You Sound My Life!

Hari Selasa kemaren pas mau berangkat kerja, hapeku menggemakan lagu Becky From The Block-nya Becky G, pertanda ada telpon masuk. Dengan langkah terseok seok sambil masang masker aku ngedatangin hapeku. 

Pas ngeliat layarnya……

Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa telpon dari Zayiiiiiiii!!!!!!

Refleks kubanting helm yang tadi mau aku pake, lalu cepat-cepat jawab panggilan telpon itu.

“Halo? HALOOO?? Ka-kamu masih hidup? Kamu kemana aja? Nomormu kenapa gak aktif dua hari????” 

“Jaringannya disini kayak taik. Ini aja aku di atas gunung nyari sinyal.” Jawab pemilik suara di seberang telpon, dengan tenang. Seolah gak menyadari kepanikanku, atau lebih tepatnya kelebayanku barusan.


Bisa ditebak, aku spontan ngucap syukur, sambil teriak kegirangan juga sampe dimarahin Mamaku. Senyumku mengembang kayak roti yang baru diangkat dari oven. Ternyata mel-think-ku gak jadi kenyataan! Hapenya gak hilang apalagi pemilik hapenya, cuman sinyalnya yang hilang. 

Dengan suara angin deras yang bersemilir mengganggu kejernihan suaranya, dia cerita kalau dia udah di perkebunan kelapa sawit di Sangkulirang, jauh dari perkotaan. Tapi masih mending daripada dia harus di Bulungan huhu. Dia cerita banyak tentang dua harinya di sana yang masih belum aktif kerja cuman makan tidur makan tidur. Dia ngolokkin aku yang selalu minta ngulang dia ngomong apa karena aku gak dengar jelas. Dia bilang kalau telponan bisanya pagi sama sore aja, karena kalau malam gunung terlihat menyeramkan. Aku ketawa kecil pas dia ngomong gitu, bikin aku jadi ingat sama film Yes or No 2, dimana si Kim sama si Pie lagi LDR an trus Kim kalau mau nelpon pacarnya itu harus ke tempat yang ada sinyalnya, yaitu di dekat palang perbatasan yang gelap. 

Otomatis, aku gak jadi berangkat kerja jam segitu, biarin deh telat haha. Fuck this clock, I’m make them eat this watch kalau kata Eminem. 

Habisnya telpon dari dia terlalu berharga buat aku sudahi sih. Rasa rindu cemas benci jadi menggumpal di pelupuk mata, mengkristal lalu meleleh jatuh ke pipiku. Aku senang, senang banget dengar suaranya yang datar itu, yang terkadang cengengesan kalau aku ngomong sesuatu yang menurutnya bodoh. Aku senang merasakan kekesalan lagi, kekesalan karena dia selalu menanggapi ucapan sok romantisku dengan nada bicara cuek. Aku senang, sekaligus haru, karena aku ngerasa jauh lebih dekat sama dia. Dengan jarak yang cukup jauh. Dengan sinyal yang harus didapatkan dengan naik-naik ke puncak gunung atau naik ke tower. Aku ngerasa semakin hari LDR ini terasa semakin sulit, yang bikin dia jadi semakin berharga. Waktu hari Rabu dia gak ada nelpon dan waktu pagi tadi dia nelpon, aku bahagiaaaa banget. Suaranya, menyelamatkan hidupku. Aaah lebay Chaaaaa. 

Tapi lebay gak sih, kalau aku percaya jika kita benar-benar mencintai seseorang, bahagia dan derita yang kita lewati bersama dia, orang yang kita cintai, akan terasa sama saja, tak ada bedanya?

You Might Also Like

12 komentar

  1. Haduh. Gue malah baca kisah cinta orang LDR-an. Romantis juga ternyata LDR. Hihihi. Yaudah, cuma bisa ciye-ciye-in aja. Ciyeeee. Keep romantic, Cha. Susah ya orang lagi kangen. Nggak peduli sama telat ngantor. :/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih udah ciye-ciye-in, huruf E nya kurang banyak tuh :D Iya ada yang harus dikorbanin dikit demi bisa denger suara doi halah haha

      Hapus
    2. Nanti kayak anak-anak kekinian kalo kebanyakan huruf 'e'. Contohnya : eeeeeeeeeaaaaaaa.
      Mengorbakan sedikit waktu demi prioritasnya. Keren!

      Hapus
    3. yoga jeleous. behahah

      ini kenapa tiap BW pda critain pacarnya smua yak. _ _"

      Hapus
    4. Yoga: Iya makasih udah dibilang keren. Ini yang keren aku atau jay yak? Haha

      Ahmad: Yoga omblo jealous haha. Iya gapapa aja ya, oh iya makasih ya udah mampir :)

      Hapus
  2. kasian bener lu cha, suruh zayi cepat pulang dah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih yo kakkkkk. Mbari muar abis komennya :')

      Hapus
  3. Ldr itu menyiksa banget menurut saya
    udh kangen cuma bisa denger suara, sama lihat foto
    yang sbar ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, tapi berusaha dibawa santai aja biar LDR nya gak berasa haha. Iya ini lagi belajar sabar :) Oh iya makasih udah mampir di blog ini

      Hapus
  4. Waduhhh, LDR emang penuh dengan perjuangan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa, Ini lagi berjuang buat jadi pahlawannya LDR :D
      Oh iya makasih ya udah mampirrrr

      Hapus
  5. Biarpun jauh yg penting dekat dihati, so setiap saat bisa selalu bersama :)

    BalasHapus