Nge-BF Bareng Yogaesce: Antara The Dictator dan Fake Taxi

Dulu, mengonsumsi film-filmnya Sacha Baron Cohen bagiku adalah aib. Beberapa tahun lalu, aku pernah share di Path kalau aku lagi nonton The Dictator, dan aku langsung dapat komentar yang isinya cewek-kok-nonton-film-mesum-vulgar-brutal-cewek-apaan-sih-kamu-Cha. Waktu itu aku ngerasa malu terus ngehapus postinganku itu. Tapi sekarang setelah dipikir-pikir lagi... 

BUAT APA SIH AKU MALU. TOH FILMNYA BAGUS. SACHA BARON COHEN ITU CERDAS. LAGIAN MASIH BANYAK FILM LEBIH MESUM, VULGAR, DAN BRUTAL DARIPADA FILM ITU. 

Terus sekarang aku jadi kebelet buat nge-BF The Dictator deh.

Aladeen!

Oke. The Dictator adalah film tentang politik yang dibumbui komedi mesum. Bercerita tentang Aladeen (Sacha Baron Cohen), seorang diktator yang memimpin negara fiktif bernama Wadiya. Aladeen kejam, egois dan childish melebihi cewek yang lagi PMS. Kepemimpinan Aladeen bukan cuma meresahkan rakyat Wadiya, tapi juga meresahkan banyak negara lain. 

Karena suatu urusan yang menyangkut soal kediktatorannya, Aladeen bertandang ke markas besar PBB di New York. Hal itu jadi malapetaka buatnya. Alih-alih dibunuh, jenggotnya malah disunat habis. Tapi hal itu membuatnya terpukul karena tanpa jenggot, dirinya nggak dikenal sebagai Aladeen. Ditambah lagi Tamir (Ben Kingsley), pamannya Aladeen, membawa serta pria yang mirip keponakannya itu untuk menyamar sebagai Aladeen demi melancarkan niatnya menjadikan Wadiya sebagai negara demokrasi. 

Sampai akhirnya Aladeen yang terlihat bukan Aladeen itu dibantu Zoey (Anna Faris), gadis yang tergabung dalam kelompok yang bisa juga disebut Anti Anti Aladeen Club. Aladeen juga bertemu Nadal, mantan ilmuwan nuklirnya. Di sinilah dimulai perjuangan Aladeen dalam merebut tahtanya kembali sebagai diktator Wadiya. 

Sekilas nggak ada mesum-mesumnya kan? Sama aja sih kayak Yogaesce, pemilik blog yogaesce.com, yang sekilas nggak mesum tapi ternyata mesumnya melebihi Yoga Akbar

Founder ayopoligami.com 
Dua istri lebih baik!
Blogger curhat bernama lengkap Yoga Cahya Putra ini asalnya dari Balikpapan. Aku kenal dia dari.... dari.... dari kapan ya? Entahlah. Yang jelas, awalnya aku kenal Yoga sebagai penulis buku Senior High Stress. Terus merambat tau kalau dia adalah salah satu anggota grup blogger bernama Wahai Para Shohabat yang terdiri dari dia, Kresnoadi, Ichsan Ramadhani, dan Firdaus Ramdhan. Selain menelurkan proyekan grup berupa tulisan dengan berbagai macam bentuk, mereka juga hobi main hastag di Twitter. Terus aku sering main ke blognya. Nah dari situ deh Yoga yang aku pikir orangnya tertutup dan anak baik-baik ternyata....... mesum banget anjir. Suka pake jokes mesum maksudnya. Dia suka membeberkan jati dirinya sebagai pengabdi fake taxi

Aku rasa ngebaperin film semesum The Dictator harus sama orang yang tepat, dan orang yang tepat itu adalah Yogaesce! Mhuahahaha!

Maka dari itu.... Wajar, kalau hasil nge-BF-nya jadi seperti di bawah ini. 



Icha: Yogs, kamu sukanya nonton film apa?

Yoga: Kalo fake taxi bisa dianggap film, aku pilih itu.

Icha: BANGKAY BELITUNG PEKANBARU RIAU. Sayangnya aku nggak pernah nonton itu. Kalau The Dictator gimana?

Yoga: Fake taxi aja sudaaah. Aku nggak percaya kamu nggak pernah nonton itu.

Icha: SUDAH PERNAH DENGKUL LU KOPONG! Ini Gemini nggak pernah bisa serius yak. Kzl.

Yoga: The Dictator apanya yang dibaperin coba? Tapi kalau mau nyoba itu nggak papa sih. Kalau nggak bisa ya... fake taxi. Fix! Okesip!

Icha: Apanya ya? Hahahaha. Ada 3 alasan sih aku pilih itu buat dibaperin.

1. Kamu kayaknya udah pernah nonton banyak filmnya Sacha Baron Cohen.
2. Siapa tau kamu mau bilang Indonesia lebih baik kalau pemimpinnya kayak Aladeen.
3. Mungkin kisah cintanya Aladeen sama Zoey, mirip sama kisah cinta kamu.

Yoga: (((Kisah cinta))

Icha: Taek. Bahasaku tua gitu, ya. Kisah cinta kisah cinta. Oke. Pertanyaan klasikku kalau nge-BF.

1. Nonton The Dictator itu kapan, Kak Yoy? Awalnya kenapa berminat buat nonton itu?
2. Terus Kak Yoy suka nggak sama filmnya? Sukanya karena apa?
3. Ceritain dong soal mantan Kakak yang dulu pernah kasih jersey tulisannya Yoy. Yang lengkap ya ceritanyaaaaa!

Yoga: Untung nggak ada pertanyaan mantan udah ngapain aja sama oli bekas.

1. Nonton pas awal tahun 2014 kalau nggak salah. Pas lagi liburan di Surabaya. Karena lagi bosan terus di hardisk kakakku ternyata banyak film yang belum pernah dia tonton juga, salah satunya The Dictator, akhirnya nyoba nonton itu.

Awalnya kami kira ini film based on history gitu. Apalagi di poster filmnya ada keterangan "BANNED" yang berarti film ini dilarang di beberapa negara dan biasanya ngangkat isu-isu sensitif, terus di bawahnya ada tulisan "UNRATED" yang artinya minimal bakal ada adegan yang sadis dan buka-bukaannya. Fix, tonton!

2. Suka? Oh jelas. Ini salah satu film komedi terbaik yang pernah kutonton. Sukanya karena struktur jokes dan karakter yang dibangun si Sacha Baron ini kuat banget. Dari awal sampe akhir film konsisten dengan sifat tololnya.

3. ITU BUKAN DIKASIH, YA! ITU AKU SENGAJA BIKIN JERSEY FUTSAL PAKE TANGGAL JADIAN BUAT NOMOR PUNGGUNGNYA BIAR KELIATANNYA ROMANTIS. KAN BIASANYA COWOK-COWOK LUPA SAMA TANGGAL JADIAN, NAH AKU PENGIN HILANGIN STIGMA NEGATIF ITU.

Icha: HAHAHA YANG NOMOR 3. YA MAAP. AKU LUPA-LUPA INGAT SAMA ISI POSTINGAN 23-MU ITU.

Yoga: Baca ulang :))

Icha: Hehe. Bacalah! Waw ternyata kamu suka yang vulgar rasis kayak The Dictator ya, Yogs.

Yoga: Vulgar? Oh jelas, tapi nggak vulgar-vulgar amat juga. Kalau rasis sebenernya enggak. Cuma emang si Sacha ini kalau bikin jokes selalu jokes sampah dan seenaknya sendiri; vulgar, rasis, goblok. Tapi di situlah kerennya beliau.

Icha: Yuhuuuu. Nah terus menurut kamu, The Dictator ini jadi film Sacha yang paling lucu kah dari film-filmnya yang lain? Soalnya gimana,ya. Aku baca di banyak review terus pada bilang kalau The Dictator ini jauh di bawah Borat. Jujur aku nggak sependapat sih. Aku suka Borat. Tapi The Dictator aku juga suka dan nggak sejelek yang dibilang di review.

Yoga: Kalo menurutku iya. Dari adegan awal yang ceritain masa kecilnya udah epic banget. Kalau Borat nggak terlalu suka mungkin gara-gara dirty jokes-nya itu bener-bener... dirty. Di The Dictator lebih rapi. Mungkin karena aku sedikit tau penulisan struktur komedi, pas nonton The Dictator ini jadi kayak ketawa dan kagum di waktu yang sama. Struktur rules of three banyak banget digunain di film ini dan bangkay semua punchline-nya. Terus juga banyak kalimat-kalimat iconic kayak, "Ahhh america, the birthplace of AIDS." Kan bangke. Benar-benar menimbulkan reflek tawa.

Icha: Iya sih. Dari awal aja udah ngakak pas dia lahir tau-lahir udah jenggotan. HAHAHAHAHA. Terus terus.... adegan yang bikin ngakak sampe tiga part dari The Dictator itu apa, Yogs? Adegan yang paling kamu suka?

Yoga: Adegan favorit? Pas pengganti si Aladeen dapet layanan dari pengawalnya. HUAHAHAHA. Apa ya... bingung aku, banyak adegan memorable di film ini.

Icha: GEMINI MEMANG BANGSAT. ADEGAN FAVORITNYA YANG ITU.

Yoga: ITU BECANDA WOY! Rata-rata jokes-nya kena semua di aku, tapi yang bikin ketawa sampe nangis itu pas di restoran. Perkara nanyain nama asli aja dibikin ribet.

Icha: Iya itu lucu juga tuh. Si Aladeen kelihatan banget bodohnya di situ. 

Yoga: Adegan di restoran itu kayak bener-bener full of jokes. Dari awal masuk, nanyain nama sampe ketemu si Nadal. Semuanya kocak.

Icha: Iya bener. Malah pas mendekati ending, itu lucunya mulai kendor sih menurutku. Adegan pas dia mau menyusup masuk ke dalam gedung apa sih itu namanya, itu njijiki sih. Ada penampakan benda tumpul.

Yoga: (((benda tumpul)))

Iya, mendekati ending, mulai kendor komedinya. Mungkin biar fokus ke inti ceritanya. Lagian, memeras ide mentah menjadi suatu cerita yang layak untuk dibagikan itu susah, apalagi musti menyelipkan reflek tawa di dalamnya.

Icha: O-oke... Eh btw tapi aku suka juga sih adegan dapat layanan dari para pengawal. Nggak habis pikir sama pengganti Aladeennya ngelakuin adegan memerah susu.

Yoga: (((Aku juga suka)))

Cha, nggak sekalian bahas fake taxi aja nih?

Icha: Aku mau aja sih bahas fake taxi TAPI KAN AKU BELOM NONTON DAN NGGAK BAKAL NONTON HAHAHAHAHAK.

Yoga: Oiya kamu mah nontonnya public agent, ya?

*mengirim foto*


Icha: TAEK KENAPA PAKE FOTOKU BUAT GITUAAAAAN. Oh iya terus menurut kamu, romance-nya film ini dapet nggak?

Yoga: Nggak terlalu sih kalau soal romance-nya. Sebenernya Aladeen deketin Zoey kan awalnya cuma buat supaya dia punya akses ke hotel si Aladeen palsu, dengan jadi karyawan di tokonya Zoey. Tapi lama kelamaan Aladeennya jadi suka beneran ke Zoey, apalagi setelah dipeluk dan dikasih tau cara memuaskan diri sendiri. Ini membuktikan kalo cinta datang karena kebiasaan~

Icha: Hmmm.. Kamu pernah nggak ngalamin kayak Aladeen? Maksudnya, ngalamin jatuh cintrong karena kebiasaan, kebersamaan kayak gitu?

Yoga: Sebagai Gemini sejati yang dikenal jago flirting, aku jatuh cinta ya caranya begitu. Nggak pernah ngeliat cewek cakep langsung pengin jadiin pacar gitu. Jadi, bener-bener awalnya nggak sengaja. Kayak misalnya dari chatting, balas-balasan mention/komen di socmed, terus jadi sering ketemuan, kalo doi mulai menebar kode minta ditembak, tinggalin. Dudududu.

Icha: Bangszat.

Yoga: Etapi emang gitu sih, semua pacarku kayaknya awal mulanya dari kebiasaan. Kayak semesta sudah ngatur kalau kami bakal pacaran. Cantik itu bonus. Tapi bonus kan wajib dikejar juga. *lho*

Icha: Awalnya bagus tapi terakhirnya bangsat. Dasar Gemini.

Yoga: APA SALAH GEMINI WOY?! Gemini itu sebenernya setia. Serius. Kelihatannya aja sikat sana sini, tapi aslinya nggak gitu. Mereka cuma gampang disukai sama orang lain aja dan mereka gampang akrab, tapi ya seperlunya aja. Paling flirting doang, tapi tetep setia kok sama pasangannya. :)

Icha: ((PALING FLIRTING DOANG))

Yoga: Walaupun ya chat atau jalan sama cewek gitu. Udah Gemini sejati belum? :))

Icha: Taek. Iya Gemini sejati.

Yoga: Lebih enak begitu. Jalan ya jalan aja, masa cowok-cewek jalan berdua musti pacaran dulu. Kenapa juga cowok-cewek yang jalan berdua selalu dikira pacaran? Bisa aja kan mereka… Ibu dan anak.

Icha: Ya.... bisa diterima. Kalau digital love, pernah ngalamin nggak?

Yoga: Digital love sih pernah, tapi udah dulu banget, sama temen ngeblog. Awalnya ya komen-komenan, nggak lama saling follow di Twitter terus mention-an, lalu pindah smsan, YM-an, video call, terus suka.

Icha: Itu tahun berapa? Kok YM-an? Asli jadul bet. Anak mana? Namanya siapa? Blognya apa? Sempat jadian nggak? Kalau iya putusnya kenapa?

Yoga: Tahun 2012 deh. Nggak boleh tau dong siapa itu muahahaha. Sempet jadian. Putusnya gara-gara sama-sama sibuk aja, kan sama-sama maba waktu itu.

Icha: Taek. Jangan-jangan dia masih jadi salah satu pembaca blog kamu sampe sekarang, ya?

Yoga: Iya dia masih baca kadang-kadang, tapi nggak pernah komen, masih baik-baik aja dan masih tetep kontakan kok. Emangnya kamu apa sama mantanmu? WQWQWQWQ.

Icha: Yha! Eh kalau kubilang adegan favoritku itu pas dia diajarin memuaskan diri itu nggak lebih parah dari jawaban kamu soal adegan favorit kan, Yogs? Aku paling suka adegan itu. Tawa nggak bisa dijaga.

Yoga: Yang dia berhasil memuaskan diri untuk pertama kali itu juga bangke sih. Mind blowing. Udah tua tapi masa nggak tau caranya. Bangkenya dia langsung nelpon Nadal. Ngabarin.

Icha: Hahahaha iya. Yang terakhirnya dia keluar dari gudang, mamerin tangannya yang berlumuran hasil memuaskan diri itu kan.

Yoga: Dia pamer ke semua pengunjung toko, bgst!

Icha: HAHAHAHAHA BANGGA GITU FAK HABIS MEMUASKAN DIRI. Kamu juga gitu nggak pas pertama kali memuaskan diri?

Yoga: Aku lupa sensasinya gimana. Kayaknya normal-normal aja. Yakali tisuenya difigurain, terus digantung di kamar. Terus di bagian bawahnya dikasih tulisan, "my first."

Icha: Bangsat. Figurain. 

Yoga: Yekan buat kenang-kenangan difigurain muahahaha.

Icha: Hahaha. Eh si Sacha kayaknya sering kan pake jokes hubungan sesama jenis gitu. Di Brothers Grimsby parah dah. Di Borat juga ada. Bruno apalagi. Kalau di The Dictator kayaknya nggak ada deh. Aku lupa-lupa juga.

Yoga: Di The Dictator ada yang pas pengawalnya saling ciuman buat nunjukin maksud dari 'layanan' itu buat Aladeen palsu. Udah dicontohin buat ciuman, eh malah diperah anjer.

Icha: Bangkay. Aku baru ingat adegan itu. Malah paling ingatnya itu adegan pertarungan antara Aladeen sama salah satu pengawalnya yang dadanya ukuran 47B (asli ini ngawur abis). 

Yoga: Pengawalnya kan cewek perawan semua. Jadi mereka ciuman. Eh Aladeen palsunya malah cium si Ben Kingsley-nya. Jadi... ya ada lesbi dan homonya juga sih.

Icha: NAH AKU INGETNYA ALADEEN PALSU CIUMANNYA SAMA BEN KINGSLEY. AKU LUPA KALAU SEBELUM ITU PENGAWALNYA DULUAN YANG CIUMAN. HUHUHUHU. DARI ADEGAN ITU POKOKNYA YANG PALING DIINGAT CUMA PAS PEMERAHAN SUSU DAH. Eh... kamu kok masih hapal banyak adegannya sih? Kamu nontonnya berapa kali emangnya? 

Yoga: Nonton 3x. Huahahaha.

Icha: Pantesan aja. Khatam 3x sih. Terus memang, ya. Ingatannya Gemini bajingak lebih kuat kalau soal film-film vulgar kalau dibandingkan ingatannya Libra lugu kayak aku.

Yoga: LUGU BLOG LU PAGE ONE!

Icha: BLOGKU PAGE ONE AAMIIN YA ALLAH. Oh iya... kan film ini komedinya cabul dan brutal ya, kayaknya bukan jenis komedi yang disukai semua orang. Terus kamu pernah nggak sih rekomendasiin film ini ke orang? Ke anak-anak Wahai Para Shohabat gitu misalnya? Terus Adi yang keliatannya paling lugu di antara kalian itu pernah nonton nggak sih?

Yoga: Tawarin lah. Ke temen biasa ataupun Wahai Para Shohabat. Kan yang dicari cara bikin komedinya. Tapi ya liat-liat juga sih orangnya, kadang ada juga orang yang nggak suka sama jokes yang kotor gitu.

Icha: Jadi anggota grup vokal kalian itu pada suka jokes kotor, ya? Waaah so sweet~

Yoga: Kayaknya gue sama Ichsan doang sih yang rusak. Adi nggak terlalu. Daus kebetulan udah tobat.

Icha: Ohahahahahahaha. Dasar emang kalian berdua. Malu-maluin Kaltim aja.

Yoga: Ichsan doang yang malu-maluin. Dia anak Samarinda seberang sih. Kamu juga.

Icha: Heh! Aku bukan anak Samarinda seberang! Aku anak Samarinda kota, setaaaaaaaaaan.

Yoga: Dari namanya yang asing aja udah ketebak itu di Samarinda seberang.

Icha: Heh! Mulut dijaga! Itu Samarinda kota, brother! Coba kamu main ke Samarinda untuk membuktikannya!

Yoga: Aku main ke Samarinda ntar ingat mantan. Jangan. :((

Icha: Mantan kamu anak Samarinda belah mananya, Yogs? Itu yang blogger bukan?

Yoga: Mantanku yang anak Samarinda bukan blogger, punya blog sih tapi nggak rajin diisi. Samarinda mana, ya. Pramuka deh satunya, satunya lagi di sekitaran SCP.

Icha: Bangsat. Ada dua mantan. Nggak cukup satu. Namanya siapa? Kantorku deket Pramuka nih. Terus aku lumayan sering main ke SCP. Siapa tau kenal ya kan~

Yoga: Dua-duanya anak Balikpapan tapi kok, kuliahnya aja di Samarinda. Gabole tau dong. Weeek~

Icha: Sok misterius anjer. Eh kalau rekomendasiin ini sama temen cewek, pernah nggak?

Yoga: Belom berani sih rekomendasiin film ini ke temen cewek. Temen-temen cewekku pada alim-alim semua sih. nggak kayak kamu yang brutal, Cha.

Icha: Biarpun brutal tapi aku suka nontonin tausiyah Mamah Dedeh. Jadi brutal sama alimku imbang. Hahahahahaha.

Yoga: Semacam STMJ, ya. Solat Terus Maksiat Jalan.

Icha: Bijik. Gpp sih. Soalnya maksiatnya beda sama Gemini bangsat yaitu suka flirting. Yoga C. Putra. Tukang flirting kembaran Yoga Akbar Sholihin. Hidup seperti fake taxi.

Yoga: Wah hidup seperti fake taxi sulit bah. Udah banyak yang digrebeg warga tiap liat mobil goyang. Lebih mendukung public agent sih.

Icha: ......

Oh iya, tokoh favorit kamu di film ini apa, Yogs? Terus alasannya kenapa?

Yoga: Tokoh favorit? Nadal! Entah kenapa aku suka sama karakter si ilmuwan gila itu. Cocok banget jadi sidekick-nya Aladeen. Tampang bloon + emosian tiap hadapin kebodohan Aladeen bener-bener menimbulkan reflek tawa. Apalagi pas debat masalah ujung roket nuklir.

Bukan Mr Grey dan Anastasia Steele.
Icha: Hahahahahahahaha iya sih emosian. Siapa juga yang nggak emosi ngadepin lolotnya Aladeen. Terus ini nih. Kamu kan ada bilang kalau Gemini itu sebenarnya setia. Kelihatan dari luarnya aja sikat sana sini. Nah.... aku jadi mikir kalau Aladeen ini zodiaknya Gemini masa HAHAHAHAHAA. Soalnya ya dia kan rada brengsek, haus wanita, cabul, mesum, eh ternyata dia bisa setia sama satu cewek pilihannya yaitu Zoey. FIX ALADEEN GEMINI! GEMINI KALAU JADI PRESIDEN, BENTUKANNYA KAYAK ALADEEN!

Yoga: Bung Karno itu Gemini. FYI aja. UKHUK.

Icha: Eh iya. Ternyata Jokowi juga Gemini, anjir. Konspirasi macam apa ini?

Yoga: Tandanya, bangsa ini menuju arah yang benar. Ingat rasa, lupa nama. Itu.

Icha: BANGKAY. Itu bakal jadi semboyan bangsa Indonesia kalau kamu jadi presidennya. Untungnya para presiden yang berzodiak Gemini itu bukan Gemini bajingak kayak kamu. Bukan kayak Yoga Akbar juga. Kalau kayak Yoga Akbar dan kayak kamu.... RUSAK GENERASI MUDA, COY!

Yoga: Sorry, aku sama Sholihin beda level. Aku Gemini baik, dia Gemini jahat. Putus aja air ludah bekas ciumannya minta dibalikin. :)

Bukti perbedaan Yogaesce dan Yogaakbar

Icha: BANGKAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAY. Eh asli aku jadi ingat waktu Aladeen bantuin persalinan ibu-ibu. Taeknya lagi ada Edward Norton juga di adegan perhomoan. Bangsaaaaat! Taek banget. Mau-maunya main di film cabul.

Yoga: Iya ada Edward Norton hahaha. Entah kenapa film-film yang si Sacha Baron jadi pemeran utama, aktor lain jadi kayak bener-bener figuran. Ben Kingsley aja mau-maunya cium keteknya Aladeen. Faaak!

Icha: HAHAHAHAH. Eh tapi aku baru tau kalau Edward jadi salah satu pengisi suara di Sausage Party. Itu kan filmnya mirip kayak film-filmnya Sacha. Cabul, mesum, brutal, ada rasisnya juga. Kamu udah nonton Sausage Party, Yogs?

Yoga: Sausage Party ngggak dibolehin nonton sama Ibuku. Belum cukup umur. Aku baru 16 caun, Kak. :3

Icha: Mantap Sholihin. Oh iya lupa, adegan persalinan itu so sweet. Iya nggak sih?

Yoga: Adegan persalinan itu salah satu adegan yang aku skip pas nonton ulang. Sama yang jilat bulu bulu. Jijik anjer.

Icha: Anjer. Hahaha. Padahal lucuk tauk. Romantis juga.

Yoga: ADEGAN PERSALINAN ITU JIJIK YA. ROMANTIS GUNDULMU.

Icha: HIH ROMANTIS TAUUUUK. DARI SITU SI ZOEY SAMA ALADEEN TAU KALAU MEREKA SALING CINTAAAAAAAA.

Yoga: ROMANTIS BEHA LU KENDOR! PEGANGAN TANGAN DI DALAM VAGINA IBU HAMIL APANYA YANG ROMANTIS WOY!

Icha: Ya romantisnya ya pegangan tangannya HEHEHEHEHEHE.

Yoga: Nggak suka aku. Geli + jijik pas liatnya. Mana hapenya ketinggalan di dalam situ lagi.

Icha: I-iya bener juga sih. Sama ini lho, di film The Brothers Grimsby. Mark Strong aja mau-maunya terjebak di vagina gajah sama Sacha. Terus paling bungulnya dia mau-mau aja di... HAHAHAHA IIIH AKU JIJIK NGAKAK SUMPAH. Kamu pasti favoritin adegan yang aku maksud itu, Yogs.

Yoga: Itu adegan paling epic sih di The Brothers Grimsby. BUKAKEEEEEEEE :))))

Icha: Paling epic berarti kamu suka sama adegan itu dan berharap bisa ngalamin gitu juga sama saudara kembar kamu? Sama Yoga Akbar gitu?

Yoga: Gundulmu! Paling epic menurutku soalnya kayaknya bagian itu doang yang paling bikin ketawa ngakak, sisanya so so, nggak kayak The Dictator yang banyak menimbulkan reflek tawa.

Icha: Reflek tawa teros.... Nah, coba dongs diurutkan nih film-film Sacha yang udah kamu tonton, dari terbaik ke terjelek.

Yoga: Bentar. Film buatan dia kan? Bukan yang ada dianya main?

1. The Dictator

2. The Brothers Grimsby

3. Borat

4. Bruno

5. Bruno

6. Bruno

7. Bruno

.

.

10928. Bruno

Icha: O-oke..... Terus kriteria film yang menimbulkan reflek tawa menurut kamu itu apa aja? KALAU MESUM UDAH PASTI KAN YA. GOSAH DITANYA.

Yoga: Apa, ya. Lucu itu kan relatif sama selera sebenernya. Banyak yang bilang ngakak pas nonton 21 Jump Street, tapi aku biasa aja. Malah lebih suka Let's Be Cops. Jadi film yang menimbulkan reflek tawa itu balik lagi ke selera, terus referensi juga. Kadang ada film yang jokes-nya nyindir atau bawa-bawa film lain (kayak Deadpool), ada yang paham ada yang enggak kan? Jadi yaaaa… balik ke selera aja masalah lucu apa enggak.

Icha: Setuju soal Deadpool. Terus yang Let’s Be Cops itu goblok banget sih.

Yoga: Let’s Be Cops itu salah satu film komedi favorit juga. Kalau 22 Jump Street kayaknya kalah lucu dibanding yang 21 sih. Walaupun ada yang paling bikin ngakak banget pas tau pacarnya Schmidt ternyata anak bosnya.

Icha: Hah masa sih? Aku malah ngerasa lebih lucu yang 22. Di situ Channing Tatumnya lebih ekspresif daripada di 21. Nah iya itu yang paling bikin ngakak. Bangkay dunia sempit.

Yoga: Ekspresinya si Ice Cube bener-bener priceless itu wkwk. Kayak nggak rela anaknya diewe sama orang bodoh macam Schmidt.

Icha: Iya bangke yak itu. Wkakaka. Jadi ingat muka bloonnya Zoey pas Aladeen koar-koar soal cukuran. Terus dia aneh sih. Moso yang kayak Kapten Hook dijadiin tukang narohin barang di rak.


Yoga: BGST KAPTEN HOOK! Iya. Masih warasan Aladeen ternyata buat ngatur-ngatur posisi karyawan. Berarti Aladeen bener-bener cocok jadi supreme leader.

Icha: Wkakaka iya. Tapi Zoey baik banget jadi orang. Biarpun udah dikatain sama Aladeen, dia tetap aja baik. Kontraknya batal gara-gara pertarungan Aladeen sama si dada super ngondoy aja, dia masih baik sama Aladeen. Nggak murka terus main usir gitu.

Yoga: (((Dada super ngondoy)))

Emang ya, kalo orang sirik itu gampang banget buat ngatain. :)

Icha: YA EMANG NGONDOYNYA SUPER KAAAAAN. Serem ih jadi senjata gitu dadanya.

Yoga: Iya serem anjir. Tetenya kayak berisi batu bata gitu. Kayu aja patah.

Icha: Eh tapi kok dia langsung mati pas tenggelem di water birth dalam gudang. Agak nggak ngerti sih pas adegan itu. Itu airnya sama persis kayak yang dideskripsikan sama Aladen sebelumnya.

Yoga: Uhhh kayaknya dia keberatan oppai. Makanya tenggelam. Makanya juga kubilang itu isinya batu bata. Mustinya ngapung dong, ya? Kan di dunia nyata yang gede-gede dibilang kalo nggak airbag, ya… pelampung. TAPI DIA TENGGELAM HUAHAHAHA!

Icha: Oppai itu apa?

Yoga: SOK POLOS ANJER! Oppai itu bahasa Jepang-nya yang ngondoy itu weh.

Icha: Bangke lah aku dikotorin sama ilmu perbokepan kamu. Kalau dipikir-pikir kamu ada miripnya sama Sacha sik. Suka jokes mesum, dan nggak bisa seriusnya itu. Bercanda mulu anjer. Kamu emang di dunia nyata gini juga apa di dunia maya aja?

Yoga: Aku begini juga di dunia nyata. Jadi, bisa dihitunglah berapa sudah korban korban berjatuhan akibat ulahku. :)

Icha: Waw! Rasanya baru ada orang bajingak ngaku. PENJARA PENUH!

Yoga: Wahahahaha ya enggaklah! Liat-liat juga sama siapa ngobrolnya. Kalau kurasa orangnya open minded ya bahas apa aja enak, apalagi topik yang sensitif dan tabu.

Icha: HALAH! Hmmmm terus terus..... film secabul ini ada pesan moralnya nggak, Yogs? Kalau The Brothers Grimsby menurutku tentang sayangi keluarga gitu. Keluarga adalah segalanya.

Terus Bruno... sifat ambisiusnya Bruno itu patut dicontoh sih. Walaupun cara yang ditempuh buat mewujudkan mimpinya itu aneh-aneh. Kalau Borat.... apa ya? Kayaknya soal nasionalisme dah. Bruno orangnya terlalu bangga gitu kan sama Kazakhstan. Nyanyiin lagu wajibnya, kebudayaannya, kebiasannya, masih kebawa-bawa. Ya entah itu sikap nasionalisme yang tinggi atau udik hahahahaha.

Yoga: Apa ya pesan moral dari The Dictator? GAK ADA! HAHAHA!

Niatnya Aladeen kan sebenernya baik. Sengaja jadi negara diktator biar kekayaan negaranya berupa minyak gak dijual ke negara lain, biar untuk warganya sendiri. Dia juga mikir belum tentu demokrasi yg dilaksanakan di negara lain itu cocok di negaranya, Wadiya. Jadi, menurut dia, 'demokrasi' yang sesuai ya... diktator tadi itu. :))

Icha: Udah segitu aja pesan moralnya, Yogs? Nggak dijelasin dalam 3 part?

Yoga: Itu baru seperempat part. Panjang sebenernya. Bisa dibukuin terus dijadikan file PDF biar semua paham dan terus belajar.

Icha: Mulut, dijaga...

Yoga: Ini yakin kah mau posting? Kayaknya pembicaraan di sini dikit aja bahas The Dictator-nya dan sangat amat unfaedah :')))

Icha: Ini cukup berfaedah buat anak-anak gemay kayak Attar.

Yoga: Biar Attar cepet dewasa. "Ukhuk"

Icha: RUSAK GENERASI MUDA COY! Eh aku jadi pengen nonton deh.

Yoga: Nonton apaan? Fake taxi? Fake agent? Fake hospital? Fake driving school?

Icha: Fake driving school itu apa? Ih Yoga hebat tau segala tentang perbokepan~

Yoga: Itu produk terbaru dari serial fake fake-an. Oiya, lupa nyebutin produk lainnya, ada fake cops juga. Gokil.

Icha: FAKE COPS ITU APA LAGEEEE HAAAAH? ITU PAKE SISTEM BDSM PAS BERSENGGAMANYA?

Yoga: Bukan. Yang main ceritanya polisi. Terus misalnya nilang cewek, ceweknya nggak bawa duit, terus uang damainya ya... EH LIAT ADA UFO!

Icha: .....

Kamu paling suka yang mana?

Yoga: Tetep fake taxi sih. Percakapannya kadang lucu-lucu. Fake taxi aja dulu buat newbie kalo mau mendalami dunia per-fake-an.

Icha: Bgst. Hmmm..... Nonton or donlotnya di mana tuh?

Yoga: Donlotnya nggak tau dimana. Kan kemaren dikasih Ichsan. HD pula kualitasnya.

Icha: BANGKAY.

Yoga: Gueh kan anak polos dan baik-baik. Tidak pernah macem-macem.

Icha: Tapi nonton fake taxi sering.

Yoga: Ah cowok mana coba yang nggak pernah nonton bokep. Lagian aku nonton fokus ke dialognya. Lucu lucu~

Icha: Oh iya juga sih. Ini Indonesia, brother! Cowok-cowoknya nggak kalah mesum dibanding cowok-cowok di Amrik.

Yoga: Mesum gundulmu. Kalau belom pernah nonton, jangan nantangin!

Icha: Yasuds. Nonton fake taxi, dulu...

Yoga: Pas! Nonton sud!

Icha: NONTON SUD PALKON LU GESER! Aku ragu nontonnya. Aku masih polos, Kak...

Yoga: POLOS TALI SURGA LU LEPAS! Lo masih ragu, belum mengalaminya sendiri kan?

Icha: YHA, YOGS. YHAAA.

Yoga: Hmm. Wajar.

Icha: Kalau.

Yoga: Icha Khalifa.

Icha: Disayang

Yoga: Om-om.

Icha: GEMINI BANGSAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAT!!!!!!



Huuuffh. PANJANG BANGET YAK. Sebenarnya lebih panjang lagi sih aslinya. Tapi.... mesum dan bacotnya Yogaesce cukup segitu aja ditampilkan di sini. Takut blogku yang putih bersih belum ternoda ini kena internet positif. Huhuhuhu.

You Might Also Like

17 komentar

  1. Nah kalo the dictator udah pernah nonton, emang dah paling ngakak pas si aladen palsu malah merah susu wkwkwk

    Mungkin hikmah dari film ini, jangan jadi egois. Kadang kita harus melihat sekeliling kita, apakah sikap dan ucapan kita menyakiti hati mereka,

    Tapi the dictator sama fake taxi punya hubungan kok ternyata, di film the dictator banyak yang fake face, iya kaya asal bapak senang padahal hati gondok wkwk

    Kok seru ya ngeliat conversation diatas, ngakak haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkakakakak kamu beruntung udah nonton The Dictator apalagi ngakak pas adegan bajingan itu :D

      Yoi. Karena egois menimbulkan reflek musuh. Maksudnya jadi otomatis punya banyak musuh di mana-mana. Kayak Aladeen itu. Banyak yang nggak suka sama dia :(

      ((FAKE FACE))

      Mantap shol!

      Huahahahahahahahaha makasih. Ntar lah pankapan kita ngobrol kayak di atas yaa~

      Hapus
  2. ASTAGHFIRULLAH... CONVERSATION MACAM APA INI? ITU LAIN GUE YANG DIAJAK NGOBROL. SUMPAH. BENERAN.

    BalasHapus
    Balasan
    1. HEH! KOMEN DIJAGA! SUMPAH BENERAN BIJI LU BENGKAK! LELAKI KERDUS DI ATAS MEMANG BENERAN KAMU, ITU...

      Hapus
  3. "Masih tetep kontakan kok. Emangnya kamu apa sama mantanmu? WQWQWQWQ."

    Sungguh menimbulkan refleks tawa. Muahaha. XD

    Keburukan gue di masa lalu dan soal Gemini masih dibawa-bawa aja, ya Allah. :)

    Itu sebenernya buat jokes tau yang nelen ludah. Kan dulu memang belajar komedi jorok buat di status Facebook. Lagian nelen ludah itu arti sebenarnya apa? Gue nggak ngerti nih. Masih kecil. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bajingak. Giliran yang soal mantan, Yoga paling peka. Huhuhu.

      Itu prestasi kamu sebagai Gemini bajingak, Yogs. Patut dipertahankan. Kalau perlu ditingkatkan supaya lebih bajingak lagi.

      HALAH. Kalau masih nggak ngerti arti sebenarnya nelen ludah, jangan nantangin!

      Hapus
  4. The Dictator :v

    Film penghancur kepolosanku :v

    Nonton filn itu 3 tahun yang lalu tepatnya kelas 7, baru masuk menengah pertama.

    Film lucknut yang membuatku ketagihan sama jokes-jokes yang nggak karuan wkwkwk

    Yah walau waktu nonton masih polos & nggak tahu apa-apa akan jalan cerita dan sebagainya, jujur tuh film salah satu film comedy terbaik yang pernah kutonton sampai saat ini (entah nanti :v)

    Setelah nonton itu film ntah knapa aku malah serasa pengen cari film dengan jokes seperti itu :v

    Hingga akhirnya kepolosanku tersisa 5% :v

    ah udah ah :v
    Aku males mengingat masa-masa kelam wkwkwk

    masa-masa dimana aku haus akan comedy kotor, sindir menyindir dan gila :v

    Dan akhirnya setelah sekian lama aku bisa juga buka nih blog ^~^

    BalasHapus
    Balasan
    1. ((FILM PENGHANCUR KEPOLOSANKU))

      WHAT THE HELL KAMU NONTONNYA PAS KELAS 7? Santap jiwa. Lebih 'maju' daripada aku yang nontonnya pas udah lulus sekolah. Huhuhuhu.

      Huahahahah kisah masa kelamnya menyentuh lho itu. Terus sekarang jadinya haus akan komedi yang gimana?

      Btw makasih udah mau buka blog ini~ Huehehehe.

      Hapus
  5. The Dictator...

    Argh, nyesel kagak nonton itu dulu..

    padahal mantan yg ngajakin..

    huhuhuhuuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huahahahahahaha. Penyesalan selalu datangnya belakangan ya :D

      Hapus
  6. Bahahahaha. Iya tuh, Mayang. Tambahan. Semua cowok Gemini samah ajah! Sama-sama bajingak! Huhuhuhu.

    Iya, Mayang sayang. Kalau nggak salah di film Bruno itu dia nulis naskah sekaligus jadi produsernya. Wkakaakaka bagi Yoga, film Bruno nggak rekomen. Tapi bagi kita ciwik-ciwik, BRUNO ITU RECOMMENDED BET YAAAAAAAAA :*

    BalasHapus
  7. Kayaknya dulu pernah nonton deh ini film, tapi gak abis. agak bosen saya di pertengahan, maklum selera humor dan referensi saya ganyampe, jadi bingung sendiri. xD

    ini BF nya penuh dengan anjuran nonton Fake yang isinya fak, sungguh fiks ini perbincangan yang sangat berfaedah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ....

      Sebuah pengakuan jujur, Haw. Wajar kalau makhluk polos dan bermodalkan tampang baik-baik sepertimu tidak menikmati film ini.

      ((ISINYA FAK))

      Yuhuuuuuu berfaedah! Haw memang peka dalam menilai baik suatu perbincangan!

      Hapus
  8. Saya refleks memijit tombol close tab ketika membaca topik fake-fake-an. Astagfirullah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. MEMIJIT BIJIMU TERBANG! Ini aku ngakak-ngakak kesel bacanya. Tapi langsung istigfar pas Kang Rido beristigfar di komen ini. Sungguh komen yang menginspirasi.

      Hapus
  9. Huahahaha. The real buaya darat gitu yak, May :D

    Yoi. Serba bisa. Cuman dia nggak mau aja buat bisa jadi suamiku. Eaaaaaaaaak hahahaa.

    Iya dia suaminya Isla Fisher. Gokil yak Isla bisa nikah sama orang segila dia. :D

    BalasHapus