4. Hahahaaaa jangan Cha. Nanti kamu nyesal tukeran nasib sama aku.
      Tukeran Adam Levine aja yuk

      Hapus
    5. Lulu: Wkakakaa iya Lulu. Kami satu spesies. Spesies mamalia. Bisa menyusui gitu

      Hapus
  9. #TimMbakFitri teretterereeeett.... *ceritanyaterompet*

    btw, cewek semua yak, kayak pandawa. jadinya pandawi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha Tomi! :D Dikata The Voice kali ya, ada tim-tim nya segala.
      Iya nih. Ada minat buat bergabung gak? Biar ada cowoknya.

      Hapus
    2. malah gak pernah nonton The Voice :(
      akuh akuh akuh *ngacungin jari*

      Hapus
  10. Yang namanya mbak fitri sekilas dan di lihat-lihat mirip juga ama mbak irma senja lho hehe *menurutku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Irma Senja itu blogger ya, Wida? Hehe. Mirip kok. Cuma ya itu, cantikan Mbak Irmanya :D

      Hapus
  11. Samaa, aku juga dari 6 bersaudara miripnya tipis banget..

    Huaa.. jadi bingung mo komentar apaan, diatas udah pada disebutin..

    Si nanda cantik, kalo aku cowok juga mungkin bakalan naksir.. kedubraak..!! Peace..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow. Enam bersaudara. Gak ada niatan buat bikin girlband, Rum? Hehehe.
      Hahahahaha. Huhuhuhuhuhuhu. Dia mungil gitu orangnya, ntar dikira pacaran sama anak SMP lagi :D

      Hapus
  12. Waduh, berarti gue jadi Yuga dong? Rivalnya Tsubasa. :|
    Itu Nanda 19 tahun, Cha? Gue kira masih 17 gitu. Hehe. Dia jomlo? OPER-OPERLAAAAHHHHH KE GUE. MUAHAHAHAHHAHA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Yuga Akbar Sulihin. Huahahahahahaha.

      Beda dua tahun aja sama aku, Yog. Huahaha, agak mendingan lah dikira 17 tahun, biasanya dikira 15 tahun gara-gara kemungilan.

      Iye, Yog. Hahahaha. Dikata Nanda bola kali ya, dioper-oper. Nanda mah bukan bola, tapi benang layangan. Tipis :D

      Hapus
  13. Buset. Jauh banget beda umur kalian, Cha! O.o

    Aku mah apa atuh cuma anak tunggal yang sering kesepian.. *melipir ke pojokan*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Beb. Makanya jadi cepat ditinggal nikah gini. Haha.
      Gapapa, yang penting tetap dipanggil Onty Beby! Yeaaaah! :D

      Hapus
  14. Nulis komentar aja ini masih ngakak gue, awkakwkak. :D

    BalasHapus