Dengan Betis Kuat Nan Seksi

 D
engan betis yang kuat nan seksi
i hari Minggu kali ini, 27 February 2011, adalah hari yang gak biasa buatku. Pagi pagi buta, aku udah dikejutkan dengan telepon dari Dea Kusuma Wardhani, sahabat kentalku, yang dengan setianya membangunkanku. Jiaaaah.. aku baru ingat kalau hari ini ada acara Car Free Day di GOR  Segiri, dimana setiap siswa diharuskan dating ke GOR dan melakukan kegiatan olahraga apa saja. Whats? OLAHRAGA? Olalaaaa, aku sama sekali gak suka olahraga. Apapun jenis olahraganya, aku tetap ga berminat. Olahraga itu bikin capek aja, mendingan baca novel deeeh. Kira-kira begitu yang ada di pikiranku mengenai olahraga.
Jam 05.30, Dea tiba di rumahku. Kami pun berangkat menggunakan angkot. Apa daya, salah satu dari kami gak ada yang bisa naik motor, eeh kalau naiknya sih bisa aja. Nah maksudnya tuh kami ga bisa mengendarai serta mengoperasikan motor. Sungguh menyedihkan.
Setelah sampai di GOR Segiri, aku dan Dea serasa berada di dunia lain. Orang-orang bergerak dengan hiperaktif. Mengejar sana sini bola, senam, main sepeda, berteriak menjajakan makanan, memukul gumpalan bulu ayam (baca: shuttle kock). OH TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKK, ini dunia lain, ini bukan duniakuuuu.. Jeritku di tengah keramaian.
Jam 09.30, kami pun pulang. Hasrat ingin ngeluyurku pun membuncah. Maka, ku putuskan untuk ikut Dina dan Chintya ke  Gramedia. Dea juga ikut. Horeeee horeeee…. :D
Jeder jederrrrr… Ternyata M. Noor, cowoku itu lagi sakit tifus. Agak terkejut aku eh. Padahal tadi malama ku baru aja ketemu dia. Dea pun mengusulkan kalau kami ke rumahnya aja sekarang, habis pulang dari Gramed ini. Usul yang bagus, usul yang brilian.. Lah tapi, mau naik apa kesananya? Kalau naik angkot, kami harus berjalan jauh lagi untuk mencapai rumahnya. Turun depan kuburan Muslimin, terus jalaaaaaaaaaaaaaaaaan lurus ngelewatin PLN, terus masuk ke jalan M. Said, terus cari gang 3, terus cari rumah pagar warna coklat.  Mikirnya aja udah capek, apalagi kalau sampai dilakukan. Dan kami akhirnya melakukan itu. Mewujudkan khayalanku barusan.
Dengan bermodal nekat, dengan bermodalkan BETIS  YANG KUAT NAN SEKSI, kami berjalan kaki menyusuri jalanan sambil dengerin lagu. Aku sengaja ga ada kasih tau Nur kalau kami mau ke rumahnya. Jadi semacam surprise  gitu deh. Di sepanjang perjalanan, aku dan Dea senyam senyum mebayangkan ekspresi wajah Nur pas ngeliat kedatangan kami. Hihihihihihihihihi
Huuuufffffffhhhhh… nyampe di tujuan dengan napas ngos-ngosan. Berulang kali kami mengusap peluh keringat, berusaha memasang tampang kami-anak-kuat-cerah-ceria-nan seksi. Rumah tampak sepi. Pagar tingginya berdiri kokoh tertutup rapat. Bingung deh gimana cara masuknya. Kayak gembel deh kami. Duduk lesehan dengan pakaian olahraga yang dekil. Orang-orang yang lewat  menatap bingung. Mungkin kalau aku bisa mengertikan tatapan itu, jadinya seperti ini: “Wow, ada pemulung yang sekolah hari minggu!”
Dea pun menelpon Nur, memberitahu bahwa kami ada di depan rumahnya. Ga diangkat. Ga diangkat. Dan lagi-lagi gak diangkat. Terlantar. Serasa jaman udah terbalik. Dulu kan ada tuh di sinetron-sinetron atau film-film roman,, yang di salah satu adegannya ada seorang cowo yang nungguin cewenya keluar. Sang cowo menatap dengan tatapan penuh harapan, ke arah balkon kamar si cewe. Tapi si cewe ga keluar keluar juga, meskipun si cowo udah memohon-mohon.Nah, gitu dah yang aku rasakan pas nungguin Nur keluar. Tapi terbalik. Eh ini malah cewe yang nungguin si cowo keluar :D
Kata Dea, kalau sampe telepon ke-10 Nur tetap ga angkat-angkat, lebih baik pulang aja. Aku udah nyerah, huuffh memang gak takdir aku ketemu sama dia. Untungnya aja dia langsung keluar, dan (akhirnya) sadar akan kedatangan kami. Aku senang banget. Perjuanganku bersama Dea jalan kaki dan menunggu dia selama setengah jam ternyata gak sia-sia.
Lah tadi tuh dia nonton tv, terus hapenya ditinggal di kamar. Hedeh hedeh pantasan, kami telpon ga diangkat-angkat.
Aku bahagia banget kalau berada di sampingnya. Berceriata tentang apa saja. Dia mampu membuatku lupa sama Indra.  Pas mau pulang aja, rasanya berat hati. Dia ngucapin makasih ke aku. Aku jadi bangga bo :D
Dengan betis kuat nan seksi, kami pun bisa menjalani hari Minggu ini denan lancer. Dan dengan betis kuat nan seksi, aku bisa ketemu dia haha. 
Salam pejalan kaki!!!!
Mhuahahahahahahahahahahaahaaa

You Might Also Like

0 komentar