Nge-BF Bareng Haw: Eksploitasi Hubungan di The Mermaid

Dengan mantap, film komedi asal Hongkong berjudul The Mermaid, jadi film yang aku BF (Baperin Film)-in kali ini. 

Lesung pipinya! Sumber: Google Image

Dan seperti biasa, aku nggak sendirian layaknya onani, tapi berdua. Bareng orang yang ngenalin aku sama The Mermaid, yaitu Hawadis, atau yang biasa dipanggil Haw. Pemilik blog howhaw.com. 

Berdasarkan pendapat Rey, mulai sekarang aku bakal pajang foto teman nge-BF-ku.
Nah, ini fotonya Haw.
Sumber: Instagram
Sudah lama aku kagum sekaligus kesal sama blogger asal Kalimantan Barat ini. Kagum, karena dia bisa menjelaskan teori fisika (yang dia sebut V-sika) dengan sesederhana mungkin, lalu mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari bahkan ke soal percintaan di blognya.

Trus kalau dipikir-pikir, ternyata tulisan-tulisan review baperku terinspirasi sama tulisan V-sika-nya Haw. Melemaskan hal yang biasanya 'kaku.' Ngomongin fisika itu kaku. Ngomongin film juga kaku. Dua tulisan itu kayak punya pembacanya sendiri gitu. Tapi dia mencoba menulis soal fisika tapi disederhanain dan jadinya merakyat dengan ngaitin sama soal percintaan. Aku pun nyoba buat ngelakuin kayak dia.

Kesalnya sama Haw..... DIA INI MAKANNYA APA SIK? KOK DIA BISA NULIS SEKEREN ITU DI BLOGNYA? 

Dan kekesalanku makin parah, pas aku ajak ngebaperin The Mermaid ini.

The Mermaid bercerita tentang Liu Xian (Deng Chao), seorang pebisnis muda sukses layaknya Christian Grey-nya Fifty Shades of Grey, yang memenangkan lelang atas suaka alam bernama Teluk Hijau. 

Mr. Grey dari Hongkong!
Sumber: Google Image

Bersama partner perempuannya yang dada ngondoynya pengen menyaingi ngondoynya dada DJ Butterfly, Liu berencana mereklamasi tempat itu. Memasang sonar. Mengganggu habitat hewan laut, termasuk duyung.

Kaum duyung pun mengutus Shan (Lin Yun), duyung paling cantik dan polos untuk menyamar menjadi manusia yang kemana-mana pake skateboard, menggoda Liu yang terkenal sebagai lelaki kencrot, lalu membunuhnya. Tapi saking polosnya, Shan malah jatuh cinta sama Liu. Begitupun juga sebaliknya.

Bukan Fifty Shades of Grey.
Sumber: Google Image

Langsung aja, ini nge-BF sama Haw.


Icha: Haw, mau baperin film nggak?

Haw: Boleh juga sih itu. Tapi jangan film keluaran Digital Playground ya...

Icha: AKU MAU BAPERIN THE MERMAID, BAJINGAK. Terserah kamu siapnya kapan.

Haw: Syukurlah kalau begitu. Aku mah siap kapan aja, Cha. Asal bayar di muka dulu.

Icha: Aku bisanya duduk di muka sih.

Haw: Nggak apa, asal jangan keluar di muka.

Icha: KELUAR DI MUKA PALKONLU RENGAT!

Haw: Anjaaayyy... Pal..rengat...

Icha: Okay. Aku mau langsung keluar, maksudnya mau langsung tanya. Kamu awalnya mau nonton The Mermaid itu kenapa, Haw?

Haw: Awalnya karena lihat judul film sama posternya di situs donlot film, nggak tertarik sih sebenernya. Tapi pas liat sutradaranya si Stephen Chow, yang udah dikenal dengan film komedi seru, jadinya lihat trailernya di yutup, eh ngakak. Donlot dan nonton deh...

Icha: Haw tau palkon? Haw nggak sepolos yang aku kira.

Haw: BUKAN TENTANG POLOS TIDAKNYA. ITU SINGKATAN UDAH UMUM, ICHA YANG CANTIK... ADIKNYAAA...

Icha: Bangset! Trus Haw ngefans sama film-filmnya Stephen Chow?

Haw: Iya, Cha. Sejak Shaolin Soccer, Kungfu Hustle, CJ7, God of Gambler, sama yang Biksu Tong itu, lupa judulnya.... Hampir semua komedinya asyik.

Icha: Kamu udah nonton banyak, ya. Kalau aku baru nonton film Chow yang itu.

Haw: Pantesan waktu itu di Twitter bilangnya sedih. Itu film-film Chow komedinya udah nyebar sedari awal padahal, sayangnya banyak yang miss. Kalo baru nonton gaya film Chow, itu yang scene awal-awal jadi mikir, "Ini maksudnya apaan, sih?"

Icha: Iya.... bener banget. Aku awalnya heran. Mikir "Kok gitu sih?" "Wah lucu juga ya." "Njir hahaha ngakak."

Haw: Hahaha. Abangku dulu sering nyuruh nyewa VCD film-film Chow, jadinya ikut nonton, lucu, trus mulai deh nyari film-film Chow lainnya. Tapi nggak dapet. Emang susah sih kalau nyari film-film Chow di toko sepatu.

Icha: Toko sepatu anjeeer.

Haw: Aneh itu, Cha. Kok di toko sepatu nggak ada jual VCD film Chow, ya? Padahal di KFC aja ada VCD SM*SH. Di SPBU ada VCD Teuku Wisnu dan siapa itu pemeran Cinta Fitri….

Icha: Terserah! Trus The Mermaid jadi favorit nggak?

Haw: Kalo dibilang favorit sih nggak. Karena bagaimanapun, film favorit saya itu Monster University.

Icha: Bohong! Film favorit kamu pasti Jan Dara!

Haw: AKU KAGAK PERNAH NONTON JAN DARA SAMPE ABIIIIIISSSS... FILENYA JUGA UDAH KUHAPUUUUUUUSSSSS... BEGINI-BEGINI AKU ORANGNYA MENJAGA TUBUH DARI NONTON FILM-FILM BEGITU. MATA AJA KADANG YG KUIJININ.

Icha: Taek.

Haw: Tapi The Mermaid bikin ngakak dan iri yang parah. Coba semua gadis selugu Shan, ya... Kan lumayan bisa ngelatih ciuman.

Pelatihan.
Sumber: Google Image

Icha: Bajingak. Eh iya tapi Shan lugu banget, ya? Beda banget sama cewek yang satunya itu.

Haw: Iya, Cha. Masih polos. Bentar, pas Bang Haris ke Samarinda, katanya, si Icha itu aslinya polos. Bahkan sampe kamu kutip kan ucapan yang itu.

Icha: Kampret! Iya, Haw. Dia nge-review aku kayak gitu. Awalnya review-nya "Saya kira kamu kayak mbak-mbak. Umur kamu kan 22. Ternyata kayak anak kecil." Trus aku minta penjelasan apa maksudnya kayak anak kecil. Dia jawab, "Muke lu masih polos!" 

Haw: KOK TUMBENAN NGGAK KAMU BALAS DENGAN JAWABAN, "YA MAAF KALO AKU KAYAK ANAK KECIL. TAPI AKU BISA NYIPTAIN ANAK YANG LEBIH KECIL KOK." KENAPA NGGAK BEGITUUUUUU........

Icha: HAW MESUM, ANJIR.

Haw: Dan itu kalian nggak mau saling bikin review biografi masing-masing di blog? Kayak misal, "Bang Haris itu aslinya ganteng banget. Cuma yang datang kemaren itu fotokopiannya yang item putih, diperkecil, jilid spiral..." Misal loh ini yaaa...

Icha: Haw....

Haw: Nah, kan kamu polos berarti nih, Cha. Bang Haris ada nyoba ngelatih gitu juga nggak sih, kemaren?

Icha: NGELATIH MAKSUD L? KAMPRET! Eh, Haw. Emang film-filmnya Stephen Chow sengaja kayak gitu ya efeknya? Kayak Indosiar gitu masa.

Haw: Kalo masalah sengaja atau nggak, aku nggak tau ya. Karena efek yang begitu bisa membuat kesan komedinya lebih dapet. Tapi emang hampir semua film Chow yang butuh efek khusus CGI, ya, tampilannya emang seadanya begitu. Tapi kalau lihat film Jackie Chan, yang mencari harta karun dan patung kepala Shio itu, efek CGI nya juga seadanya. Mungkin saja teknologi perfilman di China-nya yang memang belom memadai. Entahlah.

Icha: Iya sih bikin lucu. Sayangnya laga Indosiar, ceritanya juga nggak lucu.

Haw: Nilai lebih penggunaan efek itu biar nggak serius amat kesan filmnya. Aku juga nganggepnya itu kayak film indosiar, apalagi scene menyelam. Kayak asal tempel aja. Tapi itu nggak masalah sih. Film koplak begitu, nggak perlu ngeribetin efek-efek mahal.

Icha: NAH IYA! Yang scene menyelam itu Indosiar wannabe yak! Efek yang keren menurutku pas nenek-nenek kepala duyung, ngibasin sirip duyungnya buat memberantas korupsi. Eh, buat menghabisi para bajingak-bajingak itu.

Haw: Aku nggak nyangka nenek nenek yang demen tidur pas lagi dongeng itu hebat bet. Padahal emang di film Chow, yang hebat itu biasanya yang mukanya tua dan khas bapak-bapak atau ibu-bapak yang pake baju santai. Kayak yang di Kungfu Hustle, itu emak-emak kosan yang jago.

Icha: Keren yak! Semacam jadi kejutan! Trus aku lama-lama jadi kebiasaan deh sama gaya komedinya. Tawaku mulai pecah pas Shan mau nusuk kakinya Liu. Eh nggak taunya Liu nge-dance.

Haw: Iya. Gaya komedinya ya begitu, kadang nggak keduga kapan lucunya. Kayak pas Shan diajak natap mata si gurita, Octopus, buat nunjukin dia nggak bohong. Eh, Octopus-nya muter. Gegara kipasnya dinyalain. Itu jenius parah.

Icha: Hahaha iya! Orang adegannya udah serius juga. Eh langsung rusak gara-gara kipas angin.

Haw: Iya. Aku nyangkanya malah Octopus-nya yang nggak berani natap karena dia suka ama Shan. Eh, kerjaan si emak-emak yang nyalain kipas ternyata...

Icha: Bahahaha! Oh iya, Haw. Mengenai Shan dan kepolosan, apakah cowok bajingak macam kamu sukanya yang kayak Shan?

Penampakan Shan.
Sumber: Google Image

Haw: Nggak. Polos itu punya nilai plus, karena berarti dia gadis baik-baik. Tapi yang membuat lelaki menyukai gadis seperti Shan itu bukan kepolosannya. Tapi keceriaannya, cara pandangnya dan wajahnya. Perempuan yang ceria itu lebih menarik, bisa membuat suasana hati ikutan ceria juga.

Icha: Okay. Perempuan ceria itu lebih menarik hati para umat manusia~

Haw: Nggak cuma manusia saja sih, bahkan malaikat dan Tuhan juga lebih suka manusia yang ceria kan... Karena orang ceria itu menunjukkan kebersyukurannya, dan senyumnya dikasih nilai pahala.

Icha: Santap jiwa!

Haw: Terus cara pandangnya terhadap uang atau hal apapun. Di saat orang rela melakukan apapun demi uang dan Iphone 7, dia lebih mementingkan hal lain. Harga diri dan lingkungan kalo di film Mermaid. Dan lagi. Shan itu cantik, biar pun dadanya rata, giginya tajam, atau hidungnya besar...

Icha: Ngakak! Trus menurut kamu, kenapa Shan cepet jatuh cinta sama Liu?

Haw: Di filmnya, romansa percintaan mereka nggak mendominasi sih. Tapi meski begitu, melekat banget emosi percintaan mereka. Kalo dilihat, mereka jatuh cintanya pada saat bersamaan. Sehabis makan ayam dan bersenang-senang bersama. Kayaknya sih, karena telah melihat keunikan masing-masing dan udah menghabiskan ayam banyak bersama-sama. Makanya mereka jatuh cinta.

Liu dicekoki bukan ayam kampus.
Sumber: Google Image.
Jadi, kalau mau membuat orang jatuh cinta, makanlah ayam yang banyak. Oh iya, Mamaku jualan ayam potong. Boleh pesan ke aku kalo mau. Harganya lebih murah kok.

Icha: Yak. Setuju. Romansa percintaannya jadi pelengkap. Biar ceritanya lebih menarik. Tapi chemistry-nya mereka kuat ya, Haw. Pas mereka ciuman, ada keengasan sekaligus kepedihan di dalamnya. BTW INI KAMU SELALU ADA CELAH UNTUK PROMOSI JUALAN YAK!

Haw: Hahaha. Eh aku kok sedih pas bagian itu. Padahal itu adegan ciuman ya... Sebelumnya dibikin ngakak juga padahal. Filmnya parah emang itu mainin emosi yang nonton.

Icha: Aku juga sedih, Haw. Jadinya dilema gitu. 

Haw: Iya. Apalagi kalo kita yang nonton punya pengalaman serupa. Jadi makin sedih... Lucunya sedari awal sampai menjelang akhir, tapi sedih di menjelang akhirnya bikin lupa kalo sebelumnya udah ketawa ngakak dan jadi mendadak mellow.

Icha: Iya bener banget! Ih, gara-gara kamu tadi ada bahas Bang Haris, aku jadi inget kalau tulisan review Passengers-ku itu alay, mempublikasikan hubungan. Ada juga yang bilang tulisanku itu bukan aku banget. 

Haw: Kalo yang Passengers itu, aku juga bacanya nggak nyaman. Mesra dan terkesan romantis memang. Tapi entahlah.. Kalau itu dibilang nggak kamu banget, ya nggak bener juga. Justru itu yang kamu banget karena ditulis sepenuh hati. Nggak kayak tulisan lainnya yang pake mikir buat dilarikan ke kata mesum apa...Cuma ya itu, Cha. Nggak semua orang mau tau tentang hubungan kalian. Jadi jangan terlalu diekspos aja. Sesekali bolehlah.

Icha: Deep. Pantasan ada yang bilang kalau rindu tulisanku soal yang lain, misalnya tulisanku waktu aku pingsan di Kampung Kajang.

Haw: Bisa jadi begitu, sih. Orang-orang mau baca tulisan normalmu, Cha. Walau kamu emang nggak normal sih aslinya. Setidaknya, jangan melulu ada kisah kalian nyempil mungkin.

Icha: Aku nggak normal. Tengs.

Haw: Hahaha... Trus, namanya juga orang sedang jatuh cinta, Cha. Terlebih cewek, apa-apa disusupin sama perasaannya. Pelan-pelan aja ngebalikinnya. Kalau aku rindu postinganmu yang ada Nanda-nya. Udah.

Icha: BERAK KUDAAAA! Eh kok jadi mikir gini ya, kamu setuju nggak sih kalau mempublikasikan hubungan secara berlebihan itu termasuk eksploitasi hubungan? Kayak Liu yang mengeksploitasi sumber daya alam dengan reklamasi pantai.

Haw: Filmnya emang mau nyindir tentang eksploitasi dan reklamasi sih. Walau scene tentang perburuan lumba-lumbanya cuma sekelebat.

Pas di sini, sedih btw.
Sumber: tersapa.com

Tapi kalo tentang eksploitasi hubungan, itu maksudnya kayak mana dah? Otakmu, Cha. Kalo tentang hubungan, jauh sekali pemikirannya.

Icha: Jadi, eksploitasi hubungan itu kayak ngumbar hubungan di area publik. Di socmed misalnya. Menurut pasangan-pasangan yang mengumbar hubungan kayak gitu, itu bukan sebuah eksploitasi, melainkan eksplorasi. Mereka kayak nemuin sesuatu dari mengumbar hubungan. Lalu mereka berekspektasi yang indah-indah. Padahal realita nggak sesuai ekspekeksptasi. Yang menurut mereka itu romantis, ternyata bikin orang nggak nyaman.

Haw: Oh... Eksploitasi itu artinya juga berlebihan sih. Memamerkan kemesraan juga udah berlebihan. Terlebih lagi dipamerinnya di medsos dan sering. Pasti itu tidak baik. Jadi ya sama aja kayak mengeksploitasi, sihDan sesuatu yang berlebihan, pasti cenderung akan menghilangkan. Kalo di eksploitasi laut, itu keragaman dan spesiesnya yang bakal hilang. Dalam berhubungan, bisa saja kepercayaan dan kebahagiaannya yang bakal menghilang. Entahlah.

Icha: BAJINGAK! AKU MEMANG NGGAK SALAH PILIH MAU NGE-BF THE MERMAID SAMA KAMU! LANGSUNG NYAMBUNG PAS DIAJAK NGEBAPERIN FILM! AAAAAAAK! KAMU PILIHAN YANG TEPAT KAYAK KB IUD ANDALAN!

Haw: Kampeeeerrrr... Aku disamain sama alat KB. Padahal aslinya, cara kerjaku bertentangan dengan alat KB. Alat KB menggagalkan pembuahan, aku.....

Icha: Haw lebih mesum dari aku!!!!!!

Haw: Aku cuma ngimbangi, Cha... Ini aku sambil baca referensi buku-buku yang mendukung, kayak print out artikel Dokter Boyke, FHM magazine, Popular magz, Playboy magz. Belom autopilot. Jadi tenang saja, bakat mesum alamimu nggak bakal tersaingi.

Icha: SEGALA ADA AUTOPILOT. Haw, kamu ada pengalaman soal publikasi hubungan nggak?

Haw: Ada. Awalnya aku minta ke pacar buat nyembunyiin hubungan. Ya buat apa gitu dipamer-pamerin. Toh bahagianya karena pasangannya. Bukan bahagia karena kedengkian atau pujian orang lain. Tapi cara kerja otak wanita nggak begitu. Mereka memiliki alasan penuntut, "Kalau kamu nggak mau nunjukin di medsos, berarti kamu punya gebetan lain. Dan takut ketahuan udah punya pacar, kan..." Kalah telak udah.

Icha: Cewek kayak butuh pengakuan kalau dimiliki gitu, ya.

Haw: Iya. Awalnya cuma orang-orang terdekat yang tau. Lama-lama mulai deh dianya minta lagi, paling nggak nulis namanya di bio medsos. Aku nolak, berantem lagi. Terus sepakat lagi. Lama lagi, dia minta lagi, berantem lagi. Ya ujung-ujungnya ngalah aja.

Cuma nulis nama di bio aja, kan. Eh, makin dituruti, mintanya nambah lagi. Pasang potonya di header. Karena pasti ujung-ujungnya bakal kayak bio tadi, ya aku ngikut aja. Sekitaran awal bulan Mei ampe akhir Juni aku masangnya. Diganti lagi biar nggak terekspose banget, dia juga yang minta. Ya itu, ikutin aja dulu keinginannya, sebagai bukti bahwa kekhawatirannya itu salah. Habis itu, ya nggak apa diganti lagi.

Icha: Okay....

Haw: Dan iya, perempuan emang mau pembuktian dan pengakuan gitu. Alasan lainnya, biar nggak ada cewek lain yang ngedeketin pasangannya. Kalau awalnya nggak pernah kayak gitu, yang laki biasanya enggan, kesel, entah dengan alasan apa, tapi lama-lama bakal nerima aja sih

Icha: Kamu nggak berpendirian kuat buat tetap nggak publikasi hubungan, Haw?

Haw: Aku juga awalnya begitu. Pendiriannya kuat. Tapi lama-lama juga luluh. Nggak tega ngeliat dia minta ditulis namanya di bio. Terlebih, dia jadi sering banget marah gegara itu. Yaudah, ngalah aja. Dan ekspresinya pas lihat namanya ada di bio medsos, macam anak kecil yang dibeliin mainan yang diinginkannya. bahagia banget. Ya, kuikut bahagia jadinya.

Icha: Kamu so sweet juga ya, Haw. Udah pernah mau nurutin maunya dia~

Haw: Iya, Cha. Yang penting diturutin. Tapi lihat juga sih apa yang dimintanya. Jangan asal diturutin. Apalagi kalo minta pacar baru...

Icha: Bangke. Trus untuk postingan di blog? Dia alay kayak aku nggak? Kan dia blogger juga tuh.

Haw: Nah, waktu itu, dia juga mau posting tulisan tentang awal mula kedekatan kami. Aku nggak ngelarang sih. Itu hak dia. Cuma ngingetin aja, apa yang bakal dia dapat dari memposting cerita itu. Juga memberi contoh, orang yang terlalu mengumbar kisah cintanya, kemesraannya, justru malah membuat hubungan mereka nggak nyaman. Bahkan sampe ada yang putus. Banyak

Icha: Serem.

Haw: Dia juga mikir gitu, katanya dia juga pernah baca postingan orang yang indah banget diceritain di blog, tapi di postingan selanjutnya malah putus. Dia takut juga. Dan nggak jadi posting. Aku gatau hukum apa yang bekerja, tapi ya itu, jangan terlalu jelas memamerkan kemesraan. Karena bisa jadi, saat kita mau pamer kebahagiaan, sejatinya, kita tidak sebahagia itu. Makanya butuh pujian dari orang lain agar menjadi bahagia.

Liu dan Shan bahagia dengan cara mereka sendiri.
Sumber: Google Image

Icha: HUAAAA BENER BANGET. KASARNYA, ORANG YANG SUKA PUBLIKASIIN HUBUNGAN ITU PENGEN CARI PERHATIAN. EH GITU NGGAK SIH?

Haw: Iya. Biar diakui kalo mereka sedang bahagia. Kayak ragu gitu sama diri mereka sen..berdua. Orang yang bahagia kadang malah ngelakuin sebaliknya, nggak mau ada yang tau. Misal kayak pas aku habis nyuri mangga, itu bahagia banget aku bisa makan mangga. Dan nggak mau aku kalo ada yang sampe tau dan ikutan nyuri juga.

Icha: Telek! Trus kalau di film The Mermaid, lumba-lumba dan duyung jadi pihak yang dirugikan. Nah kalau di eksploitasi hubungan, menurut kamu pihak mana aja yang dirugikan?

Haw: Bukan, Cha. Kalo pada eksploitasi laut, yang rugi itu bukan duyung atau lumba-lumbanya. Tapi lautnya.

Icha: Aku salah! Ngahaha. Oke, lanjut.

Haw: Jika duyung mati, lumba-lumba mati, maka putuslah rantai makanan dari bagian mereka. Dan itu bikin mangsa atau makanan utama mereka membludak. ekosistem nggak seimbang, laut kelebihan sesuatu yg mestinya dikit. lautnya bisa tercemar sendiri atau kering lebih cepat. Kayak rumput lautnya lebih cepat habis.

Misal ya makanan utama duyung itu ayam bakar. INI KENAPA DI FILMNYA MAKANAN DUYUNG ITU AYAM BAKAAAAARRRR... KENAPA NGGAK IKAN BAKAR AJA YANG LEBIH MASUK AKAAAL?! EH... HEWAN LAUT MANA YANG MAU BAKAR-BAKARAN? MEMANGNYA SIAPA YANG MAU NGEBAKAR DI LAUT? AAARGGHHH.....

Icha: NGAHAHAHA. Eh aku malah baru tau kalau di filmnya, duyung makan ayam bakar. Emang itu pas kapan, Haw?

Haw: Lah... pas awal Shan pulang ke teluknya itu kan beli ayam bakar dulu buat dibagiin ke temennya. Octopus protes karena hanya dibawain ayam bakar. Dia mau McDonald. Sampe-sampe bilang Shan pandai nari seperti McDonald. padahal maksudnya Madonna. Film koplak mah itu...

Contoh kekoplakan The Mermaid yang lain.
Sumber: Google Image

Icha: Oh iya! Aku nggak merhatiin. Oke, lanjutkan.

Haw: Misal makanan duyungnya itu ikan, terus duyungnya punah, ikan yang jadi makanan mereka berkembang lebih cepat, jumlahnya nggak kekontrol, makanan ikan yang berupa plankton atau rumput laut cepet habis, laut lebih cepat gersang jadinya. Nah, pada eksploitasi hubungan, yang dirugikan itu bukan pihak lainnya. Tapi yang menjalin hubungan itu sendiri. Mungkin awalnya berekspektasi akan menjadi pengingat kalo lagi berantem. "Lihat postingan kita ya." Tapi masalahnya, otak manusia nggak bisa bekerja lurus terus-terusan. Justru saat berantem, hal yang diekspos berlebihan itu jadi pemicu amarah lainnya. "Kok dia udah nggak sebaik kayak di postingan ini ya."

Akhirnya merasa hubungannya hambar. Dan alih-alih mengubah sikap agar baikan lagi, justru malah akan menghapus postingan mesranya. Karena udah menilai kalo pasangannya nggak sebaik dan semesra itu.

Icha: Jawaban yang bajingan. Dasar pakar cinta!

Haw: Pakar.... Iya, kayak gitu. Dan nggak tau ya kenapa fenomenanya begitu. Orang kalau cinta, diucapkan. Tapi pas marah atau kesal, malah ditunjukkan dengan tindakan. Coba sesekali dibalik, ketika cinta, ditunjukkan, ketika marah, dibicarakan. Kalo lagi jauh, bisa ditunjukin dengan ngasih ucapan atau puisi atau gambar kejutan misal. Terus kalo marah dibicarakan baik-baik, jangan main todong dan diem tanpa sebab.

Icha: AKU SETUJU BANGET! Oh iya. Pas Octopus kesel, dia omongin ke Shan.

Contoh muka kesalnya Octopus.
Sumber: Google Image
Haw: Pas ibu-ibu duyung nembakin panah ke dia, dia juga marah, kan... Tapi dia nggak langsung bertindak ngebales, dia malah bilang, "Orang paling kubenci itu kamu, kenapa ditembakkan kepadaku.." Si Gurita juga suka sama Shan, kan... dia langsung bertindak nyium kan... Nggak hanya bilang...

Icha: Hahaha. Octopus menerapkan apa yang kita bahas ini, Haw! Oh iya, pesan moral dari film The Mermaid apa?

Haw: Pesan moral, ya? Pertanyaan bagus!

Ini aja, "Bahkan seekor-seorang putri duyung pun pasti bisa berjalan jauh kalo pake skateboard. Jadi, berikanlah pasanganmu skateboard agar dia yakin kalo jarak yang jauh pasti bisa ditempuh"

Itu satu...Yang kedua, "Untuk mendapatkan lelaki kaya raya, pura-puralah menolak pemberiannya. Maka kamu akan mendapatkan hatinya."

Yang ketiga, "Jauhilah ibu-ibu yang pake pelindung rambut untuk mandi. Isengnya kebangetan."

Icha: HAW TAAAAAEK!!! Trus bagaimana menyikapi fenomena anak jaman sekarang ye, fenomena eksploitasi hubungan?

Haw: Orang yang tidak bisa diberitahu itu salah satunya adalah yang sedang jatuh cinta. Jadi kalau ada orang yang sedang mabuk cinta dan mengeksploitasi hubungan mereka di media, yaudah biarin aja. Paling amannya, cari orangtuanya dan beritahu. Atau orang terdekatnya, biar dijaga. Orang akan sadar kalo pamer kemesraan itu nggak baik biasanya kalo usianya udah vintage atau dewasa lah. Ya kalo mau menghilangkan sikap mereka, kasih makan aja yang banyak biar makin dewasa. Kan kalau udah dewasa, mereka nggak bakal pamer lagi. Tapi jadinya diem-diem biar nggak ketahuan istri. Itu.

Icha: BANGSET! Trus... apakah film ini patut ditonton?

Haw: Iyalah. Bahkan film jelek pun mesti ditonton agar tau kalo itu film jelek

Icha: Nggg.... Kamu selalu benar, Haw. Yaudah. Terima kasih udah mau ngebaperin film koplak ini. Semoga segera bisa Jan Dara-an sama pacar kamu.

Haw: Yaudah. Yang lebih semangat, Cha, ngerusak pembaca anak SMP-nya. Biar generasi kita pada pe'ak. Kalo pinter, entar gedenya cuma nipu-nipu rakyat aja. Sama ngerusak dan mengeksploitasi laut, hutan, dan diubah jadi ladang uang. Dan moga lekas jadi MILF, biar makin disuka.

Icha: HAW BAJINGAAAKKK!!!!

Yha, panjang banget. Tapi dunia harus tau kalau Haw secerdas, selugas, dan sebrengsek itu dalam ngebaperin film. HUHUHU. 

You Might Also Like

38 komentar

  1. Ya allah, maafkan aku ya allah.. :')

    baca ini lebih ke masalah hubungan, kalo urusan filmnya kau nangkep dikit.

    eh, ini film udah aku download, tapi belum di tonton, masih ngantri sama film thailand.

    yg ada gambar tete gede nya itu bagian mana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak apa, Dian. Yang penting hestek #DianKeren akan tetap selalu ada kok.

      Okay.... Trus yang masalah hubungan, menurut kamu sendiri gimana, Dian?

      Dan sekarang kamu udah nonton. YUHUUU~ Aku senang banget~ Sesenang kamu pause adegan tete gede itu selama 30 menit~

      Hapus
  2. Indosiar wanna be hahahaha.

    Sama Haw. Nonton Jan Dara dari sebulan yang lalu gak kelar-kelar. hahaha. Kemaren main ke blognya Haw itu, tulisannya emang keren sih. Tenang tenang bikin ngakak. Ada titik lucunya yang nggak bosen.

    Eh Cha. Aku tau kalo palkon itu kata mesum. Tapi aku baru tau palkon itu singkatan. Ku pikir cuma kata mesum aja kayak tok*t. Emang palkon singkatan apa?

    "Karena bisa jadi, saat kita mau pamer kebahagiaan, sejatinya, kita tidak sebahagia itu. Makanya butuh pujian dari orang lain agar menjadi bahagia." Ngena banget :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya memang beneran gitu, Farih. Coba deh ditonton! :D

      Nah, lebih baik nggak usah dilanjutin ya. Kalau Haw mah kayaknya masih mau nyari yang lebih parah dari itu. Ngahahaha. Kalau Farih sih karena masih polos. :)

      Sudah aku jawab di Line pas kamu chat ya. Ngahahahaha. Btw udah gugling soal palkon belom?

      Yap. Banget. Aku, kamu, kita, suka kalimat dari Haw itu, Rih. ;')

      Hapus
  3. sekian lama ga main kesini, udah ada sesi nge bf in film aja, ca
    tapi ya bnyak kata'' mesumnya juga sih.
    eh, gue baru tau kalo sekarang stephen chow malah nyutradain film. gue kirain ini film biasa aja, eh yg nyutradarain ternyata si makhluk koplak itu. jdi ketawa'' sendiri, kalo inget film yang diperankan sama si stephen chow. buru'' download ah.

    baru tau juga, ternyata ada blogger keren kayak haw gitu ya. yang hal ribet bisa di sederhanakan. mantep uy.
    gue baca ginian, selain tau tentang alur filmnya, juga tau tentang hubungan percintaan juga. kayaknya ribet juga ya kalau udah ngejalin hubungan gitu. kayaknya harus main ke blognya si haw nih, biar dapet pencerahan tentang persoalan cinta. cie gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe iya nih, Zi. Kamu kemana ajaaaa? Mainin pasir mulu di gurun sik. Huahahaha.

      ((MAKHLUK KOPLAK))

      Iya, coba didonlot aja, Zi. Filmnya ini lucu bet. Ya lucunya lebay-lebay bego gitu. Hahahaha.

      Lah.... padahal aku kenal kalian itu barengan lho. Pas tahun 2015 deh sekitaran tahun itu. Aku pikir kalian satu circle gitu. Kayak kamu yang satu circle sama Yoga~

      Ahahahaha. Iya. Blognya Haw ngasih pencerahan selalu lho~ Cie gitu.

      Hapus
  4. anjaaaay jandara *ya allah aku pernah nonton film ini* maaf-maaf wkwkwk

    sama kung fu hustle lucuan mana? #jadi penasaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tenang. Manusia tak lepas dari khilaf. Termasuk khilaf nonton Jan Dara. Huehehehehe.

      Nah, kalau itu sih Haw dan para penggemar Om Stephen Chow lainnya yang tau.

      Hapus
  5. Ya ampun ini prcakapan soal asmaranya dalem banget. Aku cuma melongo bacanya, maklum kurang ngerti soal ginian. Gila, kalau kata orang Bekasi mah, "Buset dah lo bedua."

    Tapi banyak pengetahuan yang kuserap di tulisan ini. Makasih banget, Ndese!

    Ayo dong, kapan bikin postingan soal Nanda lagi, Ndese. Aku mau baca aku mau baca aku mau baca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang ngerti tapi udah banyak pengalamannya di bidang asmara. Iya kan, Agia? Dasar pria fantastis dari Bandung. Btw itu orang Bekasi siapa yang ngomong? Si Mbak Dian Hendrianto bukan?

      Huahahaha. Pengetahuan. Huahahaha NDESE!

      Njir. Malah request tulisan seaneh itu. Nanti lah kalau Agia main ke Samarinda. HUAHAHAHAAHAHA.

      Hapus
  6. Komen Agia anjis pisan. Ndese oh ndese. Wqwqwq. Buyar udah apa yang mau gue komenin. Wqwq.

    Bentar, mikir dulu tadi mau komen apa.

    Oh, oke. Haw emang pemikirannya kampret, sih. Wahaha. Kayak yang lu tulis, ini anak makannya apa, sih? Kan pernah gue tulis juga pas dia menang GA tentang "Ibu". Keren, ya! :D

    Soal pamer hubungan, no komen deh. Itu hak masing-masing. Gue juga pernah beberapa kali menulis tentang hubungan gue di blog. Gue pamerin foto berdua di IG. Dan seterusnya. Dan seterusnya.

    Namun, itu semua karena keinginan gue aja. Nggak ada paksaan seperti yang Haw bilang. Misal nulis nama di bio atau pasang foto ava/dp berdua. Gue nggak mau kalau dipaksa kayak gitu. Gue cuma mau ngelakuin itu, ya karena ingin. Bukan paksaan atau suruhan. Terserah pacar mau nganggep gue ganjen atau gimana. At least, gue nggak seburuk itu. Emang, sih, beberapa hal yang pamer itu norak banget. Bahkan kadang ada yang berantem di medsos, kan? Kalo gue kesel sama pacar, gue bete, atau apa, gue mah tinggal curhat ke temen, atau nulis aja di note, atau di media yang lain. Yang nggak terlalu publik gitulah. Soalnya mengumbar-ngumbar tentang hubungan agak aneh, sih. Analoginya udah kayak lagi ngewe terus ditonton. Wqwq. Terlalu jauh, ya? Bodolah. :))

    Gue jadi kangen nonton film-film Chow gini. Argh. *kemudian menunggu Icha ngajak gue nge-BF karena sudah 3 film batal* :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bangke memang si Agia. Gara-gara baca tulisan yang ada Nanda-nya itu kayaknya.

      Iya. Aku ngetik gitu gara-gara baca komen kamu, Yogs. Hahahaha. Soalnya dia punya pola pikir yang beda sama kebanyakan orang sih ya. Iya, Haw keren!

      Sama. Aku pun juga pernah nulis hubunganku di blog. Huahahaha.

      Iyeeeeeee. Kan kamu emang orangnya nggak suka dipaksa maupun disuruh. Hohohoho. Aku setuju sih sama metode berpacaran kamu itu. Hahaha. Metode.

      Bangke bener dah kenapa analoginya sampe ke situ wooooooy! JAUH, BIJINGEKS!

      Yaudin nonton deh yang ini coba, Yogs. Anjir. Ditungguiiiiin! Accepted, Misery, sama apa tuh satunya, batal muluuuuuu! Huhuhuhu.

      Hapus
  7. Wadidaaw :D bang Haw maaah dewaaa :D samak sih, dia cerdas yang bahas masalah v-sika itu. Uteknya itu loh, keren. wkwkw


    Ini komedi absurd ga sih :( kok yang octopusnya gitu aneh-aneh gimana gitu :(

    Nanda diajakin ngebf, Chaaaak. Ajakiiiin. Tapi jangan dirusak :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi, Feb. Saking sukanya sama Fisika gitu yak. Btw utek itu apa, Feb?

      HAHAHAHAHAHA. Iya absurd gitu. Aneh-aneh bikin ngakak gitu sih.

      Wuuuuut? Serius? Seru kayaknya. Nggak aku rusak kok, Feb. Palingan aku ajak jadian. *loh?

      Hapus
  8. Keren Banget Ceritannya.. Inspiratif


    Sukses Selalu

    BalasHapus
  9. Haw itu makan'a W = F cos θ . s = F . s cos θ bukan nasi Cha :v

    Lebih fokus sama percakapan mesum kalian cha dri pada ke review film'a.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow fakta. Mencengangkan. Ku taqjub, Chisanak!

      HEH! ITU BUKAN PERCAKAPAN MESUM YA! ITU PERCAKAPAN BERNAS!

      Hapus
  10. satu-satunya yang gue bingung di sini adalah palkon rengat itu apa? :'

    bangke lah haw pengin ngajarin ciuman, nyari yang polos polos jadinya dia xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan kebingunganmu itu kamu salurkan dengan membuat akun parodi @PalkonRengat itu kan, Yogs? MHUAHAHAHAHAHAHAHAHA!

      Kamu nggak pengen kayak Haw juga, Yogs? Atau pengen diajarin Haw ciuman? Yuhuuuu~

      Hapus
  11. Well. Kalian berdua sinting, sih. Bingung mau komen apa. Selama baca cuma manggut-manggut dan menahan ketawa. Dan saya jadi merasa perlu berguru sama HaW.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sinting. Huahahahahaha. Nah wajib berguru tuh! Biarpun si Haw selalu mengaku dia newbie dalam dunia perpacaran, tapi dia paham banget sama percintaan gitu. BF ini adalah salah satu buktinya~

      Hapus
  12. Ini bahas film panjang amat anjir kayak lagi pdkt. *Kabur dari kejaran palkon rengat*

    Gue belum nonton filmnya sih, jadi kebayangnya selintas2 doang. Muahaha. Dari sini malah tahu ternyata Haw tidak sepolos yang kukira. Ckckck.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha Adi teleq. Iya emang panjang. Saking kejarnya sampe palkon rengat itu bisa mengejar kamu yang telah kabur jauh. Hahaha. Apaan dah.

      Yap. Haw emang nggak sepolos yang dikira. Dia mah pura-pura polos aja selama ini. Mhuahahaha.

      Hapus
  13. Setelah sekian lama engga bw kesini, ternyata udah banyak tulisan Icha yang terlewatkan, jadinya engga updet xD

    Wah ini film garapan Stephen Chow ya? Aku pernah nonton beberapa filmnya; yang disebutin Haw diatas. Tapi belum nonton The Mermaid. Film ini kayaknya masih baru, ya? :3

    As always, pasti selalu ada istilah baru yang belum bisa aku cerna dan pahami, jadi sekalian googling. Muehehe. Aku lebih fokus ke topik 'eksploitasi hubungan', bacanya sambil manggut-manggut. Iya sih, selain eksploitasi hutan dan laut, ternyata ada eksploitasi hubungan yang kadangkala juga menganggu kenyamanan orang lain atau bahkan kenyamanan hubungan pasangan itu sendiri, ntahlah. Untungnya aku jarang publish soal hubungan asmara di sosmed, sekalinya publish juga pas udah patah hati aja. Wkwkw :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huahahahaha. Aku nulis asal nulis aja, sok-sok ngelewatkan komen juga. Huhuhuhu. Maafiiiin :(((

      Iya, Nov. Ini tahun 2016 filmnya. Nah aku malah nonton baru ini doang. Huhuhu. AKu cupu kalau soal Stephen Chow nih.

      Nah sebenarnya itu sih yang aku harapkan dari nge-BF bareng begini. Aku berharap orang-orang lebih fokus ke topik yang berhubungan sama filmnya. Huahahaha. Publish pas udah patah hati itu nyesss banget ya, Nov. Dan emang kalau kita udah patah hati, salah satu cara menyembuhkan patah hati itu dengan cara mempublishnya lewat blog. Maksudnya, menuliskannya di blog gitu. Curhat. :')

      Hapus
  14. "dada ngondoynya" itu dada macam apa icha? tolong dijelaskan.
    Film Fav bang Haw Monster University? aku nggak jadi nonton masa, gara-gara tokoh utamanya matanya cuma sebiji doang. takut ada konspirasinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dada yang...... yang...... EH PUUUUUT ADA UFO!

      Iya. Dia bilang sih gitu. Padahal mah Jan Dara kan. Lebih bikin percaya kalau dia favoritin Jan Dara. Hahaha.

      Njir. Puti totalitas banget ya menghindari konspirasinya! :D

      Hapus
  15. Chaaaa ini film tahun kapan sih ? kayaknya kamu kurang nyantumin film tahun berapa deh.. jadi berasa gagal gahul belum tau ada film semacam ini.

    Aku kira ini mermaid yang di RCTI huahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. TAHUN 2016 HAHAHAHAHAHA. Maaf ya, Li. Kebiasaan jelek nih. Suka nggak jelas ngasih info soal filmnya kalau nge-review. :(

      Huahaha. Itu yang sinetron bukan?

      Hapus
  16. ini BF panjang bangat anjir kaya Rancangan Undang-undang
    begitu liat dadanya ngondoy langsung udah masuk list inimah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tomi bajingak. Hahahaha. Segala disamain dengan Rancangan Undang-Undang.

      Njir. Berarti tipe film yang wajib masuk list-nya kamu itu: harus bermuatan dada ngondoy. Nice.....

      Hapus
  17. Aku uda nonton dong dan ga tau kenapa kesel bange ama tilm ini
    Yang ga ngerti itu duyung segitu absurdnya hahhahhah
    Palagi yang jadi gurita ngeri pas tentakelnya dipotong , terus dijadiin sushi cha wkwkwkwk
    Koplak tenan
    Alurnya anehhh
    Tapi tokoh cowoknya ga banget deh menurutku
    Klo yg jadi duyungnya polosnya gimana gitu wkwkkwkw #edisi kritik jahat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuiiih Mbak Nita udah nonton! Selamaaaaat!

      Huahahahaha. Mbak Nita sampe kesel gitu sama filmnya. Tiap orang beda-beda sih ya. Masalah selera~

      Hapus
  18. Relationship nih. Hahahaha. Gak terlalu banyak nangkep soal filmnya. Biasalah. Kayaknya aku malah jarang pamer kisah asmara di blog (apa gak merasa ya?). Seringnya di pesbuk! Bukan sama janda kaya itu.

    Kalo suatu saat nanti aku nonton film ini, dorongan terbesarku adalah karena cewek-ceweknya berpakaian yang hm hm hm. Boleh juga hiburan selepas UN.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ((BUKAN SAMA JANDA KAYA ITU))

      Nice... Kamu memang tau banget ya tempat yang ena buat berasmara ria, Rob.

      Ajakin mantan juga dongs buat nonton film ini bareng. Boleh juga hiburan selepas UN. Huahahaha.

      Hapus
  19. AKU SUKA GAYA HOW!
    CARANYA NGIMBANGIN KEMESUMAN ICHA SAMBIL BACA MAJALAH DEWASA PATUT DIACUNGI JEMPOL! USAHA YANG PATUT DIAPRESIASI.

    How kalo diajakin nge bf totalitasnya keliatan bnget ya. Klo lawan bfnya mesum dia ikutan mesum juga. Eh, apa aslinya emng mesum ya?

    Bdw, aku baru tau klo film2 yg diperankan aktor favoritku stephen chow, kayak shaolin soccer, god of gambler dan kungfu hustle ternyata yg nge-direct dia juga ya? wah, keren2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. HAHAHAHAHAHA. Padahal Haw punya bakat terpendam buat jadi mesum lho, Rey. Cuman dianya aja yang sok-sok nggak mau eksplor lebih jauh lagi. Sedih sih ini.

      YHA! ASLINYA MEMANG MESUM! ABSOLUT!

      Iya, Rey. Trus ada tuh filmnya dia yang Journey To The West. Aku belum nonton sih. Udah ada yang keduanya aja. Mungkin kamu udah nonton yang pertamanya. Dan berniat buat nonton yang kedua :)

      Hapus