Teman Tapi Menikah Tapi Bercerai Tapi Berteman

Aku sempat bingung kenapa teman-temanku sebegitu ngefans sama Ayudia Bing Slamet dan suaminya, Ditto Percussion. Terus berbondong-bondong beli buku Teman Tapi Menikah, buku pasutri Ayudia-Ditto itu. Dan salah satu temanku, yaitu Nina, pernah update IG stories yang isinya foto Sekala (anak Ayudia-Ditto) terus ditambahin tulisan....

"Ih anak Bunda udah mandi...." 

Sepertinya temanku itu udah kebelet buat punya anak. Dan aku jadi sadar kalau udah nggak jaman lagi ngaku-ngaku jadi pacarnya artis. Sekarang jamannya ngakuin anak artis.

Terus mereka heboh pas Ayudia nggak pake jilbab buat main di film Mantan. Padahal pembuatan filmnya itu udah lama, pas Ayudia belum hijrah. Hadeh banget.

ANJER. KOK AKU KAYAK HATERS-NYA TEMAN TAPI MENIKAH SIH....

Sebenarnya nggak benci juga sih. Cuman ya aku bingung aja. Kisah cinta di mana dua insan yang berteman lama ternyata berjodoh, jodoh nggak ke mana, dihamili sahabat sendiri, itu menurutku biasa aja. Memangnya kenapa kalau teman tapi menikah? Halal daripada teman tapi mesra gitu? 

Sampai akhirnya aku ketemu film Celeste and Jesse Forever. Dan judul postingan kali ini adalah premis dari film tahun 2012 itu. Dikangkangi Lee Toland Krieger. Dibintangi Rashida Jones dan Andy Samberg.


Photobox di Timezone

Awalnya aku ragu buat nonton film ini karena pemeran utamanya nggak familiar. Tapi kalau dilihat sekilas, Andy Samberg pucet putihnya mirip Jesse Eisenberg dan Rashida Jones mirip Kristen Wiig waktu masih muda. Terus kalau dilihat dari trailer-nya, konyolnya Rashida dan Kristen itu kurang lebih sama. 

Dengan sotoynya aku jadi mikir, mungkin itulah yang menyebabkan Iqbaal dipilh buat jadi Dilan. Bukan Gusti Rayhan. Supaya nggak menimbulkan 'keraguan' buat nonton kayak yang aku rasain. Padahal kan Grayhan itu Dilan bangeeeet!

Alisnya tebel btw.

Halah. Tau apa soal Dilan. Baca novelnya aja belum. Huhuhu.

Kembali lagi ke Celeste and Jesse.

Nah, tapi akhirnya aku nggak ragu buat nonton karena hal-hal ini.

Hal pertama, yaitu judulnya. Celeste and Jesse Forever. Ada dua nama dan kata forever. Mengingatkanku pada tulisan alay yang biasa diukir di buku halaman belakang, dinding kelas, atau pohon. Ditulis oleh remaja-remaja alay sekolahan. Aku ngikik geli karena aku pernah nulis-nulis begitu. Dan kayaknya anak sekolahan emang suka deh nulis namanya dia sama nama lawan jenis terus diakhiri dengan kata forever. Biasanya juga dibingkai sama tanda love.

Hal kedua, aku tertarik pas di awal filmnya. Lagu Littlest Things-nya Lily Allen mengalun mengiringi tumbuh kembang kisah cinta mereka. Bikin aku teriak-teriak, 

“AAAAARRRRGHHH ANJER PAKE LAGU INI AAAAAAAK!”

Terus bapernya aku sama Littlest Things sebelumnya pernah aku tulis di SINI dan di Twitter.



Hal ketiga, karena tema filmnya. Film komedi romantis tentang pernikahan. Aku lagi engas sama film-film bertema pernikahan. Dan setelah nonton filmnya, aku ngerasa kebingunganku akan teman-tapi-menikah terjawab. Aku jadi ngerasa hubungan teman tapi menikah itu istimewa. Dan indah banget.... kalau bisa dipertahankan selamanya.

Celeste and Jesse Forever bercerita tentang Celeste (Rashida Jones) dan Jesse (Andy Samberg), dua insan yang sudah bersahabat lama dari sekolah, pacaran, terus nikah. Tapi kini mereka lagi dalam proses perceraian. Mereka berpisah udah 6 bulan lamanya di saat umur pernikahan mereka mencapai 6 tahun.

Yang uniknya (lebih tepatnya anehnya) adalah, mereka masih sering ketemu, jalan bareng, bercanda bareng. Kayak nggak terjadi apa-apa di antara mereka. Mereka tetap jadi pasangan yang enak dilihat. Pasangan yang konyol dan menyenangkan. Punya selera humor yang sama dan saling memahami satu sama lain.

Pemandangan yang membingungkan bagi Beth (Arya Graynor) dan Tucker (Eric Christian Olsen), dua sahabat Celeste dan Jesse. Di satu sisi mereka senang bisa ngeliat dua orang yang sahabatan, atau pacaran lama, bisa nikah. Menikah dengan sahabat baik. Pas cerai pun tetap mau sama-sama. Nggak memutus silaturahmi. Nggak saling blokir atau unfollow akun sosial media terus saling sindir no mention di Twitter.

Tapi di satu sisi lagi, mereka bingung bahkan kesal sama Celeste dan Jesse. Karena bagi mereka, Celeste dan Jesse itu nggak normal. Masa pas rumah tangga mereka retak, mereka nggak kelihatan sedih sama sekali? Emangnya pernikahan mereka itu bukan hal penting sampai nggak dipusingin? Terus kok bisa sih mereka masih bisa punya jokes personal yang mereka ketawain bareng-bareng misalnya jokes memainkan 'penis kecil', yang orang lain nggak ngerti itu lucunya di mana?

Roger Ebert bahkan menuliskan ini di review Celeste and Jesse-nya:

"But we're still best friends," they explain to everyone. To me, those are five of the saddest words in romance. 

Ngeliat teman yang putus tapi masih bisa hahahahihihi sama mantannya aja kita bingung, apalagi ini cerai. Iya nggak sih?

Beth dan Tucker yang udah di puncak kebingungannya itu pun menyarankan Celeste dan Jesse untuk segera move on. Untuk segera memulai lembaran hidup baru masing-masing. Celeste dan Jesse pun mengikuti petuah dari dua sahabatnya itu. Dan yang move on duluan itu Jesse, dengan menghamili Veronica (Rebecca Dayan), seorang perempuan elegan yang baru dikenalnya beberapa bulan. Hal yang nggak pernah disangka Celeste.

Celeste pikir walaupun mereka bercerai, dia dan Jesse tetap bisa bersama. Celeste pikir nggak ada yang berubah kecuali status mereka. Celeste pikir kalau nggak ada Jesse dalam hidupnya, dia bakal baik-baik aja. Celeste pikir dia nggak butuh Jesse lebih dari sahabat baik.

Ternyata Celeste salah. Celeste nggak selalu benar seperti yang dia pikir selama ini.

Foto gandeng.
Selanjutnya adalah adegan demi adegan yang seolah menggambarkan penyesalan seorang Celeste. Bikin aku mikir, film ini bisa dikasih judul Dear Jesse. Soalnya porsi Celeste lebih banyak daripada Jesse sih. Padahal jujur aku lebih suka kalau pas adegan yang ada Jesse-nya. Walaupun Celeste itu berkepribadian konyol, tipikal pemeran wanita favoritku, tapi aku lebih suka pas mereka dalam satu adegan.

DAN AKU BAPER HUAAAAAAAA.

KENAPA FILMNYA BERTEMA KELAM TAPI DIBAWAKAN RINGAN DAN MAKNANYA DALEEEEM SIIIIH.

KENAPA MEREKA YANG SEMANIS DAN SELUCU ITU BISA CERAI SIH AAAAAAAAAAK.

AKU IKUTAN SENENG PAS LIAT MEREKA SENANG. AKU IKUTAN NGAKAK SAMA JOKES MEREKA. AKU IKUTAN SEDIH PAS MEREKA SALING NGERASA KEHILANGAN. 

ENDING-NYA NGEDEWASAIN GITU AAAAAAK. LITTLEST THINGS PAS DIDENGER JADI KERASA MAKIN SEDIIIIIIH. 

Otomatis, aku memakan perasaanku sendiri. Perasaan waktu aku bingung kenapa teman-temanku memuja pasutri Ayudia-Ditto. Lah aku malah memuja pasutri fiktif. Huhuhuhu. 

Sumpah ya, ngeliat mereka berdua itu bikin baper. Nikah sama sahabat sendiri itu ternyata menyenangkan banget. Nikah sama orang yang udah dikenal bertahun-tahun lamanya itu membahagiakan. Punya jokes personal buat diketawain berdua. Curhat-curhatan tanpa sungkan. Sumpaaaaah. Seneng banget ngeliat Celeste dan Jesse yang nggak perlu bermanis-manis ria, malah saling ngeledek, tapi keliatan kalau mereka itu pasangan yang romantis.

Keep smile!
Sayangnya, perbedaan prinsip, kepribadian, apalah itu, membawa mereka ke ambang perceraian. Padahal masih ada cinta di antara mereka. Tapi mereka butuh masa depan. Oke, Celeste yang butuh masa depan. Celeste sebenarnya nggak bisa hidup tanpa Jesse. Begitu juga sebaliknya. Tapi Celeste memasang standar untuk bisa selamanya menjadikan Jesse itu suaminya. Kalau cuma jadi sahabat yang selalu menemani, Celeste bisa mencintai Jesse. Tapi kalau buat jadi suami... Celeste nggak bisa. Saat itu, Celeste nggak mau ‘buta’ buat berumah tangga. 

Sedangkan Jesse bukan nggak mau berubah jadi yang lebih baik. Tapi Jesse udah nyaman dengan keadaan itu. Jesse nggak mau menggungguli sifat otoriter Celeste karena dia pikir, Celeste nggak bakal suka. Biarlah dia tetap jadi pendengar Celeste. Tetap jadi satu-satunya orang yang mengerti Celeste.

Hal itu bikin aku mikir dengan sotoy, kalau Jesse itu berkepribadian plegmatis. Dan Celeste itu koleris. Rashida Jones dan Andy Samberg sukses membawakan peran mereka dan ngebuat karakter Celeste dan Jesse itu nyata. 

Celeste adalah tipe perfeksionis. Ambisius, taat pada peraturan, kaku, dan bossy. Tipe-tipe wanita karir yang nggak sudi kalau kemampuannya diungguli orang lain, bahkan oleh suaminya sendiri. Kehadiran Riley Banks (Emma Roberts) di ranah pekerjaan Celeste, menguatkan karakter Celeste yang suka menilai orang dari sisi jeleknya aja. 

Sementara Jesse adalah tipe santai, pecinta damai, cenderung pasif, dan ramah. Bergumul dengan Veronica, ngebuat Jesse lebih percaya diri dalam mencintai orang lain. Hal yang nggak dia rasakan sewaktu bersama Celeste.

Double date di Susano Bookstore.
Sekuat-kuatnya Celeste dengan bilang kalau dia baik-baik aja ngeliat Jesse sama yang baru, akhirnya dia nangis juga. Dia nggak sekuat yang dia pikir. Adegan saat dia adu mulut dengan Jesse dan curhat dengan Riley itu.... bagus. Aku nangis sambil ngomong, “Mbak Celeste. Mbak Celeste," berkali-kali kayak Slamet, remaja 16 tahun yang kepincut nenek usia 70 tahun. Slamet yang ngomong "Mbak Chika, Mbak Chika," berulang-ulang di salah satu episode Hitam Putih. 

Secara keseluruhan, Celeste and Jesse Forever adalah film yang enak dijadikan panduan menikah, apalagi kalau kita mau menikah sama sahabat kita sendiri. Apakah modal udah kenal lama dan pacaran lama bisa dijadikan jaminan bakal langgeng sampai tua? Kalau nanti misalnya harus cerai, apakah kita bisa move on tanpa merusak persahabatan sama dia? 

Celeste and Jesse Forever adalah film yang ngebuat kita berpikir-pikir lagi tentang makna pasangan hidup ideal. Celeste dan Jesse seolah 'menenangkan' cewek-cewek umur otw 25 tahun, yang lagi galau liat satu persatu mantan mereka upload foto gandeng bareng calon istri di Instagram. Sementara mereka belum punya calon sama sekali. Ngasih tau, kalau nikah itu ya.... nggak mudah. 

Kalau nikah itu mudah, wajar kalau mereka sedih kenapa mereka belum nikah.  Di saat orang lain bisa melakukan hal mudah tapi kitanya nggak bisa, itu bikin sedih kan?

Hmm. Iyain aja deh. Biar cepet. 

You Might Also Like

29 komentar

  1. Gue malah sempet datang pas talkshow buku Ayudita itu, diajak temen bloger, sih, waktu itu. Bukan karena kemauan sendiri. Dan, ya gue dengerinnya mah biasa aja tentang sahabat jadi cinta gitu. Wes, byasa~ Habis pengalaman sahabatan terus demen gitu cukup pahit, sih. :)

    Kalau yang sampai bercerai masih bisa temanan baik, kok jadi inget tentang Dilan yak. Lu segala nyerempet ke Dilan dan Iqbaal sih, Cha (lah, nyalahin orang).

    Mereka di ceritanya nggak sempet cerai, sih. Cuma putus, ya namanya juga pacaran. Cuma nggak tau kenapa, cerita yang entah fiksi atau terinspirasi dari kisah nyata itu, bikin para remaja baper kalau Milea nggak bisa terus bersama Dilan. Pembaca ini seolah berharap Milea itu ya sama Dilan. :|

    Apalagi ada akun Twitter Milea yang katanya masih suka cerita tentang reuni sekolah, terus hubungan sama Dilan ini baik-baik aja. Bahkan, Dilan bisa ngobrol baik sama suaminya tanpa ada cemburu. Wqwq.

    Habis baca tulisan ini kok jadi pengin bilang, "Kak Icha. Kak Icha. :v"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuidih. Tinggal di Jakarta sih, ya. Iyaps. Wes byasa. Banyak yang bisa begitu sih sebenarnya. Terus baca bukunya nggak, Yogs?

      BAHHAHAHAHAHA. Ya maap. Habisnya aku ngerasain itu sih pas ngeliat orang-orang pada hebohin Iqbaal.

      Ih aselik nggak habis pikir. Kok bisa ya hahahhahahahaha. Ya entahlah sih. Kita akan ngerti kalau udah berkeluarga kali ya. Ngerti gimana cara temenan sama suaminya mantan pacar. Eh si Dilan ceritanya udah berkeluarga nggak sih?

      TAEK YOGA. BANGKAI. HHHHHHH. PAKE EMOT ITU PULA. ANJER Hahaha tapi iya sih. Aku aja geleng-geleng kepala baca ini. Hadeh-able banget.:v

      Hapus
  2. Aku belum cukup umur, Kak Icha. Belum cukup umur! (padahal post terakhir ya tentang nikah-nikahan juga)

    Jadi, nikah sama sahabat itu keren menurut Kak Icha? Aku mau buru-buru cari sahabat deh mulai sekarang~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bangkay. Aku kan terinspirasi dari tulisan kamu itu makanya nulis soal nikah-nikahan giniiiiii..

      Yeaaah cukup keren sih menurutku, Rob. Seru sih bisa nikah sama orang yang udah tau banget jele-jelenya kita. Sahabat jadi cintanya dari kalangan mana neh kalau leh tw?

      Hapus
  3. Abis nonton ini jadi tambah dewasa. nggak mau nonton ah. entar abis nonton malah jadi tuaan, Kak Emma. xD

    kalo tentang romance gitu, aku kok gak gampang tertarik ya? padahal film romance banyak yg bagus. mood buat nontonnya itu yg susah dapet. nggak kayak okja kemaren, begitu tau, langsung nyoba nonton. sekalian ama the host ama memories of murder.

    kalo ayudia ditto, saya nggak suka nonton vlognya sih. tapi dari dulu saya suka kalo ayudia main film. ama lagunya yg teman tapi menikah itu aja sih. nggak sampe suka anaknya juga.

    kubelom pernah nulis nama dengan pigura love dan tambahan kata forever deh. jadi pengen... ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Si anjir! Manggil pake sebutan Kak Emma segala lagi. Hahahahahak. Iya, Haw. Kamu mau imut terus. Iyaaa aku tau.....

      Hahahaha. Bukan cup of tea-mu yak. Sama aja kali yak kayak aku yang nggak gampang tertarik sama film animasi. Padahal banyak film animasi yang bagus-bagus. Kamu udah nonton dua film itu, Haw? Santap Sholihin. Aku baru mau nonton Snowpiercer tapi kok ya belum mood huhuhuhuhu. Yang The Host itu ada soal drama keluarganya yak btw. Ngiler juga sih pengen nonton yang itu~

      Oooh.... Berarti kamu suka filmnya Ayudia yang judulnya MANTAN? Di situ Ayudia katanya keren aktingnya, Haw~ Huahahahahaha. Yang suka anaknya kayaknya sih ciwik-ciwik gitu yak.

      Hah masa belom pernah? Di pantai gitu juga belum pernah? Hmmm. Buruan tulis deh, Haw. Terus jadiin ava Twitter. HAHAHAHAHAK.

      Hapus
  4. sebagai gemini sejati, gue lebih memilih teman tapi mesra dong. *dikeplak*

    tau film2 yang no-blockbuster begini itu darimana sih? premisnya keren euy.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gemini memang bajingaaaaak! *keplak pake bakiak*

      Yuhuuuu~ Tau dari baca-baca review movie blogger sih, Yogs. Sama twit-twit mereka juga. Nah kalau Celeste and Jesse ini aku taunya dari kolom komentar di blognya Distopiana. Hehehe. Iya, film non-blokcbuster emang biasanya keren-keren dan unik-unik~

      Hapus
  5. ADUH! JADI MAU NONTON INI. HARUS MINTA LINK SAMA UDAFANZ NIH

    BalasHapus
    Balasan
    1. YUHUUUUU OKESIIIIP. SELAMAT MENONTON, MAK BEN!

      Hapus
  6. Malam Minggu kemarin nonton ini dan emang lucu. Hehehe. Yang bagian cosplay Justin Bieber tapi salah rambut itu lucu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah udah nonton. Iya yang itu mereka lucu, Bang. :D

      Hapus
  7. Sahabat jadi cinta itu biasa.. biasa dialami orang orang. Makanya hampir semua orang baper. Mungkin keinget sama kisahnya sendiri 😅😅

    Sedih juga yang kalo udah sahabatan terus nikah tapi berujung perceraian.. Kalo hubungannya tetep baik kasian juga sama pasangannya kelak ya.. apalagi kalo cemburuan gitu.. Tapi kalo hubungannya jadi buruk kasian juga persahabatannya yang terpaksa berakhir.. ckckk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh iya hahahaha. Banyak yang ngerasa relate gitu yak makanya banyak yang baper :D

      Iya sedih bangeeeet :( Jadinya serba salah gitu sih. Ya gitulah kalau bersahabat dengan lawan jenis ya, Rum. Dilema. Hahahaha.

      Hapus
  8. Ichaaa why ini tulisannya cukup pendek? Apa menurut aku aja yak? aku mau baca dan tau lebih banyak lagi tentang film ini HAHAHHAAA

    Sejujurnya aku lebih suka film kekeluargaan, tentang pernikahan, daripada pacaran cinta-cintaan. Penasaran aja gitu sama kehidupan setelah menikah. Wwkwk.

    DAAAAN YA INI AKU SUKA REVIEWNYA AAAAAAAAAAKKKK
    Baru baca kalimat pembukanya aja aku langsung gugling tentang Ayudia dan Ditto. Relensensip gols bgt ya mereka huhuuu

    Dan ya, aku setuju. Jangan terbawa euforia mentang-mentang temen, mantan atau sahabat udah pada menikah. Nikah itu ga segampang yg dibayangkan ya. :))

    BTW AKU MAU CURHAT DI WASAP. TP GA SANGGUP MAU CURHATNYA. NANTI AKU NANGIS NGETIKNYA CHAAA :))
    YA ALLAH INI KOMEN PALING ABSURD DI POSTINGAN INI YAK. HAHAHAHA

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh iya masa, Lan? Huahahahahaha. Aku nggak sadar kalau tulisan ini cukup pendek. Kuy lah ditonton filmnya biar lebih tau tentang filmnya ini, Lan. Yuhuuuu~

      Iya aku juga penasaran sama kehidupan setelah menikah, Lan. Hahaha. Wah selera film kita sama ya! *cium*

      HUAHAHAHAHAHAHAHAHAHA MAKASIH YAAAAA, LAAAAAAN! Yoi. Mereka itu udah kayak jadi panutan buat anak-anak muda gitu sih. Friendzone yang berhasil, kalau kata mereka :D

      DAN KAMU UDAH CURHAT DAN AKU SHOCK DAN AKU MAU NANGIS DAN AKU LEGA AKHIRNYA MASALAH KAMU SELSAI DAN AKU SENANG DAN DAN DAN DAN SEMOGA LANCAR YA, LAN. JANGAN SEDIH LAAAAGIIIIIIIIII :')

      Komenmu santap Sholihin!

      Hapus
  9. Mungkin ada baiknya sebelum mempraktikan adegan pernikahan - proses cerai- tapi masih bareng dan happy.

    Coba dulu di skala pacara - putus - (masih bisa nggak happy2)

    Point yang itu gue setuju tuh, kebanyakan orang malah mencoba menjauh dari ex-nya. Unfollow, males ketemu dan hal-hal yang biasa Icha lakukan ke mantannya lah.

    Nonton ah~~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sarannya leh ugha. Kamu udah coba belum, San? Masih bisa happy-happy nggak?

      BANGKAY BELITUNG. Emangnya kamu nggak kayak gitu juga ke mantan hah? Taek emang anak Samarinda Seberang ini. :(

      Yuhuuuuu. Selamat menontoooon~

      Hapus
  10. Setujuuu banget sama Ichaaaa. Aku juga awalnya ngerasa aneh sama orang yang suka hubungannya Ayu-Dito. Ibaratnya kayak, "apaan sih". Karena ngebayanginnya aja aku geli. Hahahah.

    Eh setelah baca review ini malah jadi penasaran sama gimana yaa rasanya jatuh cinta ke sahabat sendiri. Hufffttt.
    Masukin list yang mau di download ahhh.
    Nuhun rekomendasinyaaaa Ichaaaa~

    Aku ngakak btw pas kamu bilang lagi 'engas' ama film-film kayak gitu. ATUHLAH NENGG BAHASANYAAAA XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya kan. Hahahah. Sahabat yang biasanya ledek-ledekan sama kita lah jadi teman tidur kita. Itu gimana jadinyaaaaaa... Hmm tapi aku ngerasa anehnya lebih ke para fansnya Ayudia-Ditto sih. Karena menurutku mereka berlebihan. Lah taunya aku juga berlebihan sama pasutri sahabat jadi cinta. Hahahaha.

      Yuhuuuu sama-sama, Devaaaa~

      HUAHAHAHAHAHA. Mau bilang suka banget tapi udah biasa. Yaudah jadi engas aja lah. XD

      Hapus
  11. anju, udah nggak jaman lagi ngaku-ngaku jadi pacarnya artis. Sekarang jamannya ngakuin anak artis. lah bener hadehh

    bahaha
    celeste
    *simbol hati
    jesse

    bahaaha kurikulumnya sama ya, disini juga dulu pada nulis gitu

    weew kok gitu, nikah cerai gak ada yang baper malah sering bareng. hmm tuh kan si celeste baper juga, nga rela juga.
    you want my apreciate, not my heart.
    deeep

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anju. Kamu ngiyain trend ngakuin anak artis itu karena kamu juga pernah kayak gitu, Tom? Anak artis yang mana yang kamu akuin anaknya haaaaaaah?

      ((KURIKULUM))

      Iya dia nggak rela kalau Jesse move on duluan. Soalnya dia bakal kehilangan orang yang selalu ada buat dia. Pfffft rumit, bosque~

      Deeep si anju pake lirik lagu Attention deeeeep :(

      Hapus
  12. Ayudya dan Dito itu lagi jadi idola remaja masa kini khususnya perempuan yang kebelet nikah tapi takut nikah dengan orang yang salah.

    Putus nyindir no mention. Hahaha banyakkk.

    "Otw 25 tapi belum ada calon", menohok. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener, Rih. Ayudia-Ditto begitu inspiratif bet yak.

      IYA HAHAHAHA BANYAAAAAAAAAK.

      Banyak juga yang otw 25 tapi belum ada calon ya :(((

      Hapus
  13. tapi terkadang kalo nikah atau pacaran sama temen sendiri itu sepertinya lebih menyenangkan karena dia sudah tau siapa kita dan apa yang biasa kita lakukan, tapi kalo udah putus juga masih lah berteman tapi serasa ada yang beda gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setujuuuu. Ada positif sama negatifnya gitu yak :')

      Hapus
  14. Seru banget kayaknya ini film, sumpah aku baru tau ada film ini, atau jangan2 aku yg kudet yak haha.. BTW Makasih lho buat info perfilmannya, salam kenal yak.. eh, nama panggilan Kita kebetulan sama haha

    BalasHapus
  15. Seru banget kayaknya ini film, sumpah aku baru tau ada film ini, atau jangan2 aku yg kudet yak haha.. BTW Makasih lho buat info perfilmannya, salam kenal yak.. eh, nama panggilan Kita kebetulan sama haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hueheheheehehe. Aku juga baru-baru ini kok tau film ini. :D

      Iya sama-sama. Wah iya sama yak hahahaha. Salam kenal juga ya, Icha! :)

      Hapus